"udah ayoooo"

"iyaaa, gendong" Naya mengangkat kedua tangannya ke arah Vano sambil mempout'kan bibirnya.

"udah jangan sok imut gitu ewh" canda Vano.

"yaudah" Naya beranjak dari tempat tidurnya lalu melangkah masuk ke dalam kamar mandi dengan sedikit membanting pintu kamar mandi sampe bunyi gubrak gitu.

"ngambek, ngambek terus kerjaannya"

"..."

"NAYAAA" Vano merengek seperti orang gila, g. Seperti anak kecil minta dibeliin pentol kekeyi kekanan.

"..." tak ada sahutan, hanya suara air mengalir dari dalam sana.

"sayanggg, aaaaa aku cuma becanda"

Ceklek

Pintu kamar mandi dibuka oleh Naya, tapi orangnya langsung nyelonong ngelewatin Vano gitu aja sambil ngeringin muka nya pake handuk.

"NAYAAAA"

"..."

"sayanggg jangan ngambek dong, ayo ke bawah sarapan dulu"

"..."

"jangan diemin aku gituuu" keduanya kini duduk di atas ranjang. Vano mengambil handphonenya yang berada di nakas, lalu ia menelpon seseorang.

"halo"

"nape, dimana lo?" itu Eja.

"gue kaga nyusul dulu bro, bini gue ngambek gamau ikutan"

"ya elah nape lagi tu si Naya"

"biasalah tukang pundung" ucap Vano melirik Naya, Naya hanya berdecih masih dengan memainkan hp.

"yaudah serah lo, ini juga udah pada mau selese"

"yodah gue tutup"

"tumben ijin"

"biar sekali kali jadi anak baik"

"idih idih"

"Vano ganteng mau kelon, bye sayang"

"sayang sayang matalo, maho anjeng"

"EJAAA" terdengar suara Ara dari seberang sana.

"hehe ini lagi ditelpon Vano, yaudah-"

Tut tut tut...

Siapa hendak turut -Author
Sama aja ternyata, Vano tetaplah Vano -Eja
Sukurin, lanjutkan bakatmu Van -Author
Gelud yuu thor -Eja
Thar thor thar thor, gue captain marvel ketjeh -Author
Wes wes wes dilanjut -Eja

Setelah perbacotan yang tidak bermutu mereka berdua, Vano mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, gatau tuh kenapa gajelas.

"sayang~" Vano memangil Naya dengan nada yang diimut imutkan, dih.

"..."

"jangan ngambek gitu nanti tambah jele"

"dih paan"

"eh engga engga, becanda doang yaampuunnn"

"ngga lucu"

"emang ngga lucu, kan yang lucu cuma kamu"

"ngga baper"

"masa ngga baper sih? itu mukanya merah"

"ngga merah"

"hijau deh hijau"

"ngga hijau"

"ungu?"

"janda"

Baby Boy || AlvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang