[34] Shameless People

70.1K 12.1K 5.3K
                                    

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Kalau cerita RAGAZ hari ini tembus 35rb pembaca, aku double up DANGEREUX!

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

•••

"Absen pakai tanggal lahir yok!"

•••

"Kamu kenapa nggak cerita sama aku tentang yang tadi?" tanya Kasuari menatap Phoenix datar.

"Tadinya aku mau cerita pas pulang sekolah sayang," jawab Phoenix sembari mengelus punggung tangan gadisnya.

Mereka semua saat ini, sedang menunggu pesanan mereka di meja kantin.

"Oh. Terus kenapa kamu tolak?" tanya Kasuari lagi.

"Nggak mau aja," balas Phoenix sedikit mengangkat bahunya.

Kasuari menganggukkan kepalanya.

"Permisi Den, ini makanannya," interupsi ibu kantin, mengalihkan atensi mereka semua.

"Taruh aja, Bi," ujar Venus tersenyum ramah.

Ibu kantin itu mengangguk, dan meletakkan makanan dan minuman ke atas meja yang diduduki oleh Phoenix dan yang lain, dibantu oleh anak sang ibu.

"Saya permisi, Den," ujar ibu kantin itu yang dibalas anggukan oleh Phoenix.

"Makan dulu," ujar Phoenix lembut, sembari mengangkat pesanan Kasuari dan menaruhnya didepan gadis itu.

Kasuari menganggukkan kepalanya dan bergumam terima kasih pada Phoenix yang dibalas senyuman tipis oleh cowok itu.

"Tolong ambilin sambel dong Star," pinta Bintang pada Starla, yang langsung dituruti oleh gadis itu.

"Thank you," ujar Bintang tersenyum.

Starla hanya mengangguk singkat.

Ditengah-tengah mereka sedang makan, suara seorang siswi mengganggu kegiatan mereka.

"Kak Phoenix!" seru siswi itu menghampiri meja Phoenix dan yang lain.

"Lo ngapain lagi sih!" sahut Bintang ketus, saat netranya menangkap siswi kelas 10 yang tadi menghalangi jalan mereka, kembali memanggil dan melah menghampiri mereka.

Memilih mengabaikan Bintang yang terlihat kesal, siswi kelas 10 itu menghampiri Phoenix dan berdiri di dekat cowok itu.

"Kak! Kak Phoenix dipanggil sama Bu Henny di ruangan olimpiade," ujar siswi itu tersenyum ramah menatap Phoenix.

"Nggak," sahut Phoenix datar.

"Tapi ini dipanggil guru, Kak, bukan yang lain. Masa Kakak nolak dipanggil sama guru," balas sisiwi itu.

"Gue bilang, gue nggak mau," ujar Phoenix mencoba sabar.

"Kakak–"

"Dia bakal ke sana sama gue. Lo pergi duluan sana!" sela Kasuari datar.

Siswi itu menoleh, dan menatap kesal pada Kasuari. "Yang dipanggil itu Kak Phoenix, bukan Kakak," sahut siswi itu.

"Ya udah. Lo mau dia dateng apa enggak?" balas Kasuari mengangkat bahunya acuh.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang