{HARAP FOLLOW SEBELUM DIBACA}
⚠️ Mengandung unsur keuwuan 🌝
⚠️DON'T COPY MY STORY ⚠️
Alicia Chaliztha anak kecil yang dulu pernah di siksa sama orangtuanya dan kini ia menjadi gadis cantik dan mengemaskan, namun siapa sangka kalau gadis mengemaskan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"sayang kembalikan," ujar Galaxy datar.
Cia menggeleng kepalanya dengan wajah cemberut, tangan yang memegang kunci motor dan menyembunyikannya di belakang.
"Ngga mau, Cia mau ikut juga," kekeh Cia.
Galaxy menghela napas frustasi, dari tadi ia membujuk gadisnya agar tidak ikut dan memberikan kunci motornya, Karna hari ini ia akan ke basecamp untuk membicarakan hal penting.
"Tidak boleh! Di sana banyak cowo," ujar Galaxy dingin.
Galaxy ingin merebut kunci motornya tapi Cia terlebih dahulu menjauh.
"Ngga boleh, Cia mau ikut!" teriak Cia dengan mata tertutup.
Galaxy menatap tajam ke arah Cia," sudah berani berteriak di hadapan saya hm," ujar Galaxy dingin. gadis itu menunduk takut.
"T-tapi Cia ingin ikut hiks.hiks.." isak Cia, ia tidak mau lagi di tinggalin sendirian.
"Tidak bisa, sudahlah sini kuncinya," ucap Galaxy datar. Cia mengangguk kaku lalu ia memberikannya ke Galaxy. Saat cowok itu akan berbalik badan Cia terlebih dahulu menarik sedikit jaket hitamnya.
"T-takut," cicit Cia mata berkaca-kaca. Galaxy hanya menatap sekilas Cia.
"Maaf, hari ini ada urusan penting," balas Galaxy datar dan langsung pergi tanpa memperdulikan teriakkan Cia yang memanggilnya. Gadis itu berlari mengejar motor Galaxy.
"Cia ikut hiks..hiks..ku m-mohon hiks." Isak Cia memegangi belakang motor.
"Lepas Cia, aku harus pergi," balas Galaxy tajam.
Cia semakin kekeh untuk tidak melepas pegangannya di belakang motor, Karna terlalu emosi Galaxy langsung menghentak tangan Cia. ia menyalakan motornya dan meninggalkan Cia yang terisak.
Cia menatap nanar jalanan itu, ia berjalan tanpa tujuan Cia tidak mau kembali lagi ke apartemen cowok itu. Cia tidak tau mau kemana lagi sesekali ia terisak keras.
"Kak Galak ngga sayang Cia lagi ya," lirih Cia senyum miris.
"Cia harus kemana lagi," lanjut Cia lagi dengan air mata bercucuran di pipinya.
"Hiks..hiks..C-cia udah ngga punya siapa-siapa lagi hiks..hiks," Isak Cia sambil menarik rambut kuat.
"ARRGGGHH!! CIA MAU MATI! CIA CAPEK!" teriak Cia frustasi, ia terduduk lemas di taman.
Pukul 10 malam, orang-orang sudah tertidur, Cia menyenderkan tubuhnya ke pohon besar sembari menatap bintang yang saling melengkapi.
Ia memejamkan matanya membiarkan air mata yang menetes. "Jika Cia pergi selamanya, apa mereka akan sedih atau malah senang?"
"Cia ingin terbebas dari trauma ini," lirih Cia di akhiri tangisan. Di Taman itu ia menangis sejadi-jadinya dan mengungkapkan perasaannya pada alam semesta ini. Ia ingin membuang bebannya dengan curhat pada bintang.