caramel macchiato chapter 1

10.2K 465 5
                                    

“Selamat datang.” sapa salah seorang pelayan begitu melihat Yoongi masuk ke dalam cafe.

 Yoongi tersenyum simpul. Lalu dengan segera, ia pun duduk di meja nomor 6 yang berada tepat di pojokan. Tak berapa lama kemudian, seorang pelayan lain berjalan menghampirinya dengan membawa sebuah memo kecil dan pulpen.

 “Selamat pagi, tuan.” sapa pelayan itu ramah.

 “Apa anda ingin memesan sesuatu?”

 “Ne. Caramel macchiato satu dan tiramisu, tapi dibungkus.” ujar Yoongi

 “Caramel macchiato dan tiramisu.” gumam pelayan itu sambil menuliskan pesanan Yoongi pada memo kecilnya.

 “Baiklah kalau begitu. Mohon tunggu sebentar, tuan. Pesanan anda akan segera kami siapkan.” lanjutnya.

 Yoongi mengangguk pelan. Kemudian tanpa berkata apa-apa lagi pelayan itu pun pergi ke dapur cafe untuk menyiapkan caramel macchiato hangat serta sebungkus tiramisu pesanannya.

Sembari menunggu, Yoongi putuskan untuk menghilangkan kebosanan yang mulai menyerangnya dengan menulis lagu. Suatu kegiatan atau bahkan juga bisa dibilang suatu hobi yang akhir-akhir ini ia tekuni, bahkan di tengah kesibukannya sebagai seorang rapper dan boyband terkenal bernama BTS. Tapi sayang, ia belum tahu lagu seperti apa yang ingin ia tulis. Sehingga layaknya orang yang tengah bingung mencari sesuatu, Yoongi pun celingukan kesana-kemari untuk mendapatkan inspirasi.

 Dilihatinya setiap ruang dan sudut cafe dengan seksama, hingga tiba-tiba saja pandangan matanya terhenti pada seorang gadis imut berseragam SMA Daegu yang masuk ke dalam cafe dengan beberapa orang temannya.

 “Hyein?” gumam Yoongi tanpa sadar. Teringat pada gadis bernama Kim Hyein yang ia kenal saat masih SMA dulu.

 #flashback#

Bel masuk sekolah berbunyi. Semua murid SMA Daegu pun bergegas masuk ke dalam kelas masing-masing. Tapi diantara mereka, ada satu orang siswa yang justru terlihat santai dan malah asyik memperhatikan siswa-siswi lain yang berlarian kesana-kemari.

 Dialah Min Yoongi, siswa yang terkenal paling badung se-SMA Daegu. Saking badungnya, ia pun kerap kali jadi sorotan bahkan bahan perbincangan tak hanya oleh para murid, tapi juga setiap guru yang mengajar, terlebih di kelasnya. Maklum. Meskipun sudah lama bekerja, baru kali ini mereka menemukan anak badung tingkat atas seperti Yoongi, yang berhasil membuat mereka kewalahan karena hobinya yang suka tidur saat pelajaran berlangsung dan suka membuat keributan, tak hanya dengan sesama siswa SMA Daegu, tapi juga dengan siswa dari sekolah lain.

Pernah suatu ketika beberapa diantara guru-guru itu mencoba untuk memberi usul pada bapak kepala sekolah, Min Yoonmin, untuk mengeluarkan Yoongi dari sekolah. Tapi sayang, sang kepala sekolah justru menolak setiap usulan mereka.

Selain karena ternyata ‘anak badung’ itu adalah cucunya sendiri, tuan Min juga beranggapan jika Yoongi adalah murid yang sangat berprestasi. Mengalahkan murid-murid lain yang mungkin malah menghabiskan sebagian besar waktunya dengan belajar giat, menjadi murid teladan, atau bahkan menjadi murid kesayangan para guru.  Sehingga asalkan prestasi Yoongi masih bisa dikatakan sangat bagus, tak peduli seberapa parah kenakalannya, tuan Min pasti bisa mentolerirnya.

BRAK!

Yoongi menendang pintu kelasnya yang tertutup rapat keras-keras.

Membuat guru Han Jiwon, atau yang akrab dipanggil guru Han, serta semua teman sekelasnya menoleh.

 Tapi Yoongi sama sekali tidak peduli dengan rasa kaget atau bahkan shock yang menyerang mereka karena ulahnya itu. Sehingga layaknya bocah tanpa dosa ia pun langsung duduk di bangkunya yang berada di pojok kelas.

 “Siapa yang menyuruhmu duduk, Min Yoongi?” tanya guru Han ketus.

 “Tidak ada, sonsaenim.” jawab Yoongi datar.

 “Bagus. Kalau begitu silahkan kau berdiri diluar dengan satu kaki dan kedua tangan diangkat ke atas.” lanjut beliau.

 Yoongi menghela napas. Lalu dengan malas ia pun berjalan keluar kelas dan melaksanakan apa yang guru Han perintahkan padanya.

 Berdiri dengan satu kaki dan kedua tangan diangkat ke atas.

 *** 

1 menit, 2 menit, 3 menit, 4 menit, sudah 5 menit lamanya Yoongi menjalani hukuman. Badannya pun perlahan mulai terasa pegal dan kram.

 “Aish! Sakit sekali.” gumamnya sambil meringis kesakitan.

 Tepat setelah ia bergumam demikian, sebuah suara yang entah darimana datangnya tiba-tiba saja terdengar.

 “Ng... Apa oppa kena hukum guru Han?” tanya suara itu.

 Yoongi yang kaget pun spontan menoleh.

 “Huwaaaa!” teriaknya tanpa sadar begitu melihat seorang siswi imut dengan wajah tanpa dosa berdiri di samping kirinya dan melihatinya dengan tatapan penuh tanda tanya.

 “S... Siapa kau? S... Sejak kapan kau ada disitu?” tanya Yoongi panik.

 “Aku? Ah ya! Namaku...”

 “Hyein-a!” potong seorang siswi lain yang tiba-tiba saja berlari menghampiri mereka berdua.

 Siswi imut itu menoleh.

 “Oh! Seoyoung-a!” ujarnya kaget.

 “Aku sudah mencarimu kemana-mana, tapi ternyata kau ada disini. Ayo ikut aku!” kata siswi yang bernama Seoyoung itu dengan napas memburu.

 “Hah? Ikut? Ikut kemana?”

 “Ke ruang guru.”

 “Mwo? Ruang guru?”

 “Ne. Sudahlah! Jangan banyak tanya! Ayo kita pergi sekarang!” lanjutnya sambil menggandeng lengan si siswi imut dan bersiap untuk menariknya secara paksa ke ruang guru.

 “Eeeeh. Tunggu sebentar, Seoyoung-a!” ujar siswi imut itu.

Didekatinya Yoongi yang berdiri mematung kurang lebih 1 meter darinya. Lalu ia berikan benda mirip wadah salep berukuran kecil serta sekaleng minuman kopi yang sedari tadi ia genggam pada bocah yang tengah menjalani hukuman itu.

“Ini untukmu, oppa.” ujarnya ramah sambil tersenyum simpul. 

Lalu tanpa berkata apa-apa lagi, ia pun berlari bersama temannya menuju ke ruang guru. Meninggalkan Yoongi yang masih kebingungan dan tak mengerti dengan tingkah anehnya itu. 

“Siapa dia?” gumam Yoongi sesaat setelah siswi imut itu hilang dari pandangannya.

“Sok kenal sekali. Dan lagi... Apa ini?”

Dilihatinya benda-benda pemberian si siswi imut yang kini tergeletak di kedua telapak tangannya.

“Krim pereda nyeri dan caramel macchiato?”

To Be Continued...

Caramel Macchiato (BTS FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang