1: My (new) Family

13.4K 345 16
                                    

Audriella's POV


"Vanila Latte, tambah satu shot ya." 

Walau sudah memesan, Audriella masih memandangi daftar menu yang ada di tangannya. Matanya terpancing saat melihat gambar-gambar makanan yang nampaknya menggoda selera. Walau perutnya menolak tetapi hatinya tak kuat menghadapi makanan lezat. Ia pun memutuskan untuk memesan makanan tambahan. "Permisi, aku tambah pancake dan risolles."

"Pancake dengan sirup atau es krim?"

"Es krim."

"Okay, miss. I'll be right back." Waiter yang melayaninya pun pergi. Sepeninggalan waiter tersebut Audrie menelaah pemandangan seisi cafe. Cafe bernuansa modern ini terkesan cozy dengan dominan warna pastel dan ia menyukainya.

Ia memandang ke luar jendela besar yang menghadap langsung ke jalan raya. Di sisi-sisi jalan dapat terlihat banyak orang yang sibuk berlalu-lalang. Itu adalah hal yang wajar bila mengingat bahwa hari ini adalah hari Senin dimana pasti semua orang melakukan kegiatannya di hari ini.

"Here, Missy."

Audrie tersenyum senang saat waiter mengantarkan pesanannya. "Thank you."

"You're welcome, miss." ujar waiter itu sebelum meninggalkan Audrie. 

Mata Audrie berbinar saat melihat makanan yang sudah ada di hadapannya. Tanpa menunggu lebih lama ia pun langsung mencoba rissoles yang ia pesan. Kemudian  ia pun lanjut memakan pancakenya. "For God sake, this is so delicious." batinnya sambil sibuk mengunyah. Makanan manis memang tak pernah gagal membuat dirinya senang. Audrie merasa terhibur dengan makanan kesukaannya, dan hal itu cukup untuk membuatnya lupa tentang segala hal yang terjadi padanya hari ini.

Hari ini adalah hari pertamanya di Amerika dan dirinya baru saja tiba beberapa jam yang lalu. Ia seharusnya pergi ke rumah om-nya terlebih dahulu namun mengingat bahwa itu bukanlah rumahnya, ia mengurungkan niat untuk ke sana. Masih dengan jet lag ,ia memutuskan untuk mengisi perutnya yang keroncongan dan cafe inilah yang menjadi tempat destinasinya.


Uncle Jo is calling...


Karena di-silent Audrie menyadari ada panggilan masuk dari cahaya di layar ponselnya. Setelah membaca nama yang tertera di sana ia segera menerima panggilan tersebut. "Hai, uncle Jo."

"Hi sweety!" ucap suara dari sebrang sana. "Kau dimana? Kami sudah menunggumu."

"Aku lapar, aku sedang berada di sebuah cafe."

"Yaampun, kau bisa makan di rumah kan. Yasudah cepatlah ke rumah, kami menantimu. Bye sweety!"

"Bye, uncle." kata Audrie. Begitu sambungan terputus ia menghela nafas dan menaruh ponselnya kembali ke meja. Ia dengan cepat menghabiskan makanannya dan segera membayar lalu membereskan barangnya dan segera keluar.


Dengan dua koper di tangan serta sebuah tas selempang Audrie menunggu taksi yang lewat. Untung tidak perlu waktu lama baginya mendapat taksi yang belum berpenumpang. Ia memberikan secarik kertas berisi alamat rumah pamannya kepada supir taksi dan mereka pun langsung menuju ke kawasan Beverly Hills.

Dari kaca jendela, Audrie menikmati pemandangan sepanjang jalan raya yang baru baginya. Selama beberapa menit perjalanan taksi pun akhirnya berhenti di depan sebuah rumah yang dari luar terlihat seperti penthouse. Ia turun dari taksi dan langsung membayar tarif saat supir taksi itu menurunkan koper-kopernya dari bagasi. Begitu taksi itu pergi Audrie menghela nafas dan segera berjalan mendekati rumah tersebut sambil menggeret kopernya di kedua tangan.

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang