Bagian 12

0 0 0
                                    

"Ren"

"....."

"Ren" Panggil Brian lagi.

"Tuh anak kenapa sih?" Tanya Brian kepada Azka yang masih sibuk mengotak-atik benda pipihnya.

"Gue teriakin ada kali ya, tepat di telinganya gitu." Gumam Brian sambil tersenyum miring kepada Rendi yang notebenenya masih melamun.

1

2

3

"RENDI SAPUTRA" Teriak Brian tepat ditelinga Rendi.

Rendi pun tersadar dari lamunannya, dan beralih menatap ke arah Brian dengan mata yang melotot dan ekspresi tidak bisa dijelaskan lagi.

"WOY GUYS, KALIAN JAHAT BANGET SIH SAMA GUE." Teriak seorang laki-laki dari arah kanan mereka berdiri, siapa lagi kalo bukan si Zidan banyak fans.

"Bikin kaget aja lu, kampret." Bentak Brian dengan muka sok cool ya.

"Hehehe sorry bro." Jawab Zidan sambil nyengir tanda enggak bersalah.

"Lagian lu dari mana aja?" Tanya Azka sembari menutup layar hpnya.

"Gu-gue dari anu, anu itu apa sih gue lupa." Cengir Zidan yang tak jelas.

"Kebanyakan anu-anu lu, kagak jelas lagi. Dih yang bener aja lu dari mana sih? Enggak usah bilang kalo habis ngurusin tante fans lu itu yang kegatelan." Jelas Brian panjang×lebar yang sudah hafal dengan sifat sahabat satunya itu.

"Btw lu Azka udah jadian pakai segala enggak ngomong-ngomong ama gue, gue kan jadi ketinggalan topik paling penting sejagad berita persahabatan kita." Ujar Zidan.

"Lu kok tahu gue udah jadian sama Rena? Dapet info dari mana?" Tanya Azka, pasalnya tidak ada yang mengetahui kecuali sahabat-sahabatnya itu.

Flashback On

"Heran gue sama ciwi-ciwi enggak ada kerjaan apa ya, sekali-kali kagak usah ganggu gue apa kagak bisa ya?" Tanya Zidan pada dirinya sendiri.

Siapa sih yang tidak kenal dengan seorang Zidan Ardiansyah yang notebenenya cowok cuek nomer dua setelah Rendi Saputra.

"Masih sakit, Sa?" Tanya cewek itu kepada sahabatnya.

"Kok gue kayak kenal suara cewek itu ya, tapi siapa ya? Daripada gue kepo mending gue cek aja." Gumam Zidan pada dirinya sendiri.

Tidak disangka jika cewek yang ia denger suaranya tadi itu adalah sahabatnya yaitu Elisa dan Rena.

"Eh iya, gue mau tanya deh sesuatu sama lu?"

"Tanya aja kali, Sa. Kayak sama siapa aja pakai izin segala." Jawab Rena, ya perempuan itu adalah Rena dan Elisa yng sedang duduk di bangku yang terbuat dari kayu-kayu.

"Ehmm, sebenarnya lu suka sama si Azka sejak kapan sih? Soalnya yang gue tahu lu itu sama tuh anak jarang banget akur apalagi sama si Brian." Ujar Elisa.

Zidan yang mau mendekati ke arah Elisa dan Rena tidak jadi karena perkataan Elisa pada Rena yang membuatnya bingung sendiri.

"Apa sih yang dimaksud sama Elisa. Terus Azka sama Rena, tuh anak pada kenapa sih?" Batin Zidan.

"Hmm, sebenarnya sejak lama sih, Sa. Cuma gue kagak cerita sama kalian. Dan gue sama Azka sering akur kok enggak yang kayak kalian liat." Jawab Rena.

"Maksudnya?"

"Gue sama Azka sebenarnya seling jarang bareng tapi cuma diam-diam aja." Jujur Rena kepada Elisa dan langsung mengambil nafas dalam-dalam dan melanjutkan kejujurannya. "Sebenarnya Brian pernah mergoki gue sama Azka cuma dia ngancem sama gue dan Azka kalo, kita enggak ungkapin perasaan kita ke dia, dia bakalan bocorin rahasia gue sama dia kalo sering jalan. Dan waktu itu Brian sengaja main ke rumah gue cuma buat nanya hal itu lagi, dan tadi gue syok banget Brian bilang kayak gitu sama Azka, tapi gue bersyukur sih atas berkat pertolongan tuh anak cinta dan kasih sayang gue enggak bertepuk sebelah tangan lagi." Ujar Rena panjang×lebar dengan senyum-senyum sendiri.

"Oh jadi tuh si kampret udah jadian sama Rena, pakai segala kagak ngasih gue lagi. Harus gue samperin nih." Batin Zidan sembari berbalik arah dan mencari keberadaan sahabatnya.

Flashback Off

"Jadi ceritanya lu itu nguping pembicaraan orang gitu?" Tanya Azka dengan tangan yang merangkul Zidan yang berniat mau memberi pelajaran ke tuh anak.

"Ya salah mereka berdua pakai curhat di bawah pohon segala kan gue denger, yaudah sekalian nguping aja daripada kepo kan." Ujar Zidan sambil menunjukan tangan berbentuk V. "Peace." Cengir Zidan terpaksa.

"Tapi beneran lu udah jadian sama si Rena, Ka?" Tanya Zidan.

"Hmm" Jawab Azka.

"Ohh"

"Kenapa lu diam aja sih, Ren?" Tanya Brian yang menyadari sahabatnya itu cuma diam doang dari tadi. Dan kedua manusia itu pun mengalihkan pandangannya ke arah Rendi yang sendari tadi berdiam diri.

"Iya, lu kenapa diam aja. Si es batu aja lagi mencair nih tapi kenapa suhu kulkas lu nambah banyak lagi sih." Ucap Azka sambil memikirkan tingkah sahabatnya itu.

"Kenapa woy?"

"Hmm" Jawab Rendi dengan nada dingin. "Cabut" sambungnya.

Mereka berempat pun akhirnya berjalan beriringan sembari mencari gadis kesayangan mereka, siapa lagi kalo bukan Elisa dan Rena.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUANG MISTERI KELABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang