Seokjin melirik pada Namjoon yang nampak tenang dengan majalah otomotif ditangannya. Kemudian menatap Jungkook yang nampak diam tanpa ekspresi.
"Kau nampak cemas, Oppa." Ucap Jisoo yang tersenyum senang melihat wajah tegang Seokjin.
"Aku? Tidak sama sekali. Hanya saja aku khawatir jika Taehyung tidak bisa menggunakan alat itu." Sanggah Seokjin jujur.
Mereka sedang menunggu Taehyung yang sejak tadi belum keluar dari kamar mandi. Mungkin sejak lima belas menit yang lalu.
"Kook, susul saja Tae. Sepertinya dia tidak akan keluar dalam waktu dekat." Ucap Namjoon yang masih konsen dengan majalahnya.
Jungkook menggangguk patuh lalu berdiri dan memasuki toilet. Jujur saja Jungkook masih merasa mengantuk karena dia harus lembur mengerjakan beberapa dokumen penting.
"Baby, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Jungkook saat melihat Taehyung berdiri di depan kaca wastafel.
"Aku sedang melihat ini. Kenapa garis merahnya tiga?" Tanya balik Taehyung sambil menunjukkan testpack yang sejak tadi digenggamnya.
Jungkook berjalan mendekat lalu mengambil alih benda pipih berwarna putih itu dan meilhatnya seksama.
"Kau hamil?"
"Tidak. Aku membaca jika hamil itu garis merahnya ada dua."
Jungkook menggangguk paham.
"Kalau begitu ayo keluar. Sejak tadi mereka menunggumu dengan cemas." Ajak Jungkook kemudian."Bagaimana kalau aku benar-benar hamil, Koo?"
"Itu bagus. Kita akan segera menikah dan mendirikan yayasan pendidikan."
Taehyung menyengritkan dahinya tak paham.
"Aku ingin anak kita bersekolah di yayasan miliknya sendiri." Ucap Jungkook seakan bisa membaca pikiran Taehyung.
Taehyung hanya mengangguk lalu mengikuti Jungkook yang sudah lebih dulu keluar kamar mandi. Terlihat Seokjin dan Jisoo yang terburu menghampiri saat Taehyung keluar dari kamar mandi.
"Bagaimana? Hasilnya dua kan?" Tanya Jisoo percaya diri dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
Taehyung hanya menggeleng pelan membuat Seokjin bernafas lega berbanding terbalik dengan Jisoo yang melengkungkan bibirnya.
"Bagaimana mungkin? Bahkan aku sudah memberikan satu garis tambahan disana. Harusnya strip dua." Protes Jisoo membuat Seokjin menatapnya tak percaya.
"Ya! Kau memang sudah gila. Kau berlaku curang agar menang taruhan kan? Aku benar-benar tak percaya." Sahut Seokjin tak terima.
"Sudahlah, Aku pening mendengar kalian. Bisakah aku pergi ke kamarku sekarang?" Sela Taehyung yang tiba-tiba merasa lemas.
"Tidurlah, Tae. Biar Appa yang mengurus Eomma dan Jisoo. Berikan tespack itu pada Appa." Ucap Namjoon yang entah sejak kapan bediri di samping Taehyung.
Taehyung menangguk patuh lalu menyerahkan tespack tersebut pada Namjoon.
Namjoon melihat dengan seksama benda pipih tersebut kemudian menatap Taehyung yang sudah hampir masuk ke kamarnya diikuti Jungkook di belakangnya.
"Jinie, kita akan punya cucu." Ucap Namjoon yang seketika menyita atensi Seokjin dan juga Jisoo.
"Benarkah?" Tanya Seokjin tak percaya lalu merebut tespack dari tangan Namjoon yang membuatnya membolakan mata terkejut setelahnya.
"Woah feelingku memang tak pernah salah." Gumam Jisoo yang ikut mengintip hasil tespack yang dipegang Seokjin.
"Kalau begitu aku akan mengabari Hoseok. Besok kita akan menikahkan Jungkook dan Taehyung." Final Seokjin yang membuat Jisoo membolakan matanya.
"Mereka menikah? Benarkah?" Tanya Jisoo menyakinkan.
"Seperti yang kau dengar. Jika kau tidak suka maka aku tidak peduli." Jawab Seokjin.
"Um bolehkan aku duduk dikursi paling depan saat pemberkatan nanti?"
Tbc
Hallo readernim..
Terima kasih atas partisipasi kalian untuk GA kemarin ya...
Selamat buat para pemenang dan yang belum beruntung tunggu GA selanjutnya di bulan desember ya 💜

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY KOO (KOOKV/KOOKTAE) END
FanfictionSaya tidak tau apa yang sedang saya tulis.