part 18

2.3K 198 22
                                    

Roy yang sangat penasaran dengan masalah krist dan singto pun mencoba menyelidiki semuanya. Tanpa sepengetahuan krist tentunya, karna seluruh orang yang berada di mansion atau kantor dilarang menyebut nama singto. Jika mereka ketahuan membicarakan singto, krist tak akan segan-segan menghukum mereka.

Roy pergi ke kafe mencari gun dan melihat cctv di kafe tersebut.

Terlihat hari dimana singto terakhir kalinya pulang berkerja, dia berjalan sendirian menuju sebuah halte. Roy yang mengingat di halte ada cctv, ia mencoba mengecek cctv disana. Terlihat singto yang tengah menunggu bus atau taxi duduk dihalte tak lama ada yang membekap mulut singto dan membawa singto pergi dari sana.

Roy menjadi semakin yakin ada yang tidak beres dari semuanya. Roy mencatat plat mobil yang membawa singto setelah itu ia langsung bergegas menemui krist di kantor.

Terdengar suara krist memperbolehkan dia masuk baru roy berani membuka pintu ruangan. Roy melihat krist sangat sibuk dengan laptopnya, ia bahkan seperti tak mengingat singto sedikitpun.

"Ada apa, roy?" Tanya krist tanpa mengalihkan tatapannya dari laptop miliknya.

"Maaf tuan, sepertinya ada yang tidak beres dengan tuan singto" ucap roy.

"Apa kamu ingin mati roy!! Bukankah sudah ku katakan, jangan sebut nama itu lagi!!" Ucap krist marah.

"Ijinkan saya berbicara tuan, saya rasa ada yang sedang mengadu domba anda dengan tuan singto" ucap roy.

"Saya melihat cctv di halte bus, ada seseorang membekap mulut tuan singto lalu membawanya pergi dari sana" ucap roy.

Krist masih tak memperdulikan roy dan masih sibuk berkutat dengan perkerjaannya.

"Saya mohon lihat sebentar tuan, saya yakin saat ini tuan singto dalam bahaya" ucap roy.

Roy memperlihatkan rekaman cctv tersebut ke krist, namun krist masih bersikap datar.

"Periksa cctv hotel glora dan lorong menuju kamar 69" ucap krist.

Roy langsung bergegas pergi ke hotel yang disebut krist dan mengecek cctv hotel disana.

Benar saja singto dibawa pukul 8 malam, sepertinya singto tidak sadarkan diri saat di bopong dan terlihat jam 12 malam krist masuk ke hotel tersebut dan memergoki singto.

Roy kembali menemui krist dan menjelaskan semua yang didapatnya tadi.

Krist mengecek ponselnya mencari sinyal GPS dari kalung singto, namun itu tak membuahkan hasil.

"Kumpulkan anak buahmu, kita bertemu di hotel glora" ucap krist.

Krist dan roy bertemu di hotel glora, krist melihat cctv disana, terlihat singto menangis saat ia memasuki mobilnya.

"Aku ingin melihat cctv di lobi hotel dan cctv di tepi jalan depan hotel" ucap krist pada orang keamanan yang bertugas menjaga cctv hotel tersebut.

Terlihat singto menangis dipinggir jalan dan tak lama ada mobil yang berhenti, roy melihat plat mobilnya, sama dengan plat mobil tadi yang membawa singto di halte.

Krist mulai khawatir dengan singto, siapa yang sudah dengan berani bermain-main dibelakangnya saat ini.

Setelah berhasil melacak ke beradaan mobil yang membawa singto, mereka bergegas mencari mobil itu.

Krist dan seluruh anak buahnya pergi ke suatu wilayah yang seperti hutan dan menemukan titik keberadaan mobil yang membawa singto. Mobil itu sudah dibuang kejurang.

"Tuan singto pasti berada disekitar sini, tuan" ucap roy.

Krist melihat ponselnya, tidak ada signal di tempat mereka berada saat ini namun ada satu titik samar sinyal dari GPS kalung singto.

Mereka mencoba peruntungan mengikuti titik tersebut.

Mereka memasuki sebuah perkampungan, ada beberapa rumah disana namun tak ada orang sama sekali.

Disaat mereka tengah beristirahat, ada sebuah mobil lewat disamping mobil mereka, krist mencurigai mobil itu.

"Ikuti mobil itu, roy" ucap krist.

Mereka mengikuti mobil tadi, masuk ke dalam hutan yang sangat jauh hingga tiba di rumah kecil yang berdinding papan.

Tak lama keluar apple dari mobil tersebut, krist sangat terkejut melihat apple.

Sedangkan singto saat ini sudah lemah tak berdaya, ia hanya diberi nasi basi dan air kotor oleh orang yang menyekapnya.  Dari pada tidak minum atau makan sama sekali singto terpaksa memakan semua itu.

"Bagaimana kabarmu, singto?" Tanya apple.

Singto tak menjawab tubuhnya terlalu lemah selama seminggu ini tidak diberi makanan yang layak, dia bahkan pipis di celananya sendiri karna tak dilepas sedikitpun oleh anak buah apple.

"Aku sengaja menyiksamu seperti ini, bukankah jika ku bunuh secara langsung itu akan sangat mudah? Nikmati saja detik-detik kematianmu disini dan ingat satu hal, aku akan segera menikah dengan krist" ucap apple sambil tertawa lebar.

Singto hanya bisa menitikan air matanya, bahkan untuk bersuara saja ia sudah tidak kuat, tubuhnya sangat kurus sekarang.

Tak lama terdengar suara pertengkaran diluar pondok, apple mengecek ke luar, dilihatnya ada krist dan anak buahnya. Apple langsung melarikan diri lewat pintu belakang, ia tak mau krist sampai menemukan dirinya atau bahkan tahu jika dia yang menculik singto.

Krist masuk ke dalam pondok dan melihat tubuh kurus singto disana.

"Singto, maafkan aku" ucap krist dengan penuh penyesalan, ia memeluk tubuh singto dan langsung menggendongnya membawa singto keluar dari sana.

"Roy, ikut aku" ucap krist.

Roy membiarkan anak buahnya melawan orang-orang yang menyekap singto, ia mengambil mobil, krist masuk ke dalam mobil lalu roy menjalankan mobilnya pergi dari sana.

Disepanjang jalan krist merasa ketakutan saat melihat singto yang sudah tidak sadarkan diri.

"Cepat, roy!!!" Ucap krist panik.

Hampir 3 jam perjalanan, akhirnya mereka tiba di rumah sakit pinggir kota.

Krist berlari menggendong tubuh lemah singto membawanya keruang periksa.

"Selamatkan suami saya, dok!" Ucap krist setengah berteriak.




















Tbc.

Possessive Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang