53. Papi Mami House

3.6K 323 6
                                    

Setelah lima hari pasca kejadian itu, Rose akhirnya bisa menjenguk Yeri yang ada di penjara, sebenarnya ia bisa berangkat dari kemarin, tapi Jaehyun ngotot ingin menemani, padahal jadwal lelaki itu sangat padat. Jadi mau tidak mau selama lima hari itu Rose menunggu jadwal Jaehyun kosong.

Oh ya, sebelum pergi ke kantor polisi, Rose sudah menitipkan baby kepada Mami.

Tangan Rose menggandeng tangan Jaehyun begitu mesra, layaknya sepasang kekasih yang baru berpacaran, padahal sebenarnya sudah tujuh tahun menikah ditambah punya anak satu.

Bersamaan saat mereka masuk, beberapa polisi melangkah keluar sambil membawa sesuatu yang biasa digunakan untuk mengangkut mayat.

Perhatian Rose sempat teralihkan oleh itu, sebelum Jaehyun menyenggol tangannya yang membuat Rose kembali sadar.

"Permisi Pak, selamat siang, saya mau mengunjungi seseorang atas nama Kim Yeri" ucap Rose.

"Maaf Bu, Kim Yeri sudah tiada, dia ditemukan tewas di dalam sel tadi pagi" balas Polisi.

Rose tercengang. Ia tidak bisa mempercayai ini.

"Kim Yeri di duga bunuh diri dengan pisau, teman-teman satu sel nya mengatakan bahwa Kim Yeri sudah menyembunyikan pisau sejak lama" jelas Polisi.

Mata Rose mulai berair. "Yeri .." ucap Rose lemah.

Jaehyun merangkul pundak Rose lalu membiarkan sang istri bersender pada bahu lebar nya.

"Maaf Pak, kalau boleh tau jasad yang dibawa tadi itu Kim Yeri?" tanya Jaehyun.

"Iya benar, pihak kepolisian baru mengetahui setelah menerima laporan dari teman satu sel mendiang Kim Yeri" jawab Polisi.

"Kalian berdua keluarga dari mendiang?" tanya Polisi.

"Bukan Pak" jawab Jaehyun mewakili, Rose tampak tidak sanggup untuk berbicara.

"Saya kira kalian keluarga mendiang. Oh ya, keluarga mendiang sudah kami hubungi, tetapi respon yang mereka berikan sama sekali tidak peduli, mereka bilang sudah tidak mau menganggap mendiang dalam keluarga karna mendiang adalah seorang narapidana" ucap Polisi.

Rose prihatin. Bahkan disaat Yeri sudah tiada keluarganya bersikap seperti itu. Rose tahu jelas keluarga Yeri pasti kecewa, tetapi bukankah sampai tidak lagi menganggap Yeri dalam keluarga adalah hal yang berlebihan?

-

Keesokan harinya, saat pihak kepolisian telah selesai mengurus semuanya dan jasad Yeri sudah dimakamkan, Rose berencana untuk langsung kesana.

Rose berjongkok tepat di samping makam Yeri, tangan perempuan itu tampak mengelus lembut batu nisan dengan tulisan nama Yeri.

"Kemarin aku mau jenguk kamu, ternyata kamu udah duluan pergi ke maha kuasa, maafin aku ya ga tepatin janji. Luka tembakan pistol kemarin pasti udah sembuh, kan? Tuhan udah angkat semua rasa sakit kamu di dunia. Semoga kamu tenang disana" ucap Rose.

Rose menjadi sangat emosional, buliran air mata kembali turun membasahi kedua pipinya.

"Aku pulang dulu ya, maaf ga bisa lama-lama. Nanti aku pasti kesini lagi" ucap Rose berpamitan seolah Yeri masih ada di sampingnya.

-

Bukan ke rumah biasa melainkan ke rumah Mami, untuk menjemput baby sekaligus menghabiskan waktu dengan Mami dan Papi.

Seseorang duduk di samping Rose, lalu memberikan Rose segelas es greentea.

"Makasih Mi" ucap Rose menerima gelas itu.

"Mami pernah baca artikel di internet, katanya minum greentea bisa bikin happy" balas Mami.

"Aku keliatan banget lagi sedih ya?" tanya Rose.

love is sweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang