Dear ALI 18

328 30 3
                                    

Pagi ini ali bangun kesiangan karena tidak bisa tidur mengingat prilly. tapi ali tau diri untuk tidak berharap prilly akan menjadi miliknya. Dia tau prilly dan dirinya saat jauh berbeda. Bagai langit dan bumi dan sekarang mungkin hanya potongan kecil harapan ali yang terkabut karena dekat dengan prilly.

tinggal beberapa menit lagi bel berbunyi dan ali masih mengayuh sepeda bututnya mungkin butuh butuh 10 menit untuk sampai. dan yang diduga ali benar. Dia telat, gerbang sudah ditutup dengan keadaan sekolah yang sudah sepi karena jam pelajaran sudah mulai.

Ali yang sedari tadi menunggu pak satpam tak kunjung muncul akhirnya bersandar didekat gerbang. Istirahat sejenak, mengingat dia sampai mengayuh sepeda begitu kencang lebih dari biasanya.

"woy lu.. sttt" suara itu sampai hingga ke indra pendengaran ali. seketika ali mencari sumber suara. Disana ada prilly yang sedang ada diatas motor sport. Ali mendekat kearah prilly dengan menuntun sepedanya.

"kamu telat juga pril?" prilly hanya menaikkan salah satu alisnya "menurut lo?".ali hanya mengangguk

"dah tau nanya" jawabnya jengkel. " lo mau bisa masuk sekolah nggak?" tawar prilly.

"memang bisa ya. Kan gerbangnya sudah ditutup?" prilly tak menjawab dia kembali menaiki motornya dan memberikan isyarat untuk ali mengikutinya. Cowok itu ingin kembali membuka mulutnya tapi melihat prilly yang telah menjauh membuatnya urung. Ali segera mengayuh sepedanya mengikuti prilly

Ali celingak celinguk. Kehilangan prilly. kemana gadis itu, cepat sekali padahal ali sudah mengayuh secepat mungkin. Tapi dimana prilly? lamunan ali buyar saat merasa ada yang naik dibelakang boncengannya. Itu prilly. gadis itu sudah melepas semua jaket dan celana kulit yang tadi dia pakai.

"motor kamu mana?" tanya ali dan prilly hanya menujuk dengan dagu. Disana sudah ada beberapa motor lain yang dijaga seorang bapak tua. Seperti tukang parkir

"ayo buruan" perintah prilly. ali segera mengayuh sepedanya ketempat yang prilly maksud. dijalan tak henti hentinya warga sekitar menyapa prilly. dan gadis itu tersenyum sangat manis sesaat ali tak sengaja menengok kebelakang. Kamu indah dengan caramu – batin ali.

Prilly melompat dari sepeda ali saat telah sampai. membuat ali refleks mengerem. Sesegera mungkin prilly melihat situasi. Dan membuka dedaunan yang sengaja diletakkan untuk menutupi pintu kecil yang muat untuk dilewati satu orang.

"ayo cepet. Bentar lagi pak somad bakal patroli" sesaat mendengar itu ali sesegera mungkin menyimpan sepedanya disemak semak. Kemudian masuk dipintu itu.

"tutup li. tutupin pake kayu sama kursi biar nggak ketauan" ali mengangguk dan membantu prilly menutupi pintu rahasia itu.

"li bantuin, jangan gangguin gue" dumel prilly karena merasa pundaknya di tepuk oleh sesorang.

"iya pril, ini aku bantuin. Siapa yang gangguin" lalu ada tangan yang dengan keras menepuk pundak ali dan juga prilly bersamaan. "aliiiii" "prilllyyy" itu teriakan pak somad

mereka terhenyak dan terdiam sesaat. Bersamaan mereka berputar dan menampilkan Prilly dengan senyum ketahuan maling dan ali dengan kepala tertunduk bersalah.

"lari keliling lapangan 5 kali" titah pak somad dengan memberikan jeweran dikedua telinga remaja yang etlah tertangkap basah lewat jalan tikus untuk bisa masuk kedalam sekolah.

"2 aja ya pak? hehhehe" tawar prilly yang mendapat pelototan pak somad. Hukuman kok ditawar, dikira jualan dipasar apa?

"CEPAT ALI PRILLY!!" teriak pak somad menggelegar. Membuat prilly dan ali segeraa lari menuju lapangan. Bahkan mereka tak menyadari tautan ditangan mereka. tawa dan raut bahagia terpancar dari prilly yang berlari dengan ali disampingnya. Tak lupa pula dengan tautan tangan yang terjadi.

Dear Ali, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang