12 - kiss

4.4K 90 3
                                    

|| Sekolah

"Jadi lo tolak?"

"Ya gitu deh Sha, gua masih kit heart, tapi juga masih ada rasa sayang" jawab Berryl lemas sambil menghembuskan nafasnya pelan.

Hampir dua Minggu kejadian di rumah Nae itu berlangsung, namun Berryl baru mau menceritakannya sekarang.

"Lu obatin dulu lukanya Ber...... mungkin kalian lagi di kasih cobaan dulu biar introspeksi diri satu sama lain, dan belajar menerima, nanti kalo udah sembuh dan lo masih sayang sama dia, coba balik pelan-pelan ke dia, dia juga keliatannya nyesel, gua tau Ber rasanya, gua paham banget ada di posisi lo, gua juga pernah ngerasain ko, dan ya jangan nutupin apapun, kalo lu butuh tempat cerita kita berdua kan ada, jadikan kita ini sandaran buat Lo, Lo ga sendiri, ingat itu jangan nyerah kalo masih sayang, semangat" Nae memberikan nasehat beserta semangat untuk Berryl lalu merangkul kedua punggung sahabatnya itu

"Bener tu kata bocil, semangat jangan nyerah, ada kita berdua yang siap ada buat lu, tapi kalo misalkan lu luka gara-gara dia buat apa lu balik ke luka itu lagi, sama aja kaya lu ngobatin luka lama dan pas balik luka itu malah kebuka lagi kan, pikir-pikir lagi ya sayang, gua ngerti banget walaupun gua ga pernah ngerasain pacaran" sambung Eisha

"Ih lu tu ya, padahal umur lo paling kecil, tapi udah bisa nasehatin gua" Berryl mengusak rambut Nae "btw makasih ya, kalian berdua udah semangati gua, gua seneng bisa kenal ma monyet-monyet ke kalian" jawab Berryl tertawa di ikuti dengan kedua temannya, mereka tertawa bersama terlihat sangat bahagia lalu saling merangkul dengan Nae berada di tengah.

Kringgg....

Bell masuk tiba-tiba berbunyi, membuat semua yang berada di kelas maupun di luar kelas kembali masuk menduduki tempat duduknya masing-masing dengan rapi.

Bu Lisa datang membawa sebuah Amplop folio coklat di tangannya yang berisi soal ulangan untuk hari ini.

Semua siswa-siswi tegang sebentar lagi ulangan akan di mulai, suasana menghening.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi Buu" jawab semuanya serentak

"Semuanya sudah masuk?"

"Alan, Argo, sama Mahesa belum masuk Bu, dan Naila izin sakit" Jawab Bima memberitahu Bu Lisa

"Kebiasaan tu anak tiga, trio telat" gumam Bu Lisa sedikit kesal, tiga muridnya itu memang bandel, sangat susah di nasehati, apalagi hari ini adalah jadwalnya untuk ulangan dan sebenar algi akan diadakan ujian kelulusan namun tiga bocah nakal itu tetap tidak bisa disiplin

"oh yaudah terimakasih ya Bima" di jawab anggukan oleh sang ketua kelas.

Bu Lisa memberikan tumpukan kertas ulangan itu kepada Bima, lalu Bima membagikannya satu persatu kepada seluruh siswa di kelasnya, hari ini ulangan IPA seperti yang Nae dan kawan-kawannya pelajari kemarin.

"Waktunya 90 menit, di mulai dari sek-" ucapan Bu Lisa terpotong ketika ada dua murid yang datang dengan ricuh, mereka berdua, ya benar saja Alan dan Mahesa baru datang tapi sudah bertengkar saja, memang dua anak ini tidak pernah akur.

"Lepasin anjing'" kedua anak itu terjatuh di depan pintu kelas masih terlihat bergulat, entah apa yang membuat mereka selalu bertengkar

"KALIAN....., BERDIRI KAMU BERDUA" Bu Lisa mulai jengkel dengan kedua muridnya ini.

Mahesa dan Alan lantas melepas tautannya lalu berdiri sembari menunduk, kaki mereka saling beradu menginjak satu sama lain.

"Kalian ya bikin naik darah" dengus Bu Lisa sudah tidak bisa menahan emosinya lagi

MAHESA || [ M - N ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang