Jam kosong dipelajaran terakhir membuat murid dikelas 11 Ips 2 senang bukan main, mereka tidak akan menyia-nyiakan waktu terindah ini begitu saja, sebagian orang menghabiskan waktunya dengan tidur dikelas, tapi ada juga yang memilih belajar atau berkumpul dan bergosip-eh
Seperti halnya yang dilakukan Mentari, Lili, Nana, Selina, Langit, Raja, Deni dan Erik, ke 8 murid itu tengah berkumpul dimeja paling belakang, didepannya ada cemilan dan minuman milik mereka yang sengaja mereka beli tadi untuk menemani bergosip mereka
Mereka juga sudah berbaikan, saat istirahat kedua tadi sesuai janjinya Mentari menemani Langit untuk meminta maaf pada teman temannya, tentunya mereka langsung memaafkan Langit, toh tak ada untungnya mereka lama lama bertengkar, kali ini mereka bersikap biasa saja seakan akan tidak ada masalah sebelumnya.
Bentar lagi ada lomba olahraga antar sekolah yah? " Tanya Nana heboh, entah apa yang membuat gadis itu heboh sendiri
Pasti nanti banyak cogan, behh gue udah ga sabar pengen liat yang bening bening " Lanjut Nana lagi lagi heboh sendiri
Kebiasaan lo mah sama yang bening bening aja semangat " Sahut Mentari sembari menoyor kepala Nana gemas
Tau, ngapain sih nyari yang bening disekolah lain, disini juga banyak kali " Timpal Raja sembari menyisir rambutnya dengan tangan, So ganteng
Dih, gausah so ganteng lo" Sewot Nana
Emang ganteng kan? "
Iyah " Mendengar itu Raja berbinar, bukankan barusan Nana sedang mengakui dirinya ganteng?
Kalo engga jelek" Sambung Nana, membuat Raja membelalak, berbeda dengan teman temannya yang justru tergelak
Nana sekarang jadi kaya Lili ya gaes "celetuk Erik
Hah? Kenapa gue? " Heran Lili tak mengerti
Iyah, mulutnya pedes, eh maksud gue omongannya yang pedes " Ralat Erik
Ambigu anjir "timpal Langit tergelak, tak hanya Langit yang lainnya pun ikut tergelak, kecuali Lili tentunya, gadis itu mendengus kesal, gara Erik sekarang ia menjadi bahan tertawa teman temannya
Ting nong
Suara itu, suara yang sedari tadi mereka tunggu-tunggu, bertepatan bell pulang berbunyi saat itu juga sorak bahagia didalam kelas terdengar, kompak seisi kelas berhamburan keluar kelas.
Cuss pulang" Pekik Selina si gadis polos itu senang, Lili terlonjak, karena Selina berteriak tepat ditelinganya
Refleks Lili memukul pelan tangan Selina " Suara lo cempreng anjir"ucapnya kesal
Ish engga juga, suara Selin tuh bagus mirip Via valen"kata Selina percaya diri, membuat Lili memutar bola matanya malas
Lo pulang sama siapa Tar?"tanya Langit sembari memasukan buku bukunya kedalam tas
Sama Riko, bang Rafa kerja kelompok dulu soalnya"balas Mentari sembari menyampirkan tas ke punggungnya
Gue duluan ya"pamitnya, Langit mengangguk " Hati-hati".
Semuanya gue duluan ya " Lanjut gadis itu pamit pada teman temannya, mereka mengangguk dan membiarkan Mentari pergi duluan darisana
Mentari berjalan keluar kelas, saat itu pula Riko datang, laki-laki itu langsung saja menggenggam tangan kekasihnya membawanya pergi keluar sekolah
Kita engga jalan jalan dulu yah, soalnya setelah ini aku harus balik lagi ke sekolah "ucap Riko
Balik lagi ke sekolah? Mau ngapain?"bingung Mentari
YOU ARE READING
Langit Dan Mentari
Teen FictionLo tuh Mentari buat gue, penerang untuk Langit, senyum lo, tawa lo semuanya berarti buat gue, jadi jangan berhenti tersenyum ya Tar"Athafaris Langit Rafasya Lo juga Langit buat gue, mungkin sekarang gue udah ga ada kalo ga ada lo, tetap ada buat gue...
