Sialan!!

60.6K 3K 110
                                    

Pergumulan didalam sana tampak semakin panas. Hera bahkan sampai harus merapatkan kedua paha ketika merasa ada sesuatu yang mengalir dari kewanitaannya. Ketegangan Hera terintrupsi oleh bunyi gemericik daun dari pohon mawar yang berjejer rapih disamping pilar.

Hera menyipitkan mata berusaha fokus menatap dedaunan yang semakin bergoyang. Setiap detik terasa begitu lambat hingga kemudian seekor makhluk bulat berwarna hijau dengan mata merah meloncat tinggi kearah Hera.

"Wrebekkk!" dan menempel tepat didada. Wajah Hera memucat kehilangan darah. Matanya melotot horor menatap makhluk hijau itu kemudian menjerit histeris sambil mengibaskan tangan mengusir sang katak.

"Pergi kau!" pekik Hera menuding katak yang justru melompat pendek-pendek kearahnya. Seakan memberi peringatan pada Hera bahwa dia bisa kapan saja melompat dan menempel.

"Aku bilang pergi, sialan!" sungut Hera semakin merapat pada dinding pilar. Dia menoleh kanan-kiri mencari bantuan. Ketika samar-samar dia mendengar seseorang memanggil namanya Hera merasa Dewa sedang menyelamatkannya dari gangguan si makhluk hijau. Namun, saat melihat Emma ditemani segerombolan dayang berjalan berbondong-bondong mendekat kearahnya, Hera kembali mengumpat. Jangan sampai keberadaannya diketahui atau Emma yang cerewet itu akan mengomel sampai telinganya panas.

Hera sudah berputar kearah yang berlawanan ketika kakinya justru menginjak sesuatu yang kenyal.

"Wrebekkk!"

"AKH!!" jerit Hera antara kaget juga jijik karena kakinya baru saja menginjak katak - makhluk paling menggelikan yang pernah dia temui di muka bumi.

"Yang Mulia Ratu?!" Emma yang mendengar jeritan Hera langsung bergerak cepat menuju sumber suara. Obor-obor yang dibawa oleh rombongan itu bergoyang tertiup angin, menciptakan bayangan panjang pada dinding istana. Ada 15 bayangan ketika Hera menghitung jumlahnya.

Hera menunduk menatap katak yang kesakitan setelah tak sengaja terinjak. Dia berdecak kesal, merasa dendam pada makhluk hijau itu. Sayangnya derap kaki Emma dan rombongan terdengar semakin dekat. Jika Hera tidak ingin tertangkap maka jalan satu-satunya hanyalah kabur dan bersembunyi ditempat yang lebih aman.

Netra Hera menjelajah sekitar. Hanya ada satu kamar dikawasan itu dan selebihnya hanya koridor panjang dengan pilar-pilar besar. Hera menimbang sesaat. Sepertinya tidak masalah jika dia menumpang bersembunyi dikamar yang sedang digunakan Lukas dan kekasihnya. Bahkan jika diperlukan Hera rela bergabung dalam permainan panas mereka dibandingkan harus berurusan dengan Emma dan ocehannya.

Hera akhirnya bergegas keluar dari persembunyian. Baru beberapa langkah, wanita itu kembali berbalik badan. Dengan senyum miring Hera menggerakan kaki menendang si katak hingga binatang itu terjungkal. Rasakan! Batin Hera puas sekali.

Namun, Hera tidak pernah menyangka jika katak itu dapat kembali membalikan diri dengan sangat cepat. Binatang kecil itu bahkan langsung melompat tinggi sejajar dengan wajah Hera. Dua bola mata ratu kerajaan Sandor itu membesar penuh keterkejutan. Hera kemudian berlari panik menerobos pintu kamar tempat sepasang manusia yang baru saja merengguk nikmat dunia masih berpelukan dengan erat.

Brakk!!

Pintu lebar itu terbuka dengan paksa membuat dua manusia didalamnya serempak menoleh kearah Hera yang berdiri dengan nafas terengah-engah. Seperkian detik keheningan menyelimuti tiga manusia dikamar mewah tersebut. Arumi dengan wajah pucat menatap Hera penuh keterkejutan. Dia tidak pernah menyangka hubungannya dengan Lukas akan diketahui oleh Hera dengan cara seperti ini.

"Yang Mulia Ratu..." panggil Arumi dengan lirih. Dia berharap ratu Hera tidak akan membencinya. Selama ini Hera begitu baik padanya. Tak peduli jika hampir seluruh dayang di istana kompak membencinya, Hera tetap mengulurkan tangan menerima keberadaan Arumi. Demi Dewa, Arumi tidak pernah berniat untuk menyakiti ratu berhati lembut itu.

CRAZY LADY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang