Part 12

72.1K 2K 145
                                    

sebuah pesan masuk, Reina tau bahwa ini adalah nomor hp rico, rupanya laki-laki itu tidak pernah mengganti nomor ponselnya, reina masih hafal dengan nomor itu, dia segera membalas.

"aku akan memberitahumu jam dan tempat dimana kita akan bertemu nanti"

Kebebasan yang diberikan oleh hazel membuat reina menjadi lebih leluasa. reina berhasil membuat Hazel melunak dan bahkan memberikannya sebuah mobil untuk pergi kemanapun dengan syarat harus izin terlebih dahulu.

Hazel keluar dari kamarnya dengan berpakaian rapi.

"aku tidak pulang hari ini, aku ada keperluan di salah satu bisnisku"

"kamu yakin itu bisnis? bukan untuk..." curiga bahwa hazel mungkin akan membunuh seseorang.

"ini hanya bisnis, aku akan ke klinik, kemudian sorenya aku baru pergi, kamu bisa menelfonku, aku pergi dengan rekanku"

"jika kamu berbohong aku tidak akan memaafkanmu"

"berdoalah tidak akan ada orang yang membuatku kesal dan membuatku ingin membunuhnya"

"hazel" teriak reina kesal

hazel sedikit tersenyum "haruskah aku meminta bibi untuk menemanimu disini?"

"tidak perlu"

"mungkin kamu takut sendirian dan merasa dalam bahaya"

"tenang saja, lebih berbaya berada di dekatmu daripada sendirian"

"benar juga" dengan ekspresi tidak bersalah.

hazel akhirnya pergi, sambil membawa tas yang berisi baju ganti. saat hari  sudah siang reina mengirimkan pesan kepada riko, ini saat paling pas untuk melancarkan aksinya.

hal yang perlu dilakukan bahwa reina harus mengganti ponsel karena takut hazel mungkin menyadap ponselnya.

dia juga tidak menggunakan mobil dirumah dengan alasan yang sama, riko sendiri yang datang menjemputnya.

"maaf lama menunggu, jalanan macet" ucap rico.

"tidak masalah"

"kita akan kemana? kamu udah makan?"

reina menggeleng "kamu enggak sibuk hari ini?"

"aku mengambil jadwal liburku untuk hari ini"

mereka kemudian pergi ke sebuah restoran, reina memesan beberapa menu. Riko memesan hal yang sama, dia masih tetap tertegun menatap reina.

"kenapa melihatku seperti itu?"

"aku hanya merasa kamu semakin cantik"

"berhenti memuji"

"sungguh"

"bukan hanya itu, selera makanmu juga berbeda, kamu tidak suka sayuran"

Reina sudah terbiasa dengan sayuran semenjak kenangan-kenangan buruk tentang kematian sering mengganggu, setiap melihat daging dia takut akan teringat dengan wanita yang di bunuh oleh hazel.

"begitulah"

mereka pun berbincang bincang hingga makanan tiba.

"kamu ingat? kita selalu datang kesini. saat kamu menghilang aku bahkan tidak pernah datang kesini lagi karena takut akan kembali bersedih"

reina mual mendengar kalimat-kalimat menjijikkan yang keluar dari laki laki brengsek didepannya.

"maafkan aku.. aku tidak mengingat apapun saat itu"

"kamu tidak salah sayang, makanlah aku sudah memisahkan cangkang dengan isinya, kamu selaku kesulitan untuk melepas kerang dari cangkangnya" menyodorkan kerang

Sad Cruel PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang