t h i r t y ~ f o u r

57.9K 8.7K 1.3K
                                    

Good night antum-antum semua. Yang masih baca cerita ini tolong komen disini agar harapan saya tidak runtuhh😭😭😭😭 sawadikap🙏🏼

Keduanya diantar dengan kereta kuda menuju alun-alun kota. Saat ini Ilsya dan Felix berada di dalamnya.

"Apakah di sana sangat ramai?" Ilsya bertanya.

"Tentu Nona."

"Di sana banyak makanan?"

"Tentu Nona."

"Pasti sangat menyenangkan."

Tak ada balasan dari Felix, prajurit muda itu hanya menganggukan kepalanya dengan sopan. Ilsya tidak masalah dengan hal itu, mungkin Felix tidak terbiasa dengan orang baru.

"Saat kita sampai, kita akan berjalan kaki kan."

"Ya Nona."

"Baiklah."

Melihat Felix yang begitu pendiam, Ilsya menjadi segan untuk berbicara banyak. Sepanjang perjalanan, hanya di isi dengan keheningan. Ilsya dengan gembira melihat jalanan dari kaca kereta kuda, begitu juga dengan felix yang mengamati keadaan sekitar dengan teliti, tidak lucu jika dia kehilangan kepala karna lalai menjaga nona muda ini.

"Apakah kita sampai?" Ilsya bertanya dengan riang saat kereta kuda mereka sampai di tempat yang sangat ramai.

"Ya, saya akan turun terlebih dahulu." Ujar Felix.

Felix keluar terlebih dahulu dari kereta kuda, pria muda itu mengulurkan tangannya kepada Ilsya untuk membantu gadis itu turun dengan baik.

"Terimakasih." Ujar Isya dengan senyuman manis.

Felix hanya diam lalu menundukkan kepala karna dia merasa jantung nya tiba-tiba berdetak sedikit lebih cepat. Sepertinya dia harus menemui dokter.

"Sangat ramai!" Ilsya berujar senang dengan wajah riang.

"Ayo kita cari makanan!" Lanjut Ilsya menarik tangan Felix dengan semangat.

Felix mengira Ilsya akan pergi ke toko pakaian atau perhiasan terlebih dahulu, ternyata gadis kecil ini dengan semangat ingin mencari makanan.

"Pelan-pelan saja Nona, anda bisa terjatuh." Felix berujar dengan kaku.

"Maaf, aku baru melihat makanan yang ada disini tetapi aku sudah sangat lapar." Ujar Ilsya tanpa malu-malu diiringi dengan tawanya.

"Paman ini satu."

"tambahkan rasa pedas, tolong."

"Aku ingin dua, terimakasih."

"Dibungkus saja."

"Ini sangat enak, terimakasih."

"Tolong beri aku dua."

"Terimakasih untuk makanannya bibi."

"Berikan aku satu yang paling manis."

"Aku akan kembali lagi, tolong beri aku diskon ya bibi."

Dari satu toko makanan ke toko makanan lainnya gadis itu cicipi. Felix sedikit tidak yakin sekarang, apakah para Claiden tidak memberi gadis ini makan dengan baik?

Ilsya terlihat bersemangat jalan ke segala arah sambil menenteng makanannya. Untungnya dia bisa berjalan bebas seperti ini tanpa memperdulikan tata krama karna Ilsya belum di perkenalkan pada publik dengan sah, masih banyak yang tidak mengetahui gadis ini.

Bahkan tampilan Ilsya tidak mirip seperti seorang putri kaya raya yang dimanjakan Duke dan ketiga saudara laki-lakinya. Ilsya mengenakan gaun polos berwarna kuning muda tanpa adanya renda dan perhiasan di sekitar gaun, gadis itu lebih suka mengenakan pakaian sederhana seperti ini.

The Precious Duke's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang