🌙ㅣ10. Dia adalah Korban

132K 14.6K 335
                                    

''Jangan menilai pada tampilan luar.
Walaupun banyak yang lebih mementingkan cangkang, tapi lihatlah isinya sebentar''

 Walaupun banyak yang lebih mementingkan cangkang, tapi lihatlah isinya sebentar''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara dobrakan pintu terdengar. Kelas 11 IPA 5 dikejutkan dengan kemunculan Rembulan yang langsung tersungkur di depan kelas dengan keadaan kacau. Semua murid di sana ada yang memekik terkejut, ada pula yang malah menahan tawa melihatnya.

"Rembulan?" Alana menghampiri Rembulan yang masih bersimpuh dengan kedua tangan mencengkeram erat roknya yang basah. "Kenapa kamu basah seperti ini? Siapa yang buat kamu kayak gini?"

"Kami bu, emangnya ibu mau apa?" kedua gadis di depan pintu kelas itu berkacak pinggang, menatap Alana dengan satu alis terangkat. "Ibu mau keluar dari sekolahan? Gak papa, tinggal gue kabulin."

Rembulan melihat Alana terdiam di tempat, dan itu malah semakin membuatnya terasa sesak. Guru pun tidak mampu melawan mereka, lalu apa kabar dengan Rembulan?

Theara dan Ghea yang berdiri di ambang pintu itu menyeringai, mereka langsung melenggang meninggalkan keheningan yang terjadi tanpa peduli.

"Duduk Rembulan," ucap Alana tanpa membantu Rembulan yang masih terduduk di lantai. Guru itu kembali ke hadapan papan tulis, menuliskan materi.

Sementara di sisi lain, lengan Alvano sedang ditahan kuat oleh kembarannya saat dirinya ingin berlari ke depan. Rahangnya terkatup rapat saat melihat siapa yang terduduk di lantai dengan kondisi kacau balau itu, sekaligus Alvano juga tercengang melihatnya.

"Kenapa lo tahan gue?" Alvano mendesis pelan, menatap tajam Alvaro yang diam tak bergeming.

"Duduk," balas Alvaro lalu mengarahkan matanya pada Alvano. "Lo bilang dia sendiri yang gak mau ngakuin lo?"

Urat-urat di leher Alvano semakin mengencang, ia menepis kasar lengan Alvaro darinya. Alvano memang mengatakan pada Alvaro agar tidak mengakui Rembulan adalah adik tirinya saat berada di sekolah karena permintaan Rembulan sendiri. Tapi saat tahu alasannya, Alvano tidak mungkin diam. Saudaranya ternyata menjadi bahan rundungan.

"Lo mau gue laporin ke Papa? Sodara lo korban bully, anjing!" ucapnya lagi namun dengan suara pelan. "Emangnya gue bisa diem aja?!"

Alvaro balas menatap tajam Alvano. "Bukan sudara gue."

"Maksud gue, saudara ti—"

"Bukan." Alvaro menajamkan tatapannya pada Alvano. "Dia bukan siapa-siapa bagi gue," ucapnya penuh dengan penekanan.

Alvano terdiam, sebelum akhirnya ia terkekeh sendirian membuat satu kelas mengalihkan pandangannya pada Alvano.

Alvano berdecih lalu keluar dari bangkunya. "Fine! Lo juga bukan kembaran gue mulai detik ini!" ucapnya lalu maju ke depan kelas, ia berjalan menuju Rembulan yang masih berusaha berdiri di tempatnya, juga menahan malu karena terus diperhatikan.

4 Brother'z | Open POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang