27. Om Farhan

974 66 26
                                    

     Sore itu Raka sedang berada di rumah Chiko, teman yang baru saja dikenalnya. Tujuan Raka berteman dengannya adalah untuk mencari tau tentang ayahnya yang saat itu dilihatnya sedang  berdua di dalam mobil bersama Chiko, saat Raka diantar pulang oleh Jojo, sehabis dari main ke rumah Jojo sepulang sekolah itu.

     "Chiko, a anu gue mau bilang sesuatu" Kata Raka.

     "Apa? Lo mau bilang suka gue kan? Haha"

     "Haha bukan itu, gini waktu itu gue pernah liat lo sedang berdua di mobil sama . . ."

     "Oh itu, dia sugar daddy gue haha . ."

     'Ha? Ja jadi pekerjaan kakak selama ini jadi simpenan om om?' Danu terkejut saat mendengar obrolan kakaknya dengan temannya dari depan pintu saat pulang dari kerja part timenya.

     'Ma maafin gue kak, karena untuk mencukupi kebutuhan kita yang terlantar kakak jadi banyak berkorban' Danu  mengusap air matanya yang menetes, lalu berlari menjauh.

     "Ha? Serius?" Raka Terkejut

     "Ya bisa dibilang gitu, tapi . . . ."

     "Tapi apa. . . ?" Potong Raka penasaran.

     "Jadi begini ceritanya, saat itu gue sedang mencari pekerjaan ke sana kemari, tapi gak juga ada yang menerima gue"

     "Terus?"

     "Terus saat itu ada seseorang yang kebetulan sedang berada di cafe itu, cafe yang gue daftar untuk kerja, tapi ditolak"

     "Dan saat gue mau keluar dari cafe itu, tiba tiba ada seseorang yang memanggil dan menepuk bahuku. ."

     'Tunggu. . .' Ucap seseorang pengunjung cafe itu menepuk bahu Chiko.

Chiko menoleh ke seseorang yang menepuk bahunya itu.

     'Ya apa om?' Kata Chiko heran.

     'Kamu sedang mencari pekerjaan?'

     'Iya om, aku sedang mencari pekerjaan, tapi gak ada yang mau menerimaku.' Jawab chiko menunduk sedih.

     'Kerja sama om, mau?'

     'Mau . . . Mau banget om, tapi kerja apa om?'

     'Tunggu di sini, sebentar'

     'I iya'

Setelah membayar kopi yang dipesannya, seorang itu menghampiri Chiko lagi.

     'Ayo ikut om!'

Chiko pun mengikuti om itu, lalu masuk ke mobil yang dipersilahkan oleh om itu. Di dalam mobil om itu menjelaskan tentang pekerjaan yang ditawarkannya untuk Chiko, yang saat itu Chiko sedikit khawatir atau ketakutan sebenarnya, tapi demi pekerjaan yang sangat dibutuhkannya dia memberanikan diri, dan membuang rasa ketakutannya itu.

     'Pekerjaannya. Kamu cukup nurutin apa kata om, apa yang om mau'

     'Anu om, maaf aku masih belum paham, kerjaan apa ya?'

     'Jadi begini, om punya Ibu, dan ibuku suruh om mencari anak om atau cucunya.'

     'Memang anak om kemana?'

     'Anak om ikut sama ibunya, yang tidak lain mantan istri om'

     'Oh, maaf om sudah cerai?'

     'Iya, kala itu . . . ibu om gak menyetujui kalau om menikah dengan wanita pilihan om, karena ibu om sudah memilihkan wanita pilihannya atau lebih tepatepatnya om dijodohkan. tapi om nekat kabur  dan kawin lari, nikah diam diam'

     'Lalu om?' potong Chiko.

     'Lalu om dikaruniai seorang putra yang tampan. Keluarga kecil kami sangat bahagia walau hidup dalam kesederhanaan'

     'Tapi kebahagian itu sesaat hancur saat ibu om menemukan tempat tinggal om, ibu om datang sambil membawa cairan obat nyamuk dan mengancam om kalau om tidak menuruti keinginannya beliau akan meminum racun tersebut, jadi dengan sangat terpaksa om menuruti keinginan beliau agar segera menceraikan wanita pilihan om dan menikah dengan wanita pilihan ibu om.'

     'Terus om?'

     'Tapi wanita pilihan ibu tidak bisa memberikan keturunan. Dan ibu om menyesali pilihannnya, hingga beliau menyuruh om untuk mencari cucunya. tapi om gak menemukannya, karena hilang kontak'

     'Oh iya nama ade siapa? nama om, Farhan'

     'Namaku Chiko om, hmm . . . Terus pekerjaanku ngapain om?'

     'Oh Chiko, nama yang bagus. Jadi begini, Pekerjaan Chiko cukup berpura pura jadi anak om, gimana, mau?'

     "Hiks" Raka terisak menangis mengusap air matanya dengan lengan kaosnya.

     "He? Raka? Kenapa lo menangis? Ceritanya sedih ya hehe" Tanya Chiko mengusak rambutnya Raka.

     "Chiko anu . . . Gu gue adalah putra yang dicari om itu.

     "Ha? Serius?"

     "Iya, maaf sebelumnya, gue mendekati lo hanya untuk mencari tau tentang orang yang waktu itu bersama lo di mobil itu"

     "Yah, gue pikir lo suka gue, pede yah gue haha"

     "Maaf " kata Raka menundukkan kepalanya, karena merasa bersalah.

     "Udah, gak usah minta maaf lagi, oh iya kalau gitu gue akan segera kasih tau om Farhan kalau gue menemukan putra yang sela.a ini dicari carinya."

     "Ja jangan dulu"

     "Lah, kenapa??"

     "Nanti lo kehilangan pekerjaan lo dong, lo sangat membutuhkan pekerjaan ini kan?"

     "Iya sih, tapi gak masalah kok, gue nanti bisa cari pekerjaan lain, atau gue meminta imbalan besar sama ayah lo, karena gue udah nemuin putra yang dicarinya haha becanda becanda"

     "Haha lo bisa aja" Raka menangis sambil tertawa.

     "Nah gitu dong jangan sedih lagi, kan lo udah tau keberadaan ayah lo, nanti gue akan atur pertemuan lo dengan ayah lo, gimana?"

     "Heem" Raka mengangguk.

     "Tenang, ayah lo masih normal kok, gue cuma disuruh pura-pura jadi putranya doang. Gak lebih. Walau gue ngarep lebih sih haha"

     "Haha dasar"

     "Eh iya loh, soalnya ayah lo itu tampan, waktu itu kalau ayah lo nguruh atau minta yang gak gak, gue pasrah deh, pantas aja putranya ini sangat cakep.

Chiko mengusap air mata Raka, sesaat mereka bertatapan mata, lalu ke duanya saling kikuk salah tingkah

     "Ah ma maf" Chiko melepaskan tangannya dari usapannya ke Raka.

Sementara itu di rumah Jojo

Malam ini Adit sedang berada di rumah Jojo, seperti biasa Adit terlihat gak tenang uring uringan, guling guling tiduran gak jelas di kamar tempat tidur Jojo

     "Anjir, lo bisa diem gak sih? Napa sih lo, sange ya hehe" ucap Jojo yang lagi menggunakan laptopnya

BUGH!!

     "Anjir,  lo kali yang sange, yang sedari tadi nonton bokep homo mulu" Adit menimpuk Jojo dengan bantal.

     "Hihi, kalau sange gue bisa bantuin loh"

     "Ogah, itu mah pengennya lo anjir"

     "Elah, udah gak usah muna, sini gue isepin" Jojo bangkit naik ke ranjang menarik celana boxer Adit.

     "Eh anjir ogah, lepas bego!!"

     "Iya ini mau gue lepas celana lo kok hihi"

     "Haha Bu bukan itu maksud gue dodol, lepasin tangan lo anjir!!" Adit meronta menjambak jambak rambut Jojo.

     "Gak mau haha"

     "Aaaaach hahaha!" Suara adit menggema terdengar dari luar rumah Jojo yang terlihat megah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RADITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang