42. Penantian Indah

3.5K 517 144
                                    

[PART INI DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT!]




"MASYAALLAH ADEK!! INI KOK ADA KUCING BOTAK GINI DI RUMAH?? NYOLONG DARI MANA? IH GELI BANGET GAK ADA BULUNYA!!" Selalu Danan yang kaget kalau tiba-tiba adiknya itu mulai berulah lagi membawa kucing ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MASYAALLAH ADEK!! INI KOK ADA KUCING BOTAK GINI DI RUMAH?? NYOLONG DARI MANA? IH GELI BANGET GAK ADA BULUNYA!!" Selalu Danan yang kaget kalau tiba-tiba adiknya itu mulai berulah lagi membawa kucing ke rumah. Sekarang di rumahnya ada kucing tanpa bulu yang tentunya membuat Danan terheran-heran darimana adiknya itu mendapatkan kucing itu. Sepengetahuan Danan, jenis kucing yang ada di depannya sekarang itu tidaklah murah. Tidak mungkin ada orang yang mau menelantarkan kucing yang harganya bisa seharga motor.

"Enak aja nyolong, ini punya adek."Auriga langsung menggendong kucing tak berbulu itu, mengelusnya lembut dan penuh sayang.

Danan tampak tidak percaya, dia mendekati kucing itu yang beneran hanya punya kulit tanpa bulu.

"Siapa yang beliin?" tanya Danan curiga sama adiknya itu.

"Papa lah siapa lagi, baru adek adopsi siang tadi. Lucu kan? Kalau ini kan bisa adek bawa ke kamar Kak Ivan bisa stay di lantai atas."

"Lucu darimana sih kek tuyul." Abel tiba-tiba menimpali, dia sama halnya dengan Danan yang geli-geli gimana gitu melihat kucing baru Auriga.

"Tau ih Iga, mending kucing biasa aja tadi. Itu mah mahal doang." Agha juga rada geli sama kucing jenis Sphynx itu.

"Lihat aja nanti pasti Kak Ivan senang, kan kalau kucing modelan gini Kak Ivan gak bakalan kumat alerginya." Auriga mah masa bodoh aja meskipun saudara-saudaranya pada geli-geli seram.

"Emang harganya berapa?" tanya Abel penasaran, soalnya dia gak ikut tadi, yang ikut cuma Auriga, Agha dan Papa.

"35," jawab Agha pelan.

"350 ribu?" tanya Abel mastiin.

"35 juta."

"EH BUSETT!!!" Danan dan Abel sontak kaget berjamaah.

"Dek serius beli ginian 35 juta?? Mending beli motor dek, katanya mau motor scoopy. Dih adek mah mending tadi scoopy aja beli biar nanti abang ajarin bawa motor sekalian. Otaknya masih geser deh keknya nih mas."

Auriga langsung menatap tajam abangnya itu.

"Siapa bilang adek gak beli motor?" tanya Auriga sambil melempar sesuatu ke arah Abel, untung aja Abel sigap menangkapnya. Sebuah kunci motor, scoopy tentu saja, motor pilihan adiknya itu.

Uhuk uhuk!!

Abel dan Danan langsung melotot tak percaya, lagi-lagi dibikin kaget dan melongo sama adiknya itu.

"Adek dibeliin motor juga????" tanya Danan.

Auriga mengangguk.

"Serius??? Papa juga beliin motor?? Wah!! Terus Papa sekarang dimana?" Danan rasanya gak percaya Papa akhirnya mau beliin Auriga motor, padahal kemaren-kemaren Papa bilangnya bakalan beliin Auriga kalau sudah 17 tahun.

Hiraeth || Huang Renjun (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang