Dua hari sebelum tepat malam tahun baru, banyak idol yang diundang untuk mengisi festival dibeberapa stasiun televisi, Young Kids pun salah satunya, mereka tengah bersiap didalam ruangan yang disediakan sebelum naik ke atas panggung untuk membawakan beberapa lagu yang sudah mereka siapkan.
Walaupun rasa sakit yang masih begitu menganga memenuhi rongga hatinya, ia tetap melakukan tugasnya sebagai manajer kepada Jungkook dengan baik, memasangkan mic, mengambilkan air minum, selalu siap sewaktu idolnya itu membutuhkan sesuatu.
Seperti saat ini Taehyung terlihat begitu telaten memasangkan in ear monitor pada Jungkook, menekan begitu dalam rasa kecewanya pada pria itu agar bisa selalu bersikap profesional.
Namun, ada saja tingkahnya yang tiba-tiba lupa akan kondisi hubungan mereka berdua, ditambah karna kebiasaan ia pun melontarkan panggilan yang sebenarnya itu ia tujukan sebagai panggilan sayang untuk Jungkook yang nyatanya mengecewakan.
"Kenapa kaku begini, sih? Rileks dong Jungkookie, biar Taetae gampang masangny--oh God! Fuck! Sorry!" Awalnya Taehyung berbicara dengan nada manjanya tapi sesaat setelah ia sadar akan kondisi hubungan mereka, umpatan kasar tak bisa ia elakkan keluar dari bibirnya.
"Tolong teruskan." Pinta Taehyung pada salah satu staf sebelum beranjak menuju member lainnya, karna nyatanya kebiasaannya yang selalu manja pada Jungkook tak bisa diubah dengan instan, ia sangat mencintai pria itu walau mungkin lumrahnya kini seharusnya ia membenci, sangat membencinya.
Taehyung mendekati Hoseok sambil menggelengkan kepalanya cepat, ia harus sadar, harus sadar jika hubungannya dengan Jungkook sudah berakhir, harus bisa memposisikan dirinya untuk bersikap profesional meninggalkan kesakitannya.
"Hyung? Kau kenapa tidak terlihat fokus?" Hoseok bertanya setelah sedari tadi ia memperhatikan tingkah manajernya dengan seksama. "Tidak apa, hyung hanya lapar saja." Taehyung tersenyum berharap Hoseok percaya akan bualannya.
"Hyung kalau lapar mah mudah, tinggal minta istri hyung memasak, sudah pasti enak dan penuh cinta." Hoseok tersenyum menggoda pada Taehyung yang hanya tersenyum tipis, karna lagi-lagi kenyataannya adalah ia sudah ketuk palu bercerai dengan istrinya atau sekarang bisa dipanggil sebagai mantan istrinya dari beberapa hari lalu.
"Ohya, bagaimana dengan masalah itu? Sudah berbicara dengan kekasihmu?" Taehyung berbisik tak ingin orang-orang sekitar mendengar perkataannya. "Sudah! Dan berakhir baik tentu, dia sangat mencintaiku sepertinya, dia yang akan mengurus semuanya, aku sangat bersyukur memiliki kekasih pengertian seperti dirinya." Hoseok pun menjawab dengan antusias, setelah dibisiki kata cinta dan penenang oleh Suho, kini rasanya ia sudah tidak takut lagi entah itu dengan desakan atau apapun, karna ia memiliki Suho disampingnya.
"Tentu kau harus bersyukur, pria seperti itu sudah langka dimasa sekarang jadi jangan sia-siakan." Taehyung menepuk pundak Hoseok setelah ia sudah memastikan in ear monitor pria itu terpasang sempurna.
"Hyung!" Tiba-tiba suara Jimin terdengar lantang yang sepertinya memanggil Taehyung. "Kenapa? Bukankah kau sudah siap? Mau air?" Taehyung dengan sigap menanyai sang idola.
"Mau hyung." Ucapan melantur Jimin membuat Taehyung menampar pria itu, dengan tujuan untuk menyadarkan dan mengembalikan pikiran jernih milik Jimin.
"Bangun! Jika ada masalah cerita pada hyung, jangan malah melantur, jika kekasihmu dengar bisa-bisa ia marah padaku." Taehyung bersikap sangat tegas, walau bisa saja terlihat sangat kasar terhadap idolnya tapi inilah dia, inilah caranya bekerja.
"Kekasih siapa? Tak ada yang bisa diharapkan darinya, selalu saja aku yang salah." Jimin mendengus kasar sambil menarik sang manajer untuk duduk memepet badannya, sangat dekat dengan rangkulan dipinggang Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret(BTS) [TAMAT]
FanfictionKisah tentang banyaknya rahasia yang dimiliki setiap anggota Young Kids. "Sudah saya bilang, tinggalkan istrimu, Kim. Karena takdirmu itu menjadi milik saya, bukan yang lainnya." Ujar Jeon Jungkook, anggota termuda Young Kids pada manajernya sendiri...