Saat tengah nyaman menyesap wine nya. Sang ayah kembali berusaha mengajak putranya berinteraksi.
"Kau sudah besar, cobalah menata dirimu Taehyung."
"Menata yang seperti apa? Aku sudah punya segalanya ayah. Jabatan, kekuasaan, uang, wajah yang menawan, kesuksesan bahkan sudah aku gapai sejak lama."
"Bukan hanya itu."
"Lalu, menata apa yang ayah maksud?"
"Menata kehidupan pernikahan mu."
Uhuk, uhuk, uhuk.
Taehyung tersedak wine yang tadi tengah dia nikmati, rasanya perih karena cairan tersebut masuk ke dalam rongga hidungnya.
Hanya ada Jungkook dan Mike di dekat sana. Dengan begitu sigap, Jungkook berjalan mendekat memberikan beberapa lembar tisu juga membantu membersihkan kekacauan yang telah Taehyung buat.
"Kau ini kenapa? Minum hati hati!"
Keluh Mike pada Taehyung.
"Kenapa kau salahkan aku? Katakan pada ayahmu untuk tidak membahas itu di sini!"
"Hey, ayah hanya memberikan nasihat, apa salahnya?"
"Laki-laki yang gagal menjadi seorang suami tidak berhak memberikan wejangan soal kehidupan rumah tanggaku. Kau paham itu?"
Mike mengerlingkan tatapannya. Lagi dan lagi, sepertinya dendam pribadi di dalam hati Taehyung masih belum surut hingga saat ini ya?
"Taehyung, ayah memang gagal menjadi suami yang baik. Tapi ayah berhasil menjadi seorang ayah yang bertanggung jawab." Jelas laki-laki paruh baya itu.
"Baik, tapi perlu ayah tau. Keberhasilan seseorang bukan dilihat oleh dirinya sendiri. Coba tanyakan itu pada ku, apa aku setuju jika kau menjadi ayah yang berhasil?"
"Taehyung, kau menjadi besar seperti saat ini karena didikan ku."
"Tidak sepenuhnya salah, tapi selama kau mendidik ku apa itu bisa di bilang berhasil? Tubuhku banyak bekas luka, siapa yang meninggalkan nya? Kau!"
Terdiam membisu. Ayahnya kini mengangguk kecil seraya meraih gelas minumannya masing-masing. Merasa ada sesuatu yang salah, Taehyung melirik pada Jungkook yang masih setia berdiri.
"Jungkook, bergabunglah dengan yang lain. Aku akan baik-baik saja di sini."
"Tuan, tetapi anda tidak bisa aku tinggalkan sendiri."
Taehyung tetap dengan wajah tanpa ekspresinya.
"benar, tapi bagaimana pun juga laki-laki dan wanita ini adalah ayah dan kakak ku. Mana mungkin mereka tega membunuh ku di acara yang baik ini."
Mike melirik ke arah laki-laki yang tadi Taehyung sebut dengan nama Jungkook. Begitu juga dengan ayahnya.
"Pergilah Jungkook, laki-laki tua paruh baya ini tidak mungkin bisa melukai putranya sendiri. Lihat kawan-kawan mu, nikmati juga waktu mu sebelum jamuan makan malam."
Melirik lagi ke arah Taehyung, Jungkook akhirnya pergi setelah tuannya mengangguk kecil beberapa kali. Meskipun tidak sepenuhnya lengah, sesekali Jungkook masih mengawasi apa saja yang sedang Taehyung lakukan.
"Ayah, berhenti bertanya soal kekasihku. Bagaimana dengan putri mu sendiri? Dia sudah tua kan? Harusnya dia sudah punya anak saat ini." Ucap Taehyung.
Mike meraih gelas wine nya, menyesap itu perlahan seraya meletakkannya kembali.
"Aku sudah punya kekasih, kami bahkan sudah 1 tahun berhubungan."
"Benar kah?"
Taehyung kembali bertanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A'bodyguard
FanfictionTaehyung, seorang mafia yang tidak memiliki kekurangan, nyatanya membutuhkan tenaga orang lain untuk melindungi keselamatan nya sendiri. Siapa dia? mampukah orang orang itu melindungi tuan nya dari berbagai macam mara bahaya? "jika harus ku tukar, a...