MARKNO

Love story

Hi aku datang~~

Special late birthday gift buat kusukahaechan 💚

Semoga tidak mengecewakan
*praying circle*

LANGSUNG SAJAA

ENJOYYY

Perhatiin waktunya yak ada 2 waktu

Seoul, 8 Agustus 202*

Sore itu hujan deras melanda perkotaan yang padat, helaan nafas terdengar dari seorang pemuda bersurai ungu dengan kacamata berframe hitam yang duduk di sofa ruang tamu

Dia menoleh kearah dua orang yang sedang bersenda gurau di dalam, lalu pandangannya teralihkan pada 2 keponakannya yang asik dengan dunianya sendiri

Pemuda itu -Donghyuck- berjalan pelan kearah mereka, lalu mendudukkan dirinya diantara keponakannya itu

"Aish geser sedikit uncle." Keluh si bungsu, sedangkan si sulung hanya diam lalu bergeser pelan

Donghyuck mendengus pelan melihat keponakannya asik sendiri, dia melirik ponsel si sulung sekilas lalu terkekeh pelan

"Diajak kencan sama siapa tuh?" Tanya Donghyuck lalu tertawa keras saat si sulung atau kita sebut saja Jean mendengus lalu memukul bahunya sebal

"Uncle jail." Sahut si bungsu -Jevan- lalu ikut tertawa,

"Aish Je kamu tuh masi kecil, masa udah main kencan-kencan gitu ga dulu deh...kamu gatau kalo Papi kamu ngamuk tuh gimana." Ucap Donghyuck pelan, takut 2 orang laki-laki manis yang ada di pantry itu mendengar perkataannya

"Jeje udah 19, udah legal tau uncle." Jean atau biasa dipanggil Jeje itu mendengus kesal karena uncle nya ini selalu menganggapnya masih kecil

"Kalian mau uncle ceritakan sesuatu? Uncle jadi teringat sesuatu pas liat chat Jeje sama gebetannya tadi."

Mengabaikan protesan sang kakak, Jevan menyahut antusias. Pemuda berusia 17 tahun itu meminta Donghyuck untuk bercerita

Donghyuck berdehem pelan, lalu membuat pose berfikir

Jadi begini..

Seoul, 2 Januari 201*

Arena balap itu ramai dengan suara motor yang bersahutan dan juga sorakan dari orang-orang yang menonton balapan malam ini.

Ditengah kerumunan terdapat pemuda manis dengan tatapan tajam dan juga penampilan yang sangar berjalan pelan menuju arena. Dia menenteng helm biru kesayangannya, mata sipitnya menelisik sekitar mencari seseorang

"Nyari siapa bos?" Tanya pemuda bernama Taro, salah satu panitia balap yang paling senior disana

"Bule gadungan kemana? Katanya mau balapan sama gue?" Tanya pemuda itu,

"Oh Mark Lee? Baru dateng sih keknya bentar lagi sampe, lo mau minum dulu Jen?" Tanya Donghyuck, dia memang kesini bersama Jeno dan memastikan anak itu tidak terluka.

Jeno Lee merupakan anak kolongmerat yang menguasai gedung-gedung tinggi di Seoul saat itu, anak pertama dari 2 bersaudara itu cenderung tidak perduli dengan fakta jika dia menjadi incaran musuh keluarganya dan memilih untuk mencari kesenangannya sendiri dengan menjadi pembalap liar dan berkeliaran sepanjang malam.

Berbeda dengan musuhnya malam ini, Mark Lee yang hanya berasal dari keluarga menengah tetapi sudah lama menjadi primadona di tempat ini.

Mereka pertama kali bertanding saat Jeno berusia 18 tahun, saat ulang tahun pertamanya dirayakan di jalan tidak di gedung besar seperti sebelumnya. Jeno menunjuk asal orang untuk bertanding dengannya, lalu majulah Mark dengan penampilan serba hitam memandang Jeno dengan tatapan menilai dan meremehkan.