Bab 38

18.6K 3.3K 154
                                    

Jurus mempercepat waktu!
Cling!

****

Perempuan dengan kalung rosario itu tengah menatap gereja dari kejauhan, setelah itu ia berjalan menjauh dengan langkah pelan.

Tujuan awalnya tadi adalah berdoa di gereja, tapi terhalang karena melihat Farhan sedang berada di sekitar sana sambil membeli dadar gulung.

"Belum bisa move on," lirihnya.

Resya tidak tahu, ia berusaha melupakan Farhan setiap harinya. Namun, bukannya menghilang justru perasaan itu kian membesar. Perasaan itu menyiksa dirinya.

"Gimana cara ngelupain dia kalau dia aja sering keluyuran beli dadar gulung?"

Resya resah dan lelah, sudah berbagai cara ia lakukan agar melupakan Farhan. Tapi, hatinya terus menolak dan berkhianat dengan pikirannya.

Farhan itu peminat nomor satu telur gulung, itu yang Resya tahu selama ia mengenal Farhan dari jauh. Terlebih laki-laki itu menyukai jajanan sosis, nugget, dan semacamnya.

Pasti lebih sering keluyuran.

"Ya ampun! Gue mesti gimana!" pekik Resya tertahan, ia frustasi.

"Arrgh! Gue depresi," lanjutnya menjambak rambut gemas.

Ini sudah bulan ketujuh setelah pengumuman kelulusan di SMANSA. Berarti sudah lebih dari setahun Resya menyukai Farhan. Secara, waktu awal kelas 12 dulu ia menyukai Farhan tanpa alasan.

"Lupain Farhan, mending gue hubungin Fatiya aja. Suntuk, pengen nikah," gumam Resya lelah.

Resya : Tiyaa :')

Fatiyaa : Iyaa, Sya?

Resya : Gimana caranya move on? Masa sampe sekarang gue masih suka sama Farhan, sih? :') frustasi aku tuh 😂

Fatiyaa : Kurang tau, soalnya aku nggak pernah suka sama orang. Kecuali, Ghibran

Resya : Acikiwir! Keren banget, apalagi Ghibran bales perasaan lo juga! Gue iri dan dengki 😳

Fatiyaa : Jangan iri, jangan iri, jangan iri dengki. Jangan-jangan iri, jangan-jangan iri🎶

Resya : Astaghfirullah!

Fatiyaa : Astaghfirullah, aku kaget loh baca chatmu😳

Resya :

Lagi asik-asiknya bertukar pesan dengan Fatiya, Resya sampai tidak sadar ada seorang laki-laki yang tengah tersenyum geli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi asik-asiknya bertukar pesan dengan Fatiya, Resya sampai tidak sadar ada seorang laki-laki yang tengah tersenyum geli.

"Resya?"

Resya tersentak, perlahan ia berbalik dan menemukan Farhan sedang menatapnya heran. Resya tersenyum canggung.

"K-kenapa, ya?" tanya Resya gugup.

(Bukan) GhibranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang