•••
Menulis memberikan kesenangan tersendiri untuknya. Banyak hal yang tak dapat dia sampaikan dengan ucapan, karena itu menulis dia jadikan salah satu cara menyampaikan rasa hati tanpa harus tergagap dan gugup.
Pada mulamula dia hanya seorang penulis buku harian, lamalama dia bagikan tulisantulisannya di sebuah platform menulis. Ya, semacam sedang update status tapi dengan gaya dan sedikit didramatisir.
Hingga saat ini karyanya sudah dikenal banyak orang, berhasil diterbitkan dan sukses menjadi best seller.
Kepopuleran karyanya membuat seorang produser jatuh cinta dan akhirnya karya yang tak diduga akan dikenal di manamana itu sedang diproses untuk tayang di layar kaca."Jangan takut untuk memulai menulis. Tulis saja apa yang ingin kamu baca, jangan terlalu memikirkan preferensi orang lain. Jangan bingung karena belum mengenal diksidiksi indah, cukup tulis saja dengan bahasamu sendiri. Jangan khawatir tak ada yang baca, karena dari awal target marketnya adalah diri sendiri. Diri sendiri adalah pembaca setiamu. Salam Tinta dari GURITA MERAH JAMBU."
Status diposting, ponsel diletakkan.
"Lelah sekali!" ucapnya lalu kembali tidur. Sejak novel pertama akan difilmkan, dia tak hanya sibuk melakukan perbaikan naskah, tapi juga harus gencar promosi. Salah satunya dengan menjaga rasa kehadiran dengan posting katakata bijak setiap hari."Gawat! Cek akunmu sekarang!" Seorang gadis meluru masuk dan berteriak mengganggu istirahat sang Gurita yang sedang melilitkan tentakel pada guling kesayangan.
"Lyn bangun!""Aku tak ada kuliah pagi ini. Biarkan aku tidur," jawab Lyn tanpa membuka mata.
"Kau dihujat netizen senusantara sekarang. Cepat bangun!"
"Apasih ah, aku ngantuk!" Lyn masih tak bergeming.
"Kau dituduh plagiat karya orang lain. Orangorang di internet sedang memarahimu. Kalau dibiarkan karyamu terancam batal difilmkan. Selain rugi waktu dan tenaga kau akan dapat banyak tuntutan jika ini tak segera ditangani."
"Hah?" Lyn segera bangun dan rasa kantuknya tibatiba pergi. Dia segera meraih ponsel dan melihat apa yang terjadi. "Plagiat apa? Bukankah kau tahu karyaku adalah hasil jerih payah kehaluanku sendiri? Cerita yang kutulis adalah pengalaman pribadi yang dibumbui sedikit drama. Bagaimana mungkin dianggap plagiat?"
Setelah membaca komentar netizen, Lyn merasa kesal. "Kirimi aku nama akun dan karya dari penulis yang karyanya sama dengan milikku!" pinta Lyn lalu menyalakan laptop.Tak banyak yang tahu bahwa karya pertama Lyn adalah curahan hati terpendamnya. Kisah yang Lyn tulis adalah kenangan tentang Lyn dan cinta rahasianya. Cinta yang tak bisa Lyn raih dan milikki, tapi kenangannya sangat Lyn hargai. Dan sekarang kenangan yang dia sangka miliknya sendiri dianggap sebagai milik orang lain. Bagaimana mungkin?
•••

YOU ARE READING
Gurita Merah Jambu
Teen FictionTak berhenti menulis untuk mengguritakan mimpi. ~Salam Tinta dari Gurita Merah Jambu~