Aku ada kumpul sama anak anak basket, bentar lagi kan ada lomba olahraga "
Eh iya, aku lupa "
Kamu gausah nganterin aku aja"kata Mentari, ia takutnya Riko cape harus bulak balik, apalagi jarak sekolah dan rumahnya lumayan jauh, meskipun perjalanan mereka menggunakan motor, tapi kan tetap saja.
Hah,emang kenapa?"bingung Riko tak mengerti
Aku takut kamu cape harus bulak balik, aku bisa pulang sama Langit kok " Riko langsung menggeleng
Engga papa kali aku ga cape ko, udah jangan protes ah "ucapnya, kemudian Riko naik ke motornya diikuti Mentari
Motor Riko keluar dari halaman sekolah, bergabung bersama kendaraan kendaraan yang memenuhi jalanan sore ini, Riko perlahan membawa tangan Mentari untuk memeluk perutnya dari belakang, Mentari tak proses, gadis itu mengeratkan pelukannya, kepalanya ia simpan dibahu laki laki itu, sangat nyaman rasanya
Jangan pergi ya sayang "ucap Mentari, entahlah ia tiba-tiba ingin berbicara seperti ini pada Riko, Mentari hanya takut Riko pergi dan memilih wanita lain yang lebih cantik darinya
Riko terkekeh mendengarnya"pergi kemana coba, ngaco kamu"ucapnya
Mentari ikut terkekeh " Aku cuma takut kamu pergi, aku kan ga cantik beda banget sama mantan man-"
Syutt" Ucapan Mentari terpotong begitu saja saat telunjuk riko menempel dibibirnya,
Aku gasuka ya kamu ngomong kaya gitu, setiap orang itu punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing, jadi stop buat bandingin bandingin kamu sama orang lain "
Tap-"
Secantik apapun perempuan diluaran sana, kamu orang tercantik bagi aku"
Sekali kamu ngomong kaya gitu lagi, aku turunin kamu disini" Ancam Riko, membuat Mentari refleks menggeleng
Jangan dong"rengek Mentari, tangannya semakin mengeratkan pelukannya dengan Riko, Riko terkekeh merasa gemas dengan sikap Mentari yang terkadang seperti anak kecil
Tak lama mereka sampai didepan rumah besar milik keluarga Mentari, gadis itu langsung turun dari motor, memberikan helm yang tadi ia pakai pada Riko
Yakin? Engga mau masuk dulu "ucap Mentari
Engga sayang, lain kali aja ya" Mentari mengangguk
Yaudah sana masuk "titah Riko
Iyaiya, kamu hati hati " Mentari mulai membuka gerbang dan masuk kedalam rumah, tapi sebelum itu ia melambaikan tangannya pada Riko dan dibalas lambaian oleh Riko
Setelah Mentari masuk kedalam rumah, Riko mulai menjalankan kembali motornya untuk kembali ke sekolah.
****
Pulang sekolah tadi Langit langsung merebahkan tubuhnya dikasur, badannya terasa sangat pegal entah apa penyebabnya
A Langit" Pekik Aqila tiba tiba datang ke kamar Langit sambil berteriak meneriaki nama kakanya itu
Langit terlonjak refleks ia langsung bangun dari tidurnya, menatap horor sang adik yang kini tengah berdiri didekat pintu kamarnya
Kenapa sih Qil, ngagetin aja "ucapnya
Anterin Qilla ke supermarket yuk A, cemilan qila mau abis"
Nanti aja qill, aa ngantuk banget "Langit hendak kembali berbaring dikasurnya, namun dengan cepat gadis berusia 12 tahun itu menarik tangan Langit untuk kembali terduduk, dan lagi lagi Langit mendengus kesal
Iyaiya, udah sana kamu kebawah,aa mau ganti baju dulu" Final Langit akhirnya, Aqila tersenyum lebar mendengarnya, gadis itu mengangguk lalu pergi keluar kamar Langit.
YOU ARE READING
Langit Dan Mentari
Teen FictionLo tuh Mentari buat gue, penerang untuk Langit, senyum lo, tawa lo semuanya berarti buat gue, jadi jangan berhenti tersenyum ya Tar"Athafaris Langit Rafasya Lo juga Langit buat gue, mungkin sekarang gue udah ga ada kalo ga ada lo, tetap ada buat gue...
Part 3
Start from the beginning
