"ahh Vanhhh cepetinnhh"
"mulai nakal ya sayang"
"ouhhh mmmhhh"
"desahin nama aku Nay"
"Vanohhh awshhh daleminhh, ngga kuathh pengen pipishh ahhh...Vanhh"
"keluarin aja sayang"
"ahhhh....huh huh"
"memek rewel" ucap Vano sambil menampar celengan Naya.
"sekarang gantian kamu manjain Burno sayang, kasian daritadi udah nunggu malah ngga dikasih kenikmatan"
"ih gimana caranya, aku gatauuu"
"sepongin kontol aku sayang, dikocok dulu baru masukin ke mulut kamu"
Vano merebahkan diri dan Naya sudah berada di depan penisnya. Dengan setengah yakin, Naya mulai mengocok penis Vano lalu perlahan ia masukkan ke dalam mulutnya.
"ouhhh yahhhh dalemin sayanghh" Vano mendorong tengkuk Naya agar ia memperdalam sepongannya.
Naya menjilat ujung penis Vano yang terdapat lubang kecil selayaknya es krim. Vano merem melek tak kuasa menahan kenikmatan yang diberikan oleh istrinya ini.
"sayanghhh mulut kamuhh enak bangethhh, angethhh yahhh"
Naya mempercepat kulumannya, penis Vano yang ada di mulut Naya mulai membesar, menandakan ia akan....
Crott
Vano mengeluarkan semua cairan kental itu di dalam mulut istrinya. Naya yang terkejut tak sengaja menelan sebagian cairan sperma Vano, dan sisanya ia muntahkan di kamar mandi.
"Vano ih kok kamu ngeluarinnya di dalem mulut aku sih, jorok banget"
"hehe enak kan?"
"enak enak lambemu !"
"main lagi ya Nay, udah ngga sakit kan memek kamu?"
"Vano, mulutnya tu loh"
"gapapa sayang kalo lagi make a baby ngumonya harus frontal, biar cepet crot. Ntar kalo kelamaan malah ngga selese selese ye kan"
"serah dah"
"jadi kalo kita enaena gini, nyebutnya harus memek, kontol, tete, oke?"
"gatau ah jorok banget kalo nyebut"
"mau aku gempor sampe pagi?"
"ya engga lah, cape tau ngga"
"nah makanya kamu nurut sama aku, nyebutnya harus frontal biar cepet crot, percaya deh"
"hmmm" Naya hanya menanggapi dengan berdeham malas.
"yaudah lanjut ronde ke dua yuu"
"bentar Van cape"
Tanpa aba-aba tangan Vano langsung bergerak mendekati vagina Naya lagi, mengelus dan menggelitikinya. Vano mengahadapkan wajahnya pada lubang kenikmatan milik Naya. Meniup lubang tersebut lalu menjulurkan lidahnya untuk menusuk-nusuk masuk ke dalam celengan.
"Vannhh ahhh ahhh astaga" Naya mendorong tengkuk Vano.
Lidah Vano kembali bermain di area klitoris Naya, menggigit kecil dan menekannya dengan jari.
"ahh ahh sayanghhh jangan siksa akuhh, cepetan masukin,"
"masukin apa sayang, hmm?" Vano menghentikan kegiatannya sejenak.
"Burno buruan masukin"
"Burno siapa?" tanya Vano sembari mengocok penisnya sendiri.
"kontol-ahhh" saat Naya ingin berucap, tiba-tiba Vano memasukkan penisnya ke dalam lubang celengan.
"ngga sabaran ya kamu"
"ahhh ouhhhh enakkhh, dorong lagi sayanghhh yahh gituhh"
"ouhh memek kamuhh sempithh banget sayanghh, kontol aku kejepithh,"
"kontol kamuhh gede bangethh, penuhh bangethh di memek akuhh"
"kontol akuhh gede biarhh kamuhh puasshh sayanghh ahh shhh"
"akuhh udah kebelet Vanhhh"
"keluarin sayang"
Srrrtt Srrrtt
Entah Naya squirt ke sekian kalinya, ia bernafas lega namun Vano tetap mengocoknya dengan penuh semangat. Vano belum juga mencapai pelepasannya.
"desahin namaku sayanghhh"
"ahhh Vanohhh faster please "
"uhhh sayanghh aku sampai"
Crott Crott
Vano menyemprotkan semua cairan spermanya ke dalam rahim Naya.
"ih anget banget" Naya tersenyum sumringah karena Vano telah menanamkan bibit debay ke dalam rahimnya.
Ciuman bertubi-tubi Vano berikan kepada Naya di seluruh bagian wajahnya. Ia mengelap keringat yang ada di dahi Naya. Terakhir Vano mengecup dan mengelus lembut perut istrinya itu.
"cepet nongol debay'nya papa Vano" Naya mengusap kepala Vano yang ada di perutnya.
"papa'nya ngga sabar banget ya"
"hehe ngga kebayang punya 10 debay lucu lucu"
"ngadi ngadi ni orang"
"sayang ayo bobo, udah malem. Selimutnya itu diambil buat nutupin badan kamu yang bugil"
"huh bugil bugil" Naya mengambil selimutnya untuk menutup tubuh keduanya.
"Vano mau nenen?" tanya Naya saat Vano memainkan putingnya.
"huumm" Vano menganggukkan kepalanya lucu.
"ih tadi aja jadi monster, sekarang jadi hamster" Naya memasukkan putingnya ke dalam mulut Vano.
"kwalo ywang tadwi itu namwanya Alvano, kwalo sekwarang ini namwanya Vano hihi" ucap Vano sambil tersenyum manis.
"iyaa Alvano itu ganas, kalo Vano gemessss banget" Naya mengecup dahi Vano.
Mereka tertidur dengan posisi saling memeluk, dengan Vano yang masih mengenyot puting Naya.
Next
.
.
.
.
.
.
TBC yuhuuuHaii makin ngga jelas ye aku, yaudahlah ini sesuai imajinasi jadi ya beginilah.
Kalo ngga suka sama cerita aku tinggalin aja silahkan, ini aku juga buat iseng-iseng aja sih. Nanti aku revisi kalo bener bener rame AHAHAHA
Jangan lupa voment dan tinggalin jejak gengs!! tandain kalo ada typo okeii, see you👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy || Alvano
Teen FictionWarning area 1821!!!🔞 "Nay mau ini boleh ngga?" ucap Vano memohon kepada Naya sambil menoel noel bagian dada istrinya itu. "ngga ngga, apaan yang ada enak di lo rugi di gue." gerutu Naya menanggapi bayi besarnya ini. "ih kok gituu, jadi istri tu ha...
[14]
Mulai dari awal