21. Ella's Turn

26 12 3
                                    

"Lo gimana sih, Jun!" Kata Ella tiba-tiba saat mereka tiba di salah satu restoran dekat bioskop tempat mereka menonton film.

"Hah? Apaan anjrit tiba-tiba ngamuk? Gajelas lo." Kata Juna sedikit menunduk sambil menyentil dahi Ella pelan.

"Ih, sakit! Serius, lo sama sekali ga berbakat nyari film cakep. Sama sekali ga seru anjir!" Kata Ella protes.

"Iyasih, gue cuma berbakat nyari cewe cakep." Katanya sambil mendekatkan kepalanya dan menarik turunkan alisnya menggoda Ella. Ella yang bergidik membuat Juna tertawa sejenak.

"Tapi ya La, tau ga, setelah gue liat satu cewe nih, gaada lagi di mata gue yang lebih cakep. Padahal, gue tau, dia punya pangeran berkuda putih kesayangan." Kata Juna lagi, masih terus menggoda gadis di hadapannya itu.

"Apa dah? ga jelas lo."

"Iya, gue serius." Kata Juna menegaskan, membuat Ella mulai terpaku dengan debar jantung yang tak dapat ia kontrol.

"Makanya... Gue coba cari yang lebih cakep, lebih baik, lebih apa kek, pokoknya ada yang lebih daripada elo. Tapi gaada tuh. Makanya gue bingung. Gimana ini Tuhan, gue salah jatuh cinta." Lagi, semakin dalam ia terpaku pada tiap kata yang terlontar dari bibir Juna. Hingga tiba di ujung kalimat, tatapannya turut berhenti di sepasang mata biru milik pria di hadapannya.

Ella maju, mendekatkan wajahnya ke wajah Juna. Ia lalu berbisik tepat di depan wajah Juna, "basi, Jun." Katanya sambil menjulurkan lidah.

"Ah, lo mah ga asik! Gue serius padahal." Kata Juna protes. Ia pun meraih buku menu di sampingnya sambil mencari sesuatu yang ingin ia makan.

"Mau makan apa lo?" Tanyanya kemudian sebelum memanggil seorang pramusaji. Ella kemudian melihat sekilas dan menunjuk yang menurutnya menarik secara acak.

Setelah pramusaji itu pergi, Juna kembali menatap Ella.

"Ntar lagi lo ulang tahun ya?" Tanyanya kemudian. Ella tersenyum dan mengangguk.

"Iya haha, tiga hari lagi." Juna ber-oh ria karenanya. Ia sudah merencanakan perayaan pesta ulang tahun untuk Ella.

"Actually, Mr. Arjuna Dwi Prasetya, anda tidak salah jatuh cinta. Tuhan membantu anda." Kata Ella tanpa sadar karena mulai risih diperhatikan dari jarak sedekat itu.

"Oh ya?" Tanya Juna terkejut. Membuat Ella mengangguk kecil sambil tersenyum dan menggigit bibir bawahnya untuk menghilangkan grogi.

"Apa coba maksudnya, jelasin. Ga paham gue." Ella menggeleng spontan. Tak mungkin ia menceritakan pada Juna kalau ia baru saja memutuskan Sam sepihak. Itu akan membuatnya terkesan murah dan sangat berharap, bukan?

"Hm, oke. Kalo gitu, sekarang lo pacaran sama gue aja kali, ya?"

"Excuse me?" Tanya Ella memastikan apa yang ia dengar. Apakah itu sebuah bentuk pernyataan? Saran? Pertanyaan? Pendapat?

"Iya, Tuhan bantu gue buat nyatuin gue sama lo kan, maksud lo?" Tanya Juna.

"Yaudah, lo jadi pacar gue aja. Atau gamau? Lo mau nikah aja nih?" Sambungnya.

"Wait, wait, wait. Sabar Jun. Ga mudeng gue."

"Iya, lo sama gue aja sekarang. Lo udah putus kan? Lo pasti udah milih, siapa yang lo sayang, isn't it?" Kata Juna dengan percaya dirinya. Ia sungguh sangat yakin akan ucapannya.

"Sejujurnya engga gitu. Gue mutusin Sam beda lagi urusannya." Kata Ella pelan, sekaligus ragu mungkin? Urusan apa selain karena ingin bersama Juna?

"Ya pada intinya, La... Lo milih gue, jadi kita pacaran, ya!" Kata Juna lagi. Mulai serius dengan ucapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SemestrialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang