DONOR DARAH

68 48 15
                                    

Hi guys!

Makasih udah baca cerita ini :)

Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...

Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.

Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.

SELAMAT MEMBACA :)
_________

Atena yang sedang berada di kantin mendengar percakapan kedua anak kompeni yang baru saja selesai membeli jus dan duduk di seberangnya.

"Eh gimana keadaan, Ares? emang bener itu perbuatan anak abadi? kalo misalnya bener ih pen gua cincang, berani-beraninya mereka ngebuat Ares kaya gitu" ucap salah seorang itu.

Orang yang berambut langsung menempeleng teman yang ada disebelahnya itu. "Idih begaya bat lo. Semalem aja nggak ikut kan lo?"

Orang itu menggaruk kepalanya, terkekeh. "Ya kan lo tahu, nyokap ama bokap gue lagi nggak beres hatinya. Kalo gue keluar terus pulang-pulang bonyok, udah mati aja gue, abis gue dimaki-maki ama nyokap, di smackdown ama bokap"

"Wah kaco juga ya keluarga lo" cowo berambut cepak itu menggelengkan kepalanya, lalu menepuk bahu teman yang ada disebelahnya. "Jadi, semalam, Ares. Kecelakaan. Keadaannya sekarang buruk, dia kekurangan darah. Kata, Aga. rumah sakitnya ke abisan golongan darah AB. Terus anak-anak lagi pada bantu cari. Lo golongan darahnya apaan? gue A" sambungnya.

Atena terkejut saat mendengar kondisi Ares. ia langsung pergi dari kantin dengan tergesa-gesa.

"Wah sama tuh, gue juga AB"

"Seriusan?" cowo itu menganggukkan kepalanya. "Syukur deh, akhirnya ada juga yang golongan darah AB. Lo hero men. Ya udah yuk, kasih tahu, Aga" lanjutnya.

"Eh, tapi bentar. Gue pengen bantu, Ares. tapi..."

"Tapi apa? udah ayo, bilang, Aga. abis itu disuntik. Kelar deh"

"Nah ini masalahnya, gue takut sama jarum suntik"

Cowo berambut cepak itu mendekus kesal lalu menempeleng cowo itu. "Arrgh kocak lo"

Cowo itu terkekeh seraya menggaruk kepalanya.

.....

Di taman Atena melamunkan Ares yang sedang berada dirumah sakit karna kecelakaan semalam. Setelah mendengar keadaan Ares dari temannya, Atena menjadi tambah bersalah, karnanya Ares menjadi seperti ini.

Ia menghela napas lalu menyenderkan badannya ke bangku taman itu seraya memejamkan matanya. Saat ia membuka matanya, tiba-tiba sebungkus coklat ada di hadapannya.

Atena mengambil coklat dari tangan Xavier, ia membaca kalimat yang ada dibelakang bungkus coklat itu lalu menatap Xavier yang sedang tersenyum. Tanpa adanya masalah, hidup tidak akan menjadi berwarna, hanya akan ada hitam dan putih. Batin Atena.

Ia senyum tipis menatap Xavier. "Makasih" lirih Atena.

Xavier pun duduk disamping Atena. Ia menatap Atena yang masih saja melamunkan Ares. Tiba-tiba muncul sebuah ide sederhana yang bisa membuat Atena tersenyum. Entah ini akan berhasil atau tidak.

Xavier mengambil pulpen yang ada dikantong celananya lalu ia menarik tangan Atena. Ia mulai menggambar sesuatu ditangan Atena.

"Eh mau ngapain si?" tanya Atena.

"Shttt, pinjem bentar tangannya" jawabnya.

>‿◠

Don't forget to smile.

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang