Mengambil miliknya

Start from the beginning
                                    

"Apa yang kau inginkan?" Ucap Aksen dengan suara rendah, dia tahu Gaia menginginkan sesuatu darinya. Gaia menyunggingkan senyum manisnya.

"Wah anda cepat tanggap ya tuan. Saya hanya mau Anda tetap menyembunyikan kematianmu tuan Aksen. Dan saya yakin jika dalam keadaan mendesak Anna atau ibunya akan meminta bantuanmu, jadi tolong kerja samanya." Ucap Gaia tersenyum ramah. Gaia ingin menghalangi Aksen untuk bertemu Anna. Karena jika mereka bertemu, Anna akan dengan mudah meyakinkan Aksen untuk dipihaknya apalagi dia sudah menyayangi Anna. Aksen mengangguk setuju tanpa tahu maksud tersembunyi dari Gaia. Aksen hanya ingin Tina menderita, dia cukup dendam dengan Tina karna kejadian itu.

__✿__

  Gaia masuk kedalam mobil setelah menyelesaikan urusannya dengan Aksen. Aksen adalah kerabat kakeknya dari pihak ibu, dan dia cukup berpengaruh didunia bisnis. Jadi sebelum Anna memanfaatkan,Gaia harus lebih dulu mendahuluinya.

"Zero, kau sudah menemukan benda milik Anna?" Ucap Gaia pada zero yang saat ini mengemudi.

"Sudah nona. Kelinci abu abu hadiah dari tuan muda Ace saat ulang tahunya. Nona Anna selalu menyimpan kelinci itu dikamarnya." Ucap zero sambil melirik kelinci dalam sangkar disamping Gaia. Gaia mengambilnya dan mengelusnya pelan lalu menyeringai.

"Kalau boleh tahu, Akan anda apakan Kelinci itu nona?" Ucap Zero menatap lurus jalanan.

"Memakanya tentu saja." Jawab Gaia riang membuat Zero menghentikan mobilnya mendadak. Dia menatap Gaia syok.

"Nona, bukanya dia terlihat manis dan imut. Agak kejam rasanya jika harus dimakan." Ucap Zero menegosiasi, pasalnya kelinci itu harganya 13,5 juta dan nonanya dengan tak berdosa malah memakanya.

"Akan lebih manis jika benda bulat ini dipotong kecil kecil, lalu dibakar dan dibumbui kacang. Kau setuju?." Ucap Gaia riang mengelus bulu kelinci namun menatap Zero tajam membuat Zero mengangguk kaku.

  Setelah kegiatan Gaia memakan sate kelinci milik Anna telah selesai, dia menyisakan tulang tulangnya untuk diberikan kembali pada Anna. Dia tiba dirumah pukul 23.00 dan pastinya orang rumah sudah tidur. Gaia mengendap endap memasuki kamar Anna dan melihat sang empunya sedang tertidur nyenyak.

Perlahan Gaia meletakkan tulang belulang kelinci di sebelah tempat tidur Anna lalu menaburinya dengan darah ayam yang dibelinya tadi.
'lo udah terbiasa sakit fisik Anna, tapi Lo belum rasain sakit mental.'

Setelah kegianya selesai, Gaia kembali kekamarnya dan tidur nyenyak sambil menunggu kejutan esok hari.

pukul 06.00 WIB

"AAAAAA hiks PAPAAH MAMAH KAKAK!"

Teriakan Anna membangunkan satu rumah. mereka langsung menghampiri Anna dengan cemas takut terjadi sesuatu, kecuali Gaia yang terbangun dengan senyum merekah seolah telah mendapat mimpi indah. Lalu dia bangun ikut menghampiri Anna.

"Ada apa Anna, kenapa kau teriak?!" Ucap Zayn cemas mewakili lainya. Mereka melihat penampilan Anna dengan mata sembab dan berantakan.

"i-itu tulang, darah. T-terus kelinciku hilang hiks. Pasti itu tulangnya huaaa." Tangis Anna tersedu sedu sambil menunjuk ke arah kasurnya. Mereka langsung menatap tulang belulang serta bekas darah disampingnya terkejut. Gio spontan menatap Gaia.

"Pasti ulah Lo kan?!" Ucap Gio menatap Gaia tajam. Dia tidak bisa membentak atau menampar Gaia karna papahnya mengawasi.

Gaia dengan santai mengangguk membenarkan. Hal itu membuat mereka terbelalak kaget menatap Gaia tak percaya. Anna mengepalkan tangan erat.

"Gue sate kelincinya." Ucap Gaia santai membuat keluarganya melongo tak habis pikir. Sedangkan bibir Jackson berkedut menahan tawa.

"Ace menyuruhku menjaganya kenapa kamu memakanya!" Anna sungguh ingin membentak Gaia namun itu hanya akan merugikanya jadi dia hanya bisa mengepalkan tangan dengan wajah memerah antara menahan tangis dan marah.

"Akan lebih aman kalau menjaganya dalam perutku. Pasti dia sedang bermain lompat tali di alam barunya hahaha." Ucap Gaia seraya mengelus perut ratanya lalu tertawa geli dengan ucapannya sendiri.

Jackson menahan tawa dengan ucapan konyol putrinya lalu kembali bermuka datar saat Venus menatapnya.

"Papah seharusnya menghukum Gaia, dia sudah keterlaluan menyakiti Anna. Papah juga harusnya menghargai Anna sebagai anak papah." Ucap Venus protes karna menurutnya Gaia terlalu dimanjakan. Jackson menatap santai putranya.

"Lalu bagaimana dengan mu anakku? Bagaimana dengan sikap kasarmu pada Gaia yang juga adikmu?" Ucapan santai Jackson langsung membukam mulut Venus, bukan hanya Venus namun juga Zayn dan Gio.
Gaia tersenyum puas melihat para kakaknya yang diam tak berkutik.

Jackson lalu menatap Gaia teduh.
"Setelah ini kamu keruang papah Gaia." Ucap Jackson lalu pergi meninggalkan mereka diikuti Alma istrinya.

Anna semakin mengepalkan tanganya dan menatap Gaia dengan tatapan permusuhan. Gaia tersenyum mengejek menatap Anna lalu pergi menyusul papahnya.

______________________________________

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen!

Terimakasih 🥰

MENCURI PERAN (Terbit)Where stories live. Discover now