"Bolanya kayaknya gak suka sama loh deh, padahal gue tendangnya pelan kok. Kenceng sih, tapi gak keceng banget." lanjutnya, meyakinkan Gael.
"Mau, ya, maafin gue?"
"Ada syaratnya." dahi Abi berkerut.
"Apa?"
"Jalan sama gue malam nanti."
"Tapi, itu ... Anu loh masih sakit, lo." Abi meringis seraya menunjuk itu Gael.
"Udah gak sakit. Gimana?" sahut Gael.
"Gue mau. Tapi anu loh beneran gakpapa kan? Gak patah kan?"
"Engga. Masih bisa untuk buat keturunan bareng loh nanti."
*****
Chiko tidur tengkurap dikasur. Tangannya memegang selembar foto. Tatapannya tak terbaca, kerinduan dan kebencian menjadi satu. Chiko meletakan foto itu didada, memeluknya erat, berharap rasa rindunya tersalurkan.
Dimata orang-orang, Chiko adalah sesosok laki-laki playboy yang suka gonta ganti pacar. Menebar rayuan serta senyuman yang membuat orang bahagia melihatnya. Namun, tak ada yang tau kecuali orang-orang terdekatnya, seorang Zevaro Chiko Benedhict, menyimpan luka masa lalu.
Bagi orang lain, cinta masa SMP adalag cinta monyet semata, tapi lain bagi Chiko. Perempuan itu tidak pernah lepas dari hatinya. Rasa cinta dan bencinya sama besarnya. Ditolak mentah-mentah terlebih didepan umum, sungguh hal yang memalukan. Membuatnya bersumpah akan mematahkan seluruh hati kaum wanita.
Suasana sunyi dan gelapnya kamar menghantarkan rasa kantuk. Perlahan mata Chiko terpejam, lalu terhanyut dalam alam mimpi.
Keesokannya, mood Chiko sudah kembali ceriah. Kembali menebar senyuman indahnya. Berhubung ini hari minggu, Chiko memutuskan untuk lari pagi.
Chiki menoleh saat mendengar suara gonggongan anjing milik tetangganya.
"Hai Blacky!" sapanya pada anjing putih itu. Anjing itu menggonggong semakin kuat, mungkin tak terima dipanggil Blacky padahal warnya putih.
Chiko berhenti dipertigaan, mengusap perutnya yang berbunyi meminta makan.
"Anak ayah laper, ya? Sabar ya, kita cari makan dulu." perkataan Chiko didengar oleh ibu-ibu yang lewat. Menggelengkan kepala melihat tingkah Chiko. Namun tak urung mereka tertawa juga, sudah sering melihat Chiko bertingkah aneh.
Mata Chiko menelisik sekitar, hingga matanya berbinar seperti menemukan harta karun. Ia langkahkan kakinya mendekati harta karun itu. Buah mangga pak RT.
"Mangganya pada mateng lagi, pengen minta, tapi gak bakal diizinin. Pak RT kan, pelit." Chiko bergumam. Matanya masih setia memandangi buah mangga itu.
"Tidak ada pilihan lain selain maling. Maafkan hambamu ini ya Allah. Salahkan rasa lapar ini." lagi, Chiko bergumama.
Chiko menekuk bibir saat tak mendapati kayu sebagai juluk. Hingga matanya menangkap batu dipinggit jalan. Chiko mengambil batu itu, bersiap melemparnya. Namun urung, ia mengamati rumah pak RT, memastikan tidak ada siapa pun.
"Yah, gak kena!" dengus Chiko saat lemparannya meleset. Mengambil bati kedua, Chiko melempar lagi. Dan beruntungnya Chiko karena lemparannya berhasil menjatuhkan tiga buah mangga.
Namun keberuntungan Chiko tak berlangsung lama. Buah itu jatuh mengenai kepala seorang pengendara motor yang lewat hingga membuat motornya hampir saja masuk selokan. Bertepatan dengan itu, pak RT keluar rumah dengan sarungnya. Melihat mangganya dicuri, ia tak terima. Mengambil sebilah kayu hendak mengejar Chiko.
YOU ARE READING
I'm Yours
Random[Follow sebelum membaca:)] Update satu abad sekali:) /tertawa ngakak... Tinggalkan jejak... #Sequl My Love Your Love# "Pilihanmu Hanya Dua, Pulanglah Kepadaku Atau Pulang Ke Rahmatullah." Chici Erer Ini tentang Abi, si bocah nakalnya daddy All. An...
Part 20. Rindu 💕
Start from the beginning
