PRINCESS IN THE WAR

1. THE ANTAGONIST

1. THE ANTAGONIST

Rhianna adalah gadis yang pintar dan selalu menjadi peringkat pertama di sekolahnya. Baik dalam hal akademik maupun non akademik, Rhianna selalu jadi yang terbaik. Saking pintarnya gadis itu sampai-sampai dia selalu mendapat beasiswa penuh dan tidak pernah mengeluarkan sepeserpun uang untuk biaya pendidikannya.

Tapi menjadi pintar ternyata tidak selalu bagus. Karena sewaktu-waktu kepintaran itu bisa menjadi faktor yang memperpendek usiamu.

Saat sedang membaca novel, Rhianna tiba-tiba ditikam oleh seorang tak dikenal di bagian lehernya. Orang itu adalah suruhan dari murid yang peringkatnya selalu di bawah Rhianna. Bisa dibilang kalau dia saingan Rhianna tapi tidak pernah punya kesempatan untuk menang dari gadis itu. Dikarenakan dia anak orang kaya, orang itu sampai tidak ragu mengirim pembunuh bayaran untuk melenyapkan Rhianna.

Akhirnya Rhianna pun mati dengan tragis. Darah merembes dari luka di lehernya ke permukaan buku novel yang dia baca. Rhianna pikir ini adalah akhir dari perjalanan hidupnya. Tapi ternyata dia salah.

Karena setelah mati ditikam pembunuh, Rhianna bereinkarnasi menjadi tokoh antagonis di sebuah novel. Radhianna Freecks, putri sulung dari Keluarga Count Freecks.

Count Freecks mempunyai 2 anak di luar nikah yang terlahir saat dia masih berstatus sebagai pria yang baru bertunangan. Meski begitu, dia tetaplah pria yang baik karena bertanggung jawab penuh atas kelahiran anak-anaknya. Tunangannya pun tak punya pilihan lain selain menerima keberadaan anak-anak count dan tetap menikahinya karena harta dan status count yang lebih tinggi. Dia adalah Serena Ashila Glain, satu-satunya putri di keluarga Baron Glain yang miskin. Sehingga saat ini terdapat 6 anggota utama Keluarga Freecks.

Yang pertama ada Count Firhan Stefanot Freecks, ada juga Countess Serena Ashila Freecks. Ahnakin Thiery Freecks, putra pertama Count yang lahir di luar nikah. Radhianna Freecks, putri pertama Count yang juga lahir di luar nikah. Ada juga putra kedua, Robert Mario Freecks, anak dari Count dan Countess Freecks. Kemudian yang terakhir, sang tokoh utama novel ini, Clasitta Millia Freecks.  Satu-satunya orang yang bersikap adil di keluarga ini antara anggota keluarga adalah Count Freecks.

Rhianna memasuki tubuh Radhianna yang masih berusia 10 tahun. Sebenarnya Radhianna adalah karakter favorit Rhianna di novel Lady & Mr.Beast, karena gambaran di novel ketika dia tersenyum bahkan saat dirinya hendak di hukum mati benar-benar keren.

Selain itu, dibandingkan dengan tokoh utama wanita yang punya hidup lancar dan sejahtera. Rhianna lebih tertarik pada tokoh antagonis Radhianna yang punya kehidupan kelam dan berakhir menjadi antagonis yang menakjubkan. Walau harus Rhianna akui kalau cara Radhianna mati cukup konyol sih.

Masalahnya sekarang bagaimana cara Rhianna bisa bertahan hidup sebagai Radhianna jika di novel dia ditakdirkan untuk mati? Semuanya benar-benar membingungkan.

"Pertama-tama aku harus membiasakan diri saat dipanggil dengan nama Radhianna." ujar Radhianna.

Gadis itu menatap telapak tangannya yang kecil lantas menggerak-gerakan tangan tersebut. Satu Minggu sudah berlalu sejak dia memasuki dunia ini. Sepertinya dia sudah bisa membiasakan diri dengan tubuh barunya yang kecil.

"Setelah dipikir-pikir nama kita berdua ternyata mirip juga. Apa jangan-jangan aku masuk ke tubuh Radhianna karena hal itu? Tapi kayaknya gak mungkin deh"

Radhianna mendongkak dan menatap ke arah cermin. Hal yang paling sulit bagi dirinya untuk beradaptasi adalah kecantikan Radhianna. Meskipun dia seorang antagonis, tapi dia memiliki wajah yang sangat cantik, kulit seputih salju, serta bentuk tubuh yang ramping.

Radhianna mempunyai warna rambut gradasi hitam dan biru navy layaknya langit di malam hari. Sedangkan matanya memiliki warna light blue yang cantik dan terlihat berkilauan. Dengan bulu mata yang senada dengan rambutnya. Dia benar-benar seperti boneka yang hidup dengan kecantikan luar biasa.