Kringg Kringg
Bunyi bell pulang sekolah menggema di seluruh lingkungan sekolah SMA BAKTI JAYA. Seorang perempuan tengah merapikan buku-bukunya yang berserakan di meja, tak lama ia berjalan keluar kelas, melewati koridor menuju gerbang. Tepat di depan gerbang terlihat seorang pria yang sedang bersender di motornya sambil mengotak-atik benda pipih yang selalu ia bawa.
"Varo," panggil Beby saat ia sudah berada di hadapannya. Alvaro mendongak mendapati gadisnya yang sedang tersenyum manis dihadapannya. Ia membalas senyuman itu dan memasukkan handphonenya ke saku celananya.
"Lama nunggunya?" tanya Beby.
"Enggak kok," jawab Alvaro sambil memberikan helm pada Beby. Beby menerimanya dan segera memakainya.
"Mampir ke apartemen aku dulu ya," ucap Alvaro. Beby hanya menganggukkan kepalanya. Motor sport itu melaju membelah jalan padatnya kota Jakarta.
Tak membutuhkan waktu lama, ia dan Beby sudah berada di apartemen Alvaro, karena memang jarak sekolah Beby dan apartemen Alvaro tidak terlalu jauh.
Mereka masuk ke dalam apartemen Alvaro, terlihat begitu mewah dan besar. Di dalam apartemen Alvaro terdapat satu kamar, satu kamar mandi, ruang tamu dengan tv yang besar, serta dapur yang lengkap dengan isinya, bahkan terdapat balkon yang memperlihatkan padatnya kota Jakarta.
"Woahh besar banget, ini apartemen kamu?" tanya Beby kagum.
"Iya, ini apartemen aku," jawab Alvaro sambil merebahkan dirinya di atas kasur kingsizenya. Beby merdecak melihat Alvaro yang langsung memejamkan matanya.
"Kamu sana mandi dulu, ganti baju. Aku mau masak dulu, kamu pasti belum makan kan?" tebak Beby sambil menggoyang goyangkan lengan Alvaro.
"Hm, iya."
Alvaro langsung beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi yang tersedia di apartemennya.
Saat hendak melangkah keluar dari kamar Alvaro. Beby dikejutkan dengan teriakan Alvaro dari dalam kamar mandi.
"BEBY, KAMU MASAKNYA YANG BANYAK YA, SOALNYA TEMEN-TEMEN AKU BAKALAN DATENG,"
Beby yang terkejut pun hanya bisa mengelus dadanya sabar, "Iya Varo!" ucap Beby sedikit berteriak.
Ia keluar dadi kamar Alvaro dan menuju dapur. Agak lama Beby berkutat di dapur tiba-tiba tangan kekar memeluk pinggang rampingnya dari arah belakang, dan meletakkan kepalanya di pundak Beby. Beby kaget atas perlakuan Alvaro yang tiba-tiba.
"Ishh kamu duduk dulu, jangan ganggu. Bentar lagi selesai kok," ucap Beby.
"Ngga mau, gini aja enak," ucap Alvaro dan malah mengeratkan pelukannya.
"Enggak mau ih, aku susah geraknya," kesal Beby.
"Yaudah deh aku duduk," pasrah Alvaro sambil berjalan menuju kursi, belum sempat ia duduk pintu apartemennya sudah diketuk terlebih dahulu. Alvaro berdecak pelan sambil berjalan menuju pintu. Beby terkekeh karena melihat Varo yang kesal.
Alvaro membuka pintu apartemennya dan terlihatlah enam orang laki-laki yang tampan dihadapannya, walaupun lebih tampan Alvaro pastinya. Mereka adalah teman-teman Alvaro, sekaligus merupakan inti dari geng Atlanta. Geng yang dipimpin oleh Alvaro sendiri.
"Napa bos kusut amat tuh muka," celetuk Nathan. Nathan Geovino Axelion merupakan salah satu anggota inti geng Atlanta. Ia memiliki sifat yang tidak kalem juga tidak bobrok. Nathan pintar dalam mengatur strategi untuk melawan musuhnya. Nathan juga merupakan anak basket.
"Tau tuh, makannya bos cari cewek," seru Kenzo. Afgalin Kenzo Denandra seorang laki laki yang juga anggota inti geng Atlanta, dan juga ia sahabat Alvaro. Sifatnya yang bobrok dan jauh dari kata kalem, ia juga di cap sebagai playboy di sekolahnya. Walaupun begitu ia telah menguasai beberapa ilmu bela diri. Kenzo juga merupakan anak basket.
"Ada," ucap Alvaro singkat.
"Ada apaan bos?" lola Alvin. Melviano Alvin Alevandra juga merupakan salah satu inti anggota geng Atlanta, jika kalian tanya sifatnya, sifatnya tidak jauh beda dari Kenzo, sama sama bobrok, banyak tingkah, dan juga playboy. Alvin juga merupakan anak basket.
"Tolol lo, jelas jelas gue bilangnya ada cewek." ucap Kenzo.
"OMG demi apa? Bos gue udah ada cewek?!!" heboh Alvin.
"Hm,"
Alvaro segera mendatarkan ekspresinya, "tumben ketuk?" tanya Alvaro. Karna biasanya mereka langsung nyelonong masuk tanpa ketuk pintu. Ya tidak sopan mungkin tapi mereka tidak peduli dan Alvaro tidak masalah atas itu.
"Gapapa lah bos, itung-itung tambah pahala," jawab Alvin sambil berjalan menuju sofa dan dengan tidak tahu dirinya, ia mengambil cemilan yang di hadapannya.
"Emang lo yakin bakalan masuk surga?" tanya Kenzo sambil duduk di sebelah Alvin.
"Sembarangan kalo ngomong, gue itu bakalan masuk surga lewat jalur undangan," sanggah Alvin.
"Ya in dah, lagi males debat gue," ucap Kenzo. Mereka pun langsung duduk di sofa.
"Gimana?" tanya Alvaro datar.
"Entar malem jam sebelas di jalan merpati, geng Elang nantangin balapan," jawab Steven singkat. Steven Georgi Alexander merupakan wakil dari geng Atlanta, sifatnya yang dingin, tegas dan tak tersentuh hampir sama dengan Alvaro. Steven juga menyandang sebagai anak basket.
"Gue gak bisa," ucap Alvaro datar.
"Tapi, kalo bos ngga dateng, mereka bakal nganggep kita nyerah," kini Nathan membuka suara.
"Gue beneran nggak bisa, biar Afkar aja yang gantiin gue," ucap Alvaro dingin.
Afkar hanya berdehem singkat. Melviano Afkar Alevandra juga merupakan anggota inti geng Atlanta, ia merupakan kembaran dari Alvin, jika Alvin anaknya pecicilan maka berbeda dengan Afkar. Afkar anak yang kalem dan pendiam ia merupakan ketua osis.
"Emang napa bos kaga bisa?" tanya Daniel kepo. Daniel Devandra Algiano merupakan salah satu inti geng Atlanta. Daniel di kenal ramah kepada siapa pun, ia juga memiliki lesung pipi yang terlihat manis jika tersenyum.
"Kepo lo kek dora," ucap Alvin.
"Kan gue penasaran." bela Daniel.
"Gue ada janji sama cewek gue," ucap Alvaro.
"OMG! Cewek? Bos lo beneran ada cewek?" heboh Kenzo tak percaya.
"Iy---
"Varo itu mak--Eh ada temennya Varo," ucapan Alvaro terpotong karena Beby yang tiba-tiba datang.
"Wahh ini cewek lo bos?" tanya Alvin.
"Gila, bening banget sumpah nggak salah bos pilih pawang," ucap Kenzo.
Mereka tidak tahu saja jika Alvaro sudah memberikan tatapan membunuhnya kepada mereka.
"Hehe... peace bos," ucap mereka serempak sembari menunjukkan tangan kanannya yang membentuk huruf V.
budayakan votmen.
Jateng, 9Agust2k21

KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO | ATLANTA GENK
Teen Fiction"Dia, baby gue." Namanya Alvaro Febryan Dirgantara, si iblis yang tak kenal ampun kepada siapapun yang berani mengusiknya. Si iblis yang berwujud dewa mitologi yunani. Tatapan tajamnya membuat siapapun yang melihatnya menciut seketika. Dia Alvaro...