Zero dan Sheana tiba di rumah, tepatnya rumah pelayan yang saat ini di tempati Sheana.
Tangan Zero terulur ke belakang untuk membantu Sheana turun dari motor besarnya. Sheana yang paham, menggenggam tangan Zero dan turun dari motor.
"Jauhkan tangan lo dari Sheana." Suara berat dengan penekanan membuat mereka menoleh.
Zero langsung tersenyum tipis saat melihat Chris di teras rumah. Pria itu menatap nya tajam.
Sheana melepaskan helm dan mendekati Chris. "Kak-" Sebelum melanjutkan ucapannya, tubuh Sheana sudah di peluk oleh pria itu. Bahkan di peluk dengan begitu erat, seolah tidak ingin melepaskannya.
"Maaf." ucap Chris dengan nada rendahnya.
Mata Sheana mengerjap dan mendongakkan kepala. Menatap Chris dengan teduh. "Kenapa minta maaf? Kamu nggak salah, kak," heran nya.
Chris menunduk, menatap Sheana lekat, kemudian mengecup kening gadis nya cukup lama. "Mau minta maaf aja." balasnya. Seolah Zero yang masih di sana tidak ada di antara mereka. Dunia terasa milik mereka berdua.
Sheana menghela nafas dan melepaskan pelukan. "Kamu nggak salah. Ngapain minta maaf. Aku baik-baik aja. Untung tadi ada kak Zero yang tolong aku," seru nya agar sang pacar tidak merasa bersalah.
Chris mengelus pipi kanan Sheana, kemudian melirik Zero. Menyuruh pria itu untuk segera pergi.
Zero memutar bola mata malas, namun menuruti perintah Chris. "Shen, gue pamit pulang. Udah ada pawang lo," ucap nya dengan senyum kecil.
Sheana berbalik badan dan mengembalikan helm yang tadi digunakan. "Terima kasih, kak. Aku nggak tau bakal seperti apa kejadiannya kalau nggak ada kamu," ucapnya tulus.
Zero mengangguk dengan mengusak surai hitam Sheana gemas. "Everything for you, Sheana. Gue harus gerak cepat. Telat sedikit aja bakal kehilangan seseorang," balasnya dengan melirik Chris. Seseorang yang di maksud adalah orang-orang bawahannya. Chris akan melampiaskan amarahnya pada bawahan Zero jika Sheana terluka.
Chris mendengus. "Udah sana pergi." Usir nya ketus. Chris tidak suka interaksi Sheana dengan Zero.
Zero terkekeh. "Okee, gue pergi," pamit nya dan melajukan motor keluar kawasan rumah Sheana.
Sheana terpekik saat pinggangnya di rangkul Chris. "Udah makan?" tanya pria itu dan membawa Sheana masuk ke rumah.
"Udah makan siang sama Clyde tadi," jawab Sheana.
Chris mengangguk. "Aku buatkan makan lagi, ya," ucapnya dengan sedikit memaksa. Ciri khas seorang Christopher.
Sheana menggeleng. "Kebalik kak, harus nya aku yang buatkan kamu makan," balas nya heran. Padahal pria itu yang menjadi majikannya.
Chris mengerang dan itu membuat Sheana menelan saliva nya. "Nurut aja, sayang. Aku lagi berbaik hati masakin kamu makanan. Jarang-jarang kaya gini ke orang," seru nya terdengar kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRIS WANTS ME
Teen Fiction15+ Christopher Horezon Venice. Siapa yang tidak kenal milioner termuda di Indonesia. Christopher Horizon Venice. Chris adalah orang campuran Indonesia-Australian. Chris sangat tampan, mapan, kaya raya dan otoriter. Apapun yang di inginkan pria itu...