8. Rasa Baru

158K 4.6K 90
                                    

      Sarah melirik Satya dengan malu-malu, mereka sedang berkumpul di restoran. Sejak kejadian hari itu, Sarah jadi tidak lepas dari Satya. Sarah tidak mau sampai Satya lepas tanggung jawab.

"Jalan ke pantai udah, tinggal beli oleh-oleh." Aldi bersuara.

Satya mengangguk. "Bareng atau masing-masing?" tanyanya.

"Masing-masing aja, gue masih mau di hotel." Ado bersuara dengan mulut masih sibuk mengunyah.

Akram memukul belakang kepala Ado pelan.

"Anjing! Apaan sih?" amuknya pada Akram.

Akram hanya mendengus kesal.

"Masing-masing aja, gue paling cuma mau cari tempat tatto." Riko bersuara dengan tenang.

"Yaudah, gue sama Sarah mau beli oleh-oleh."

"Oh iyah, kita mau ke tempat wisata air ga? Banyak wahananya." Aldi kembali bersuara.

"Boleh, jadwalnya besok aja." balas Akram yang di setujui semuanya.

Sarah terdiam sejenak, entah sampai kapan liburan ini berakhir. Sarah menarik lengan jaket yang di pakai Satya.

Satya menoleh. "Hm? Kenapa?" tanyanya.

"Sampai 3 harikan di sini?" bisiknya di telinga Satya. "kita terus di tenda?" lanjutnya dengan tidak semangat.

Satya tersenyum tipis."Terpaksa, tapi gue cariin hotel kok. Tenang aja, oke?" di usapnya punggung Sarah sekilas.

***

Sarah membiarkan Satya menuntunnya di trotoar yang sesak dengan pedagang yang menjual makanan dan oleh-oleh.

"Satya, mau itu." Sarah menghentikan langkahnya, membuat Satya berhenti dan menoleh.

"Makanan?"

Sarah mengangguk. "Kayaknya enak, boleh?" tanyanya ragu.

Satya mengangguk pelan lalu menuntunnya ke sana, mengamati menu yang di tempel itu.

"Bang pesen 2 porsi tapi setengah-setengah, jangan porsi full." pintanya yang di angguki si pedagang.

"Yang pedes bang, level 3." tambah Sarah.

"Jangan, bang. Level 1 aja."

Sarah cemberut, mana enak batagor kuah pedesnya cuma segitu. Sarah itu pencinta pedas.

"Level 3, plis." Sarah mengusap jemari Satya yang masih menggenggam sebelah tangannya itu.

"Kita lagi liburan, kalau lo sakit gimana?" Satya terlihat datar, keadaan sekitar yang ramai membuatnya malas kalau saja bukan kemauan Sarah.

"Ga akan, plis, hm?"

Satya menatap Sarah lama, membuat Sarah menelan ludah walau pada akhirnya Satya mengangguk.

"Makasih." seru Sarah dengan ceria. "bang, level 3 jadinya ya." lanjutnya riang.

Satya masih diam, menatap sekitar. Memilih toko, oleh-oleh apa yang harus di beli untuk sepupu-sepupunya.

"Cewek biasanya suka oleh-oleh apa?" tanya Satya pada Sarah yang juga asyik menatap sekelilingnya.

"Kaos, sandal, topi, aksesoris, banyak." Sarah memicingkan matanya sesaat. "buat pacar kamu?" tanyanya yang langsung di sesali detik itu juga.

Satya tersenyum miring. "Kenapa emang? Cemburu?" tanyanya usil.

Sarah berdehem pelan seraya memutuskan kontak mata mereka. "Tanya aja, ngapain cemburu." balasnya dengan tenang.

Gairah Anak Muda (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang