"Ayo pulang!" Ajak Gala tanpa basa-basi. Namun lebih terlihat seperti memaksa daripada mengajak.

Serina Kalila atau gadis yang biasa dipanggil Riri itu mencegah saat Gala hendak menarik tangannya. "Tas Riri ada di...."

Belum selesai mengucapkan kalimatnya, seolah tahu apa yang akan Riri katakan, Gala sudah lebih dulu menerobos masuk ke dalam rumah untuk mengambil tas milik Riri.

"Apa lo liat-liat?!" Sewot Gala saat ketiga teman cewek Riri menatap kehadirannya terkejut. Namun di detik berikutnya mereka bertiga terlihat biasa saja. Pasalnya satu SMA Cakrawala juga tahu semua. Siapa sosok Gala Arsenio Abraham ini.

Tidak hanya itu, satu sekolah juga sudah paham, Gala dan Riri ini adalah dua manusi bucin yang tidak bisa dipisahkan. Gala bucin akut dengan Riri. Begitu juga sebaliknya. Maka dari itu mereka tidak ada yang berani macam-macam atau mencari pekara dengan Riri, cewek sang leader Drax yang terkenal galak itu.

******

Begitu mereka berada di dalam mobil, baik Gala maupun Riri, keduanya terus terdiam. Sampai akhirnya sebuah pertanyaan singkat membuat Riri membeku di tempatnya.

"Puas bohongnya, hm?"

Riri mencebik kesal. Kali ini Riri tidak merasa berbohong mengenai apapun. Tapi kenapa Gala tiba-tiba menuduhnya seperti itu. "Riri gak bohong ih!"

"Gak bohong apanya?! Lo bilang udah pulang dijemput sama abang lo yang mirip tuyul itu. Tapi ternyata apa?! Lo malah nyantol di rumah temen lo!"

"Tadi Riri emang dijemput sama bang Dewa!" Balas Riri ngegas. "Tapi di perjalanan tiba-tiba Riri ditelfon sama Naya! Diajak kerja kelompok!"

"Kenapa gak bilang ke gue dulu?!"

"Sampe di rumah Naya, baterei Riri habis! Gimana mau ngasih tau Gala coba?!"

"Halah alesan!"

"Ya udah kalo gak percaya!" Riri memalingkan muka ke luar jendela. Sejak empat tahun yang lalu Gala memang tidak pernah berubah. Selalu galak, egois, dan posesif. Itulah tiga sifat Gala yang tidak pernah Riri sukai.

Padahal sekarang Riri sudah berkata jujur dan apa adanya. Namun tetap saja Gala tidak percaya dan menganggapnya berbohong. Selalu seperti itu.

"Inget! Sekarang gue gak cuma pacar lo doang! Tapi tunangan lo juga! Jadi apa-apa lo harus izin ke gue! Kemanapun lo pergi harus dengan izin gue!" Ucap Gala mutlak. Tidak mau dibantah.

"Tap..."

"Ayo lanjutin!" Tantang Gala marah. "Gue nikahin lo besok kalo lo makin bandel dan selalu ngelawan gue!"

Riri menghela napas kasar. Memutar bola matanya malas. Selalu itu ancaman yang Gala berikan sejak mereka tunangan satu bulan yang lalu. "Ya udah ayo nikahin! Ngomong doang!"

CIIITTTT

Riri terpekik kaget saat Gala mengerem dan menepikan mobilnya mendadak.

"Ngomong apa lo barusan?" Gala maju mendekati Riri setelah melepas seat belt-nya.

Demi apapun, sekujur Tubuh Riri merinding seketika saat Gala berbicara begitu dekat dengan telinganya. Bahkan bibir tebal cowok di hadapannya itu hampir menyentuh daun telinga Riri.

"Eng-enggak!" Riri mendorong dada bidang Gala cepat.

Gala menjauhkan badannya lalu memukul stir mobilnya kasar. "Shit! Baru gue tinggal sehari aja lo udah berulah kaya gini!"

"Kalo sampe lo lebih berani lagi, gue nikahin lo detik itu juga Sri!" Ancam Gala terdengar tidak main-main.

"Riri bukan Sri!" Protes Riri tidak mau dipanggil Sri. Namanya sudah bagus 'Serina Kalila' tapi kenapa Gala justru lebih senang memanggilnya 'Sri'.

BUCINABLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang