8 | MAMA RANIA

1.8K 77 3
                                    

Kania menyandarkan punggungnya pada kursi.Akhirnya tugas-tugasnya selesai juga.Kania sedang berada di cafe dekat apartemen.Kania sudah dari beberapa jam yang lalu dicafe ini.Dia sendirian.Kania tadi sudah mengajak Arka.Tetapi lelaki itu akan pergi.Kania memang sengaja mengerjakan tugas disini.Karena terasa lebih nyaman dan membuat Kania rajin dari biasanya.

Kania yang semula sudah mematikan laptop.Kini menghidupkannya kembali.Untuk melihat pukul berapa sekarang.“Sebentar lagi,aja gue pulang.Mager banget buat pulang sekarang,”ucap Kania lalu menyeruput milktea menggunakan sedotan.

Kania memainkan ponselnya.Untuk mengisi rasa bosannya.Kania hanya membaca komentar pada lapak medsosnya.Ternyata masih banyak yang memberikan hate coment.Tetapi Kania tidak terlalu peduli dengan hal itu.Lagi pula dia memang ada hubungan dengan Arka.

Mata Kania terbelalak saat melihat kakaknya baru saja memasuki cafe ini.“Hah?! Itu bukannya kak Mela.”Kania masih mencoba menatap kakaknya yang berada agak jauh dari dirinya.Untuk memastikan apakah benar itu Mela.Tetapi memang benar.

Kania tengah berpikir.Kania ingin menghampiri kakaknya.Atau membiarkannya saja.Tetapi pikirannya buyar saat ponselnya berdering.Menandakan ada yang menelpon dirinya.Tanpa lama-lama Kania menekan tombol hijau.Lalu memposisikan ponselnya di samping telinganya.Seperti orang menelpon pada umumnya.

“Halo.Kenapa kak?”tanya Kania.

“Lo masih dicafe?”tanya balik Arka.Karena Arka sedang berada di indomaret dekat apartemen.Jadi jika Kania sudah selesai mengerjakan tugas.Arka bisa menjemputnya.

“Iya masih.Kenapa? Lo mau nitip makanan?”Kania tidak bisa menerka Arka akan berbicara apa setelah ini.

“Udah selesai?”Arka tidak menjawab pertanyaan Kania.Dia malah melanjutkan memberikan pertanyaan.

“Iya udah.Kenapa sih?”kesal Kania karena Arka tidak juga menjawabnya.Malah semakin melontarkan pertanyaan lain.

“Mau gue jemput?”tanya Arka.Kania tersenyum geli mendengar itu.Ternyata Arka bisa basa-basi.

“Boleh.Lagian gue udah selesai.Nanti kalau udah diluar kabarin ya,Kak,”balas Kania sembari membereskan beberapa barang yang dibawanya.Lalu memasukannya ke dalam tas.

Arka berdehem menjawab ucapan Kania.Lalu sambungan dimatikan sepihak oleh lelaki tersebut.

Kania meletakkan ponselnya di atas meja.Lalu menoleh ke arah tempat kakaknya berada.Tetapi sudah tidak ada lagi kakaknya.Kania mengedarkan pandangannya ke seluruh arah.Tetapi tetap saja tidak ada kakaknya.Atau mungkin Kania tadi hanya halusinasi. Karena merindukan kakaknya? Tapi Kania rasa tidak.Karena Kania yakin itu benar-benar kakaknya.

Kania menghela nafas pasrah.Kania menggendong tote bagnya di tangan kanan.Tanpa memikirkan Mela lagi.Kania melangkah menuju pintu cafe berada.Karena Arka  bahwa lelaki itu sudah sampai.Setelah berada diluar.Benar saja lelaki itu sudah sampai.

Kania meraih helm yang disodorkan oleh Arka.Lalu memakainya.“Lo tadi emang nggak jadi pergi?”tanya Kania sekedar basa-basi.

Arka membuka kaca helmnya.Lalu menatap Kania yang berdiri di samping motornya.”Kenapa emangnya?”balas Arka yang membuat Kania mendecih.

Kania memutar bola mata malas.Arka selalu saja begitu.Sifatnya cepat berubah.Tadi saja basa-basi dengan dirinya.Sekarang kembali seperti semula.”Bener ya kata orang.Cowo itu kayak bunglon.Beda tempat.Beda sifat.Tadi aja sok basa basi.Sekarang dingin lagi.”dumel Kania sembari membenarkan letak tote bagnya.

ARKANIA | PERJODOHAN (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang