Haitani Ran ~ Scholarship

6K 544 34
                                    

Takut - Idgitaf

===

*BRAKKK*

"ppuffttr. eh anjing, pelan-pelan goblok!" ran yang sedang asik minum di dapur apartemennya, dibuat terkejut dengan gebrakan kasar pintu apartemennya. yang di pisui hanya menatap ran dengan netra berkaca-kaca.

ran menghela nafas kasar, lalu lelaki itu segera mengambil lap untuk mengeringkan lantai, yang terkena cipratan air minumnya. sementara kamu mulai mengambil tempat duduk di sofa apartemen milik ran.

"rin mana?" tanyamu dengan suara sangat pelan.

"gue pacar lo, ngapain lo nyari rindou?!" jawab ran dengan sangat posesif. gadis- gak deng lelaki dengan rambut yang tergerai itu mulai berjalan ke arahmu yang tengah duduk dengan gelisah.

"gapapa, aku gak nyari rindou" jawabmu parau yang membuat ran kebingungan.

"kenapa sih, lo sakit ya?" tanya ran sambil menempelkan punggung tangannya di keningmu. kamu menggeleng pelan, dan beralih mengeluarkan laptop dari tas sedang yang kamu bawa.

"ngapain lo? besokkan libur?" tanya ran keheranan, kamu menggeleng pelan.

"bukan.. hari ini, pengumuman beasiswa-" kamu menghela nafas kasar, hatimu gelisah tak karuan. kamu takut gagal, kamu takut kecewa dengan hasilnya. tahun ini adalah tahun penghujung akhir dari perjalanan sekolah menengahmu. dan jikalau kamu tidak mendapat beasiswa ini, kamu tidak tau harus lagi kemana.

kedua orang tuamu bukan orang kaya, mereka sangat tidak mampu untuk meng-kuliahkan kamu. jadi dengan susah payah kamu mencari beasiswa yang sesuai dengan universitas dan jurusan yang sesuai peminatanmu. selama masa SMA kamu menghabiskan waktu untuk belajar dan mencari sertifikat.

meski begitu kamu tidak kehilangan masa mudamu karena kamu bertemu dengan haitani ran. ran memang seorang berandalan yang hobi tidur di kelas, tapi entah berkat dari mana. dia memiliki otak yang encer, dan dia tidak segan membagi otaknya padamu. mulai dari situ rencana pdkt ran berjalan dan berhasil membuatmu luluh.

"tenang aja pasti berhasil sih" ran mengusap lembut pundakmu, sementara kamu berusaha menenangkan nafasmu.

"kalau gak berhasil ya udah lah.." ucapmu dengan nada putus asa, kamu memahami dirimu yang tidak sepintar anak-anak lain. dan hal itu jujur saja membuatmu sangat insecure dan pesimis untuk mendapatkan beasiswa itu.

"alay kamu gelisah kaya gitu, katanya udah sering gagal. kalau kali ini gagal yaudah kali" ucap ran dengan santai, sambil menekan-nekan tombol di ponselnya.

"lo jahat banget sih ran, salah gue mampir kesini!" ucapmu kesal. kamu meraih laptopmu lagi dan hendak pergi, tetapi di tahan oleh ran. ran melirik sekilas ke arah jam dinding.

"udah deh, udah jamnya pengumuman tuh!" ran menunjuk ke arah jam dinding. kamu menghela nafas kasar, lalu kembali duduk di samping ran. jarimu mengarahkan kursor laptop dengan gelisah.

"ran- kok gak ada.." kamu samkin menurunkan halaman web beasiswa itu. dan berusaha mencari namamu di barisan itu.

"ran.. ini beneran?" gumammu tak percaya.

"loh kok tanya aku"

"r-ran aku keterima!" ucapmu dengan suara parau. tak percaya bahwa kamu sudah sampai di titik ini. ran hanya melirikmu sekilas, dengan wajah datar.

"r-ran aku- aku hiks" ran menatapmu bingung, apalagi kamu yang mengusap matamu.

"hiks, hikss"

"loh, kok nangis kamu kan keterima sayang" ran menjauhkan kedua tanganmu, dan beralih mengusap air matamu dengan lembut. kamu menggeleng pelan, kamu menangis bahagia.

"a-ku bisa sekolah, bareng kamu" ran beralih mendekap tubuhmu sangat erat.

"calon istriku harus sekolah, karena aku ingin anak yang pintar darimu" ran mengecup puncak kepalamu sekilas. hingga tiba-tiba suara dentingan bel apartemen sedikit merusak suasan kalian.








===

"yey aku keterima" gumammu sambil memakan sepotong jajanan ayam yang ran belikan untukmu. mau keterima atau enggak, makanan itu pasti akan menghiburmu. jadi ran mempersiapkan itu.

"makasih ran.." gumammu pelan. ran mengusap pelan puncak kepalamu, lalu mengecup singkat pipi tembammu yang sedang mengunyah.

"kalau habis nangis kamu jadi manja ya.." gumam ran sambil menyisir pelan rambutmu. setelah kamu menangis tadi, kamu langsung meminta cuddle di atas sofa bersama ran. dan mengenggelamkan kepalamu di dada bidang lelaki cantik itu.

"aku gak manja ya!"








-END-

3.21.21

mon maap gaada yang romance romance, karena aku lagi seneng karena berhasil lewatin seleksi 2 beasiswa.

padahal baru seleksi 2 dan masih ada 1 seleksi lagi baru bisa dapet beasiswa :"D.

sampai nangis beneran karena sedari tadi pagi aku takut kecewa dan pesimis banget.

seandainya ran nyata.. wkwk

Votenya kaka 🙂🔪

My Boo (Haikyuu, JJK & Tokrev x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang