“ Bryan bukan anak mamah, Bryan tidak ke luar dari rahim mamah.”

Audi membuka mulut seolah ikan yang butuh air. “Maksud mamah.”

“Mamah Cuma bisa melahirkan Kenant dan Bryan merupakan anak dari suami mamah dengan wanita lain. Mamah mengijinkan papah Kenant untuk memiliki wanita simpanan, Cuma untuk mempunyai anak lain setelah itu wanita itu harus pergi.” Ini yang membuat Audi tidak bisa percaya. Ada wanita yang merelakan suaminya untuk mempunyai anak dari wanita lain lalu merawat anak itu hingga besar.

“Bryan tahu?”

“Bisa iya bisa juga tidak. Bryan cerdas Audi tapi mamah sudah mengantisipasi itu. Bagi mamah Bryan juga anak mamah hanya saja mamah menginginkan Kenant juga berpatisipasi walau Kenant begitu yah kamu sendiri tahu bagaimana Kenant. Harapan mamah dua tahunan ini dibuat tipis setelah tahu kalau Kenant juga sakit. Kamu tahu kan bagaimana perasaan mamah.”

Audi tahu bagaimana seorang ibu mencintai anaknya, walau di mulut Inggrita bisa bilang jika menganggap Bryan sama dengan Kenant namun iNggrita tak bisa membohongi hati kecilnya yang menginginkan anak kandungnya selalu unggul. “Mamah sudah lelah bersedih, menangisi kepergian suami mamah, menangisi ketidak mampuan mamah, menangisi Kenant yang begitu. Mamah memang terlihat seperti ibu yang tidak memiliki hati tapi percayalah mamah terlalu mencintai Kennat sekaligus sangat peduli pada Bryan.” Inggrita meraih tangan Audi untuk digenggam, melalui korneanya yang berwarna coklat wanita ini seolah memohon meminta belas kasihan. “Mamah minta kamu menuruti apa yang mamah minta. Tolong jaga Kenant, sayangi dia, rawat dia. Kenant lebih hidup jika kamu ada di sampingnya.”

Itu akan Audi lakukan namun kadang ia merasa seperti dimanfaatkan. “Aku akan memenuhi tugasku sebagai istri Kenant.”

Inggrita membalas jawaban Audi dengan senyuman. “Baiklah, sekarang kita ke ruang rawat Kenant dan jangan tunjukkan kesedihan kita.” Hal yang paling sulit untuk dilakukan. Selalu tersenyum untuk Kenant padahal Audi saat ini sangat ingin menangis dan memeluk suaminya itu.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

“Bagaimana rasanya menjadi istri lelaki cacat sekaligus pesakitan?” Bryan muncul tanpa diduga saat Audi mengepak pakaian untuk Kenant. “Itu suatu keberuntungan, kau akan menjadi janda kaya Audi.”

Audi menengok ke arah Bryan lalu melemparkan tatapan tajam. “Kenant kakakmu, kau mendoakannya begitu.”

“Alangkah baiknya dia tidak ada maka kau tidak akan ada di sini dan mempunyai kekuasaan seperti sekarang. Kau tidak akan pernah merasa menang dariku.”

Audi menyunggingkan senyum jengkel. “Aku akan merawat Kenant berapa lama pun itu. Aku akan setia padanya.”

“Dan bayaranmu cukup mahal karena telah melakukan pengorbanan ini.”
“kau sungguh sialan.” Entah sejak kapan Bryan ada dekat dengan dirinya, jarak mereka sekarang Cuma setengah meter.

“menjauhlah dariku, aku tidak peduli kau menganggapku bagaimana. Yang terpenting bagiku sekarang adalah Kennat bukan lainnya. Seribu kali pun kau menyuruhku menjauh, merendahkanku. Aku tidak akan menyerah,” ucapnya sembari menunjuk-nunjuk dada Bryan. “Terima kenyataan jika aku adalah kakak iparmu, yang memiliki kekuasaan lebih darimu.”
Tanpa diduga, Bryan malah meraih tengkuknyamencium Audi dengan sangat kasar, seolah ciuman itu bisa meredam permusuhan di antara mereka berdua.

“Kau selalu menguasaiku,” ucap Bryan ketika ciuman itu terlepas. “kau selalu menang.”

Audi terpaku karena tak mampu mencerna apa yang Bryan siratkan namun yang ia sadari adalah rasa ciuman Bryan akan tetap sama, menggairahkan sekaligus membuatnya muak serta marah.

my idiot boysحيث تعيش القصص. اكتشف الآن