“Mama, jangan buang kertas itu..” ucapnya. “Hunnie merasa nyaman tidur dengan memeluknya” ucap Sehun jujur.
Luna menatap putranya lalu mengembalikan kertas itu padanya. Sehun langsung mengambilnya dan memeluknya.
“Hunnie minta maaf”
“Kenapa?”
“Kata-kata Hunnie pasti menyakiti mama tadi” ucapnya dengan suara pelan. “Maafkan hunnie, Ma…”
Luna menangis. Air matanya jatuh, ia ikut berbaring disisi Sehun kecilnya dan memeluknya dengan erat.
“Mama yang salah, maafkan mama” ucapnya, “Mama sudah gagal menjadi ibu yang baik”
“Mama baik kok.. hanya saja, Hunnie menyesali keadaan Hunnie yang tidak bisa bersama dengan papa dan mama”
Luna mengusap kepala putranya itu lalu mengecup keningnya. Ia mengusap punggung sang putra yang berbaring disisinya menghadapnya.
“Kau sudah pernah bertemu dengan Chanyeol?”
“Belum, papa tidak mau mencari dan menemuinya” ucap Sehun pelan, “Apa mama peernah bertemu dengannya?”
“Tidak pernah. Jujur saja, mama penasaran seperti apa Park Chanyeol itu” ucap mamanya. “Mama hanya melihat beberapa fotonya” ucapnya jujur.
“Tapi sepertinya dia adalah orang yang baik” ucap Luna tulus. “Senyumannya tampak hangat” ucapnya sambil menunjuk senyum Chanyeol pada foto lusuh itu.
“Apa hunnie boleh menyayanginya?”
Luna menatap putranya dengan alis terangkat, Sehun tersenyum tipis.
“Papa tersenyum sangat manis dan hangat. Bahkan mata papa tampak hidup ketika Hunnie menyebut nama Chanyeol, atau saat papa menceritakan kisahnya dengan Chanyeol”
Luna tertawa kecil. Menutupi hatinya yang teriris sakit. Ia mengecup kening Sehun dan mengangguk. “Tentu kau boleh menyayanginya.. Hunnie bebas memilih siapa yang ingin Hunnie sayangi”
Sehun menatap Luna lalu memeluknya erat dengan mata terpejam. “I love you, mama.. You are the best mama” ucapnya dengan senyuman tipis.
Kalimat yang membuat Luna menangis dalam diam. Ia membalas pelukkan Sehun dan mengusap kepalanya.
“Sleep well baby boy.. I love you forever”
Kris menghisap batang rokok keduanya. Ia berdiri pada balkon rumah yang berada di dekat kamar Sehun.
Pintu kamar Sehun terbuka. Luna menatap Kris yang menoleh kearahnya. Ia menghampiri Kris dan berdiri disisinya.
Angin malam berhembus dingin. Kris beranjak menuju kamar Sehun untuk mengambil stock selimut dari dalam lemari Sehun, lalu kembali pada sisi Luna dan menyampirkan selimut itu pada bahu wanita yang pernah menjadi istrinya itu.
“Kau menceritakan tentang Chanyeol pada Hunnie?”
“Ya. Bocah itu sangat ahli memaksaku”
Luna tertawa kecil. Membayangkan Kris dan Sehun berdebat karna keduanya sama sama keras kepala.
“Jika aku bisa mencintaimu semua akan lebih mudah, bukan?”
Luna menatap Kris. “Aku bahkan sudah tidak ingin membayangkannya, karna hasilnya tetap akan nol besar. Bukan?”
“Jangan mengatakan kata ‘jika’ semudah itu, Kris” ucap Luna mencoba mengingatkan.
“Kenapa?”
Luna menatap Kris lalu menghembuskan nafasnya panjang. “Dari pada berpikir jika saja kau dapat mencintaiku. Kenapa kau tidak menggunakan kata jika itu untuk memikirkannya?”
Kris menatap Luna yang kini menepuk bahunya. “Bagaimana jika ia berada disana, menatap langit yang sama denganmu, mengagumi bintang yang sama denganmu, merindukanmu, dan mengharapkanmu untuk datang menemuinya dan mengatakan kau mencintainya lalu melamarnya dan hidup bersama dengannya?”
Kris mengerutkan alisnya. “Itu hanya jika” ucap Kris dengan suara dinginnya –lagi—. Luna menghela nafasnya.
"Aku benar-benar ingin meninju wajahmu. Aku kagum dengan Zitao karna bisa sabar tidak membunuhmu, Wu" ucapnya sarkas.
“Ada setiap kemungkinan dalam kata Jika, Wu Yifan” ucapnya sambil berbalik. “Aku pinjam salah satu kamarmu” ucapnya lalu beranjak.
“Kau baik-baik saja mengatakan hal itu?”
Luna menoleh dan tersenyum tipis kala matanya bertemu tatap dengan Kris.
“Kris, kau bahkan tidak menoleh saat aku menangis memohon padamu untuk mencintaiku”
“Lalu?”
“Aku tidak akan melakukan hal seperti itu lagi. Aku sudah dewasa. Aku tahu cara mencintaimu dalam diam. Dan rasa sakitku? Itu bukan hal yang perlu kau pikirkan” ucapnya lalu berlalu melangkah kembali.
“Perihal Sehun—” tambahnya, “Dia tidak pernah bertemu Chanyeol. Dia tidak tahu seperti apa Chanyeol itu. Namun dengannya menyebut nama itu, kau berbinar kembali, Kris”
“Mungkin Sehun adalah benang yang akan mempertemukan kalian kembali”
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Krisyeol; The Immutable Truth
Hayran KurguI was in Love. Now, I'm in Pain. You were my Happiness. Now, You are my Sadness.
15 ◕ He could be (🇮🇩 vers)
En başından başla
