"Pagi semua!" sapa Sheana pada penjaga saat memasuki mansion. Senyuman tidak pernah luntur di bibir Sheana. Gadis itu terlihat bahagia di pagi ini.
"Pagi, Sheana. Bahagia sekali?" tanya Denial. Pria yang usianya sekitar 35 tahun.
Sheana tersenyum kembali. "Lagi bahagia aja!"
Denial dan beberapa penjaga ikut tersenyum melihat Sheana yang terlihat senang. "Sheana masuk dulu, ya," pamitnya dan membuka pintu belakang mansion.
Denial mengangguk. "Okee."
Sheana tiba di ruang kitchen. Tangannya langsung bergerak untuk menyiapkan sarapan pagi kesukaan Chris. Sheana tidak sabar ingin bertemu pria itu lagi dan melihat respon dari hidangan yang di masaknya.
Setengah jam berlalu, makanan yang di masak Sheana telah matang. "Kak Chris pasti suka masakan aku," gumamnya menata makanan dengan sangat rapi.
Sheana melihat jam tangan yang melingkar di lengannya. "Kok tumben belum siap?" gumamnya heran. Biasanya saat jam enam lewat, Chris sudah rapi dengan pakaian kantornya. Tapi sekarang, pria itu belum juga datang ke ruang makan. "Apa bangun kesiangan?" lanjutnya dan kembali merapihkan hidangan di atas meja makan sambil menunggu Chris datang.
Sepuluh menit berlalu, namun orang yang Sheana tunggu tidak juga muncul. "Kok belum turun?" tanyanya dengan menatap jam tangan kembali. Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh lewat. "Apa terjadi sesuatu?" lanjutnya khawatir dan Sheana agak bimbang dengan sekolah. Takut terlambat datang ke sekolah.
"Loh, Sheana. Kamu nggak berangkat sekolah?" Fiona datang dengan wajah herannya.
Sheana menoleh. "Aku menunggu tuan Chris, bu. Tuan belum ke ruang makan," jawabnya.
"Aaa, ibu lupa bilang ke kamu. Kemarin malam tuan Chris pergi dan belum pulang sampai sekarang," kata Fiona menjelaskan dan membantu Sheana.
Sheana menghela napas pelan. Percuma Sheana membuatkan hidangan special, kalau nyatanya pria itu tidak makan. "Sheana kira tuan ada di mansion," balasnya sendu.
Fiona menggeleng. "Ibu juga baru ingat. Tuan Chris menginap di tempat nona Claudia, tadi pagi tuan baru memberikan kabar," celetuknya lagi.
Seketika Sheana langsung terdiam mendengar ucapan Fiona. Pantas aja semalam pria itu tidak menginap di rumahnya. Ternyata dia menginap di rumah Claudia.
Sheana tersenyum miris. Dia merasa seperti penghalang dalam hubungan Chris dengan wanita itu.
"Berangkat sekolah sana. Biarkan ibu yang melayani anggota mansion lainnya," seru Fiona yang melihat Sheana terdiam saja. Wanita itu takut Sheana terlambat ke sekolah.
Sheana tersadar dan tersenyum tipis. "Ya, sudah. Kalau gitu Sheana izin berangkat sekolah," pamitnya dan mencium punggung tangan Fiona.
Fiona mengangguk. "Hati-hati, Sheana. Belajar yang pintar," balasnya dengan mengelus surai hitam Sheana. Fiona sudah menganggap Sheana seperti anaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRIS WANTS ME
Teen Fiction15+ Christopher Horezon Venice. Siapa yang tidak kenal milioner termuda di Indonesia. Christopher Horizon Venice. Chris adalah orang campuran Indonesia-Australian. Chris sangat tampan, mapan, kaya raya dan otoriter. Apapun yang di inginkan pria itu...