Tetesan keringat terus menerus jatuh menerpa lantai lapangan basket siang itu. Waktu sudah hampir habis, hanya tersisa waktu 20 detik sebelum suara peluit memenuhi arena itu, tapi skor yang ditunjukkan di papan skor, masih saja seri. Baik Tim Momo maupun Tim Lawan, bermain dengan sengit, selama 3 menit, mereka terus saling menghentikan tembakan dari masing-masing tim.
Permainan intens di arena itu bahkan membuat para penonton yang menyaksikannya hanya bisa terdiam, arena yang biasanya dipenuhi oleh sorak sorai penonton itu, kini hanya diisi dengan suara decitan sepatu.
Mata Nayeon bergerak ke kanan dan kiri, mencoba mencari celah agar ia bisa lolos dari penjagaan tim lawan, yang sejak awal terus menerus menekan pergerakannya, membuatnya sulit untuk menembak.
"NAY! BELAKANG!" Mendengar teriakan dari temannya, Nayeon dengan sigap melempar bola basket di tangannya ke belakang.
Bola mendarat sempurna di tangan pemain bernomor punggung 64 itu, ia mendribble bola melewati para pemain yang mencoba menghentikannya.
Setelah merasa jarak antara dirinya dan ring sudah cukup, pemain itu menghentikan langkahnya, memasang kuda kuda menembak.
"CEPET LARI KE BAWAH RING! BOLANYA GAK AKAN MASUK! JARAKNYA TERLALU JAUH!" Tepat setelah pemain bernomor punggung 64 itu menembakkan bola, sang kapten dari tim lawan dengan cepat memberikan intruksi pada anggota timnya.
Bibir Momo, pemain bernomor punggung 64 itu, terangkat, menampilkan senyum tengil khasnya.
"Kata siapa gak akan masuk."
Tepat setelah kata-kata itu terlepas dari mulutnya, 2 anggota timnya berlari melewatinya.
"KAK MOMO KALO LAGI PEDE SUKA NGEREPOTIN!"
"GAK PAPA CHAE! YANG PENTING KITA PUNYA KESEMPATAN BUAT PAMER SKILL KITA!"
Sebelum bola basket yang ditembakkan Momo tadi terjatuh ke lantai, kedua pemain itu dengan cepat melompat ke arah bola itu.
"KITA UDAH BELI LEMARI BUAT PIALANYA! JANGAN SAMPE LEMARINYA JADI SIA SIA! AYO MASUKIN!"
"MASUKIN! CHAE! HYUN!"
"KALO KITA MENANG, GW TRAKTIR KALIAN DI RESTORAN BOKAP GW!"
Sorak sorai dari teman - teman mereka mulai memenuhi arena itu.
Jarak antara Dahyun dan Chaeyoung dengan ring, hanya tinggal sejengkal, tapi waktu tinggal tersisa 1 detik lagi.
PRITTTTTT
Suara peluit memenuhi arena itu, membuat seisi arena terdiam. Selama beberapa saat, hanya keheningan yang mengisi arena yang terletak di jantung kota itu.
"Masuk!" Suara wasit itu bergema di arena.
Beberapa detik kemudian, setelah orang - orang mulai menyadari apa yang baru saja terjadi, sorak sorai langsung memenuhi arena itu.
"BOLANYA MASUK!"
"KITA MENANG!"
"JI KITA MENANG!"
"LEMARINYA GAK AKAN SIA SIA!
"YESS! MAKAN GRATIS!"
VOCÊ ESTÁ LENDO
Manager!
FanficDilengkapi dengan cerita romansa anak sma yang dibumbui dengan sedikit bumbu komedi dan juga drama, cerita ini akan berfokus pada perjalanan tim basket Bax Rengga, yang awalnya mereka hanya dianggap sebagai pecundang, hingga akhirnya mereka bisa men...
