35

234 105 249
                                    

*1 minggu kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*1 minggu kemudian

Sudah satu minggu semenjak kejadian Yoora yang meninggalkanya begitu saja dengan tanpa perasaan sedikitpun. Semenjak hari itu, Yoora benar-benar menghilang dari jangkauannya. Yoora tak pernah lagi datang mengunjunginya, gadisnya itu benar-benar menjauh.

Jangan tanya seberapa hancurnya hati Jimin saat ini, rasanya tak ada lagi kehangatan yang bisa ia rasakan. Kebahagiaannya hilang, hatinya sudah mati rasa.

Seminggu ini, Jimin menjalani perawatan lebih intensif pada kakinya yang kondisinya memburuk akibat terjatuh saat mencoba mengejar Yoora beberapa waktu lalu.

Jujur Jimin mulai merasa lelah harus menjadi laki-laki yang lemah, mengapa perannya harus semenyedihkan ini? Mengapa ia tak bisa merasakan kebahagiaan yang abadi? Semua kesenangan dan kebahagiaan hanya singgah sebentar, lalu dengan teganya meninggalkan Jimin yang bahkan sudah tenggelam terlalu dalam.

Ia lelah. Hatinya sudah hancur berkeping-keping. Tapi bodohnya, ia tetap saja mencintai Yoora, ia menginginkan gadisnya itu, hanya Yoora.

Rasa rindunya sudah terpendam terlalu banyak hingga rasanya akan segera meledak, ia ingin Yoora kembali menjadi miliknya. Tapi apakah sekarang ia benar-benar tidak memiliki kesempatan? Apakah Yoora benar-benar akan lepas dari genggamannya?

Seminggu ini, Jimin hanya bisa berdiam diri di rumah sakit, karena apa dayanya? Bergerak pun susah. Tapi bukan berarti ia tidak berjuang, Jimin sudah mencoba menelpon Yoora, namun nyatanya Yoora terus saja memohon agar Jimin menyerah dan melupakannya dengan alasan sialan seperti 'lo perlu bahagia'. Jimin pun sudah meminta bantuan Taehyung dan Jungkook untuk menemui dan berbicara dengan Yoora, namun hanya penolakan lah yang mereka dapatkan. Yoora benar-benar tak memberi celah sedikitpun untuk Jimin kembali berjuang.

Masih sibuk melamun, tiba-tiba saja pintu ruang rawat nya terbuka. Menampakkan sosok Taehyung yang masuk sambil tersenyum manis, memperlihatkan senyuman kotak yang bisa menghipnotis siapa saja.

"Eh? Tae? Mana si Jungkook laknat?" tanya Jimin.

"Hahaha sempet-sempetnya lo ngatain dia, dia lagi ga bisa kesini. Ada urusan sama ayahnya." jawab Taehyung sambil tertawa. Jimin pun hanya mengangguk, terlihat dari wajahnya ia benar-benar tidak bersemangat sama sekali.

"Lo udah baikan? Gimana kaki lo? Gimana perasaan lo?... Lo udah boleh pulang kan hari ini?" tanya Taehyung sambil menatap sahabatnya itu sendu. Taehyung tau Jimin benar-benar hancur. Taehyung pun hancur setelah tau tentang pertunangan Yoora. Namun sekali lagi ia harus menepis rasa ego nya untuk memiliki Yoora. Ia sudah merelakan Yoora, sekarang ia hanya perlu membantu Jimin. Ia mau sahabatnya itu bahagia bersama Yoora. Itu saja.

Jimin pun tertunduk, "Kaki gue udah sembuh Tae, tapi hati gue...hati gue....." jawab Jimin lirih.

"Tae...jujur gue capek... Gue capek gini Tae... Karma yang gue dapet rasanya terlalu berlebihan, gue tau gue salah...tapi apa ga ada celah sedikitpun buat gue menangin hati Yoora lagi?..." sambung Jimin lagi.

THE GAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang