hayoo siapa yang kangen GengBuc🤪
NIH AKU KASIH SPESIAL CHAPTER!
..
pi reading yaaaa lupp
.."WOIIII!!" Rien membuka pintu markas dengan cukup keras. Ini kenapa sih anak setan satu ini? Dateng-dateng gak selow banget woi bang!
Boys yang lain sudah berada didalam ruangan tersentak kaget, lalu kompak menoleh. "Anjing! Babi! Setan!" Kan, Nata langsung berucap aneh-aneh kan. Soalnya dia lagi makan cilok woi, kagetttt! Untung aja itu ciloknya gak langsung ketelen. Bisa jadi uget-uget di tempat, si Nata tuh:)
Ali atau yang biasa kalian panggil Biru itu langsung melempar bungkus makanan ke arah Rien. "Bisaaaa santai gak monyettt?! Kalau temen lo ada yang jantungan gimana? Mati mendadak. Repot yang ada ntar nguburnya!"
Samudra langsung menoleh ke Ali, menoyor kepala si kampret ini. "Gak gitu blok konsepnya! Doain temen lu mati hah?"
"Kok lo yang sewoootttt?! Ape lo? Mau tubir? Ayo ayo tubir. Dah lama nih gak tubir." Balas Ali.
Kevlar yang lagi nyemilin snack cuma geleng-geleng. Heran sih dia, kenapa sahabat-sahabatnya ini makin tua malah makin eror. "Please guys, capek anying bercanda mulu. Makin pada kaga jelas lo ah!"
"Tau yeee, bercanda mulu hidup lo pada! Serius dikit coba. Lagi dalam keadaan galau ini. Kita harus memikirkan ke depannya Geng Bucin gimanaa. Harussss terus atau putus?" Sahut Gavare juga. Sama aja si gais sebenernya. Memang makin tua makin pada gak jelas mereka mah.
"Cobaaa tanyakan lagi pada hatimu, apakah sebaiknya kita putus atau teruusssss?" Ini si Langit yang nyanyi. Apa sih ya maksudnya.
"KAN, BERCANDA AJA TEROS BERCANDA." Kata Rien. Kan yang memulai rusuh dia ya, dia juga tapi yang sekarang ngegas. Lelaki itu memposisikan dirinya di tengah. Ada space buat nyempil kata Rien mah. Boys udah ngedeprok di karpet bawah. Iya, sekarang mereka lagi ngumpul di markas. Membicarakan sesuatu hal yang katanya mah penting.
"Elu yang mulai, bangkeeeeee." Karena gemesshh, Samudra ngeuyel-uyel kepala Rien itu. Rasanya pengen nyeburin di empang aja punya temen kaya gini.
Rien menyengir, "Hehehe oke oke, ayo kita serius. Jadi gimana bapak kepala suku? Mau dibawa kemana hubungan kita?" Kan, tetap aja tetap bercanda.
Ali menghela nafasnya. "Boys, kita udah tinggal bertujuh. Beberapa dari kita udah memilih buat pergi, dalam artian jarak kita yang udah gak deket lagi. Gue tau, semakin waktu berjalan ke depan, kalian punya kesibukan masing-masing. Banyak yang kalian urus, dan gue paham itu. Tapi gue minta sama kalian, nih lo pada kan kepala keluarga nih, nahkoda di rumah tangga kan? Apapun itu kalau ada sesuatu yang bisa kalian cerita ke kita-kita, cerita. Kita pasti kan akan bantu. Disini, tinggal ada gue, lo Sam, Rien, Gavare, Kevlar, Langit, dan juga lo Nat, ya walaupun kalian makin eror si ya." Kalau gak ngatain emang gak enak boys tuh. "Kemarin Arga tiba-tiba ngehubungin gue. Dia bilang, dia dan Sephora harus pindah keluar negeri karena satu dan lain hal. Kaget sih gue, tiba-tiba banget kan? Hahaha. Tapi mau gimane ya bor, gue gak bisa nahan dia juga cuma karena alasan GengBucin. Toh kita masih bisa komunikasi kan? Jadi yaudah, dia sama Sephora akhirnya pindah. Dan tadi pagi adalah perpisahan terakhir kita sama mereka. Gue tau sih, lo pasti pada shock kan? Sorry ye gue gak bilang kemarin, Arga sih sebenernya yang minta. Biar kalian gak berat buat lepasin dia dan Sephora pindah ke luar." Lanjut Ali lagi. Ia menjelaskan semuanya. Iya guys, Arga-Sephora memang sudah pindah ke luar negeri. LDR mereka tuh sama GengBucin. Karena ada beberapa tugas dan kerjaan disana, Arga memutuskan untuk membawa keluarga kecilnya untuk pindah. Dan ya, sebenarnya itu merupakan keputusan yang cukup sulit. Tapi mau tidak mau, ia harus melakukannya. Tentu sudah berunding bersama bapak Xabiru. Memang persahabatan GengBucin seerat itu. Apapun masalah yang menyangkut persahabatan, masing-masing dari mereka wajib mengetahui.

KAMU SEDANG MEMBACA
Group Chat
FanfictionIsinya cuma recehan chat manusia yang suka ngebucin. So, selamat bereceh ria dengan mereka, mwhehe.