Selamat membacaa..
Jangan lupa Vote ⭐ dan komen..
Jam menujukkan pukul 06.30 pagi. Elena yang masih terlihat cantik meskipun sudah berumur 38 tahun itu berjalan menuju kamar anak gadisnya setelah selesai menyiapkan sarapan.
Hanya di hari sabtu dan minggu saja ia akan membiarkan anaknya itu bangun siang. Berbeda jika di hari sekolah, ia akan membangunkan Oliv lebih pagi, karena pasti ada saja drama mencari barang yang hilang dipagi hari..
Membuka pintu dengan perlahan.. hal pertama yang dia lihat adalah Oliv yang masih bergelung dengan selimut berbulu kesayangannya.
"Sayang.. bangun dulu yuk, udah siang loh inii.." ucap Elena sambil membuka gorden dan membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam kamar.
"Mmm.. mommy"
Rancau Oliv setengah tidak sadar."Ayo bangun, sarapan dulu.. mommy udah masak lohh.. masa adek nggak mau bangun, mommy nanti sedih loh" Elena masih sabar membangunkan anaknya.
Mendengar suara mommy nya yang terdengar murung, Oliv cepat cepat membuka matanya.
"Mommy.. mommy sini!"
Oliv menggeser tubuhnya dan menepuk nepuk kasur sampingnya menyuruh Elena bergabung tidur bersamanya.Menurut.. Elena langsung berbaring disamping Oliv dan mendapat pelukan hangat dari anaknya.
"Mommy tidur sama Oliv aja ya.. Oliv masih ngantuk.. sarapannya nanti aja."
Ujar Oliv dengan mata yang masih tertutup sambil menepuk nepuk punggung mommy nya berusaha membuat mommynya tertidur.Elena yang melihat itu tentu saja merasa gemass..dan mecium pipi anaknya ini berkeli kali. Tapi ia sadar, ini sudah terlalu siang untuk waktu sarapan anaknya. Dan Oliv tidak boleh terlambat dalam urusan makannya.
"Kok tidur lagi..? Nanti dingin loh sayang makanannya.. bangun yuk. Nanti mommy kasih NyamNyam deh.."
"NyamNyam..? Beneran..?"
Oliv langsunv membuka matanya dengan lebar saat mendengar anack favoritnya."Ya beneran dongg.. tapi kalo adek nggak ma-"
"Oliv mauu..!!" Dengan semangat 45, Oliv segera berlari kearah kamar mandi. Demi NyamNyam ia akan melakukan apapun!
Elena yang melihat itu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis. Hah.. ada ada saja anaknya itu.
🍭🍭🍭
Setelah selesai sarapan, kini Oliv sedang menonton spongebob ditemani NyamNyam rice crispy nya. Sedang asik asiknya menonton, Elena datang dan duduk tepat disamping putrinya.
"Mommy kok nggak kerja..?"
Oliv menatap heran mommynya sambil memiringkan kepalanya.Elena yang melihat tingkah lucu putrinya langsung mengecup pipi Oliv.
"Mommy libur juga dong..masa adek doang yang libur..?"
Memang biasanya hanya hari Minggu ia akan berada di rumah menemani putrinya, di hari biasa ia akan berangkat ke kantor setelah mengantar Oliv kesekolah.
"Mommy libur..? Yeeyy.. ayo kita jalan jalan mom..!"
"Jalan jalan..? Emang adek mau kemana..?"
"Oliv mau ke.. kemana ya?" Oliv mengerutkan alisnya tanda ia berpikir dengan keras. Membuat dirinya tampak lebih imut. Elena mengelus pipi anaknya dengan sayang, entah bagaimana hidupnya sekarang jika tidak ada Oliv disampingnya.
"Oliv mau beli NyamNyam lagi aja."
Ucapnya sambil mengangguk ngangguk seakan itu adalah ide yang paling tepat."Mm.. oke. Tapi nanti aja ya sayang. Sekarang masih terlalu pagi. Sini adek tiduran aja"
Elena menyuruh Oliv berbaring dengan pahanya yang menjadi bantal. Dengan lembut ia mengelus ngelus rambut anaknya. Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk mengajak anaknya berbicara.
"Adek mau nggak punya Daddy baru..?"
Tanya Elena dengan hati hati."Daddy baru..? Mommy mau nikah lagi..?"
"Kalo adek nggak mau.. ya Mommy nggak jadi nikah lagi. Jadi sekarang terserah adek."
Jelas Elena dengan sabar."Daddy barunya baik apa jahat Mom..? Kalo jahat Oliv nggak mau, tapi kalo baik Oliv mau punya Daddy lagi.."
Ucapnya sambil tersenyum manis kearah Mommy nya, membuat lesung pipinya terlihat. Sangat manis.."Baik dong sayang.. kalo nggak baik Mommy juga nggak bakal kasih izin jadi Daddy nya adek."
Elena merasa lega sekarang. Memang enam bulan akhir ini ia dekat dengan seorang pengusaha terkenal. Awalnya semua biasa biasa saja, mereka hanya bekerjasama dalam urusan bisnis. Tapi Elena tidak sepolos itu untuk tidak mengetahui bahwa rekan kerjanya tertarik padanya.
Sampai akhirnya orang tersebut benar benar mengutarakan perasaannya dan menagajak dirinya untuk menikah. Elena pun meminta waktu untuk memutuskan dan berkata bahwa ia harus merundingkan masalah ini dengan putrinya. Orang tersebutpun mengizinkan dan berkata ia juga akan meminta izin putra putranya.
"Tapi Oliv mau ketemu Daddy dulu sebelum Mommy nikah.. biar Oliv tahu Daddy baik beneran atau nggak. Jadi kalo ternyata Daddynya jahat, biar Oliv yang bilang buat nggak deket deket lagi sama Mommy."
Ucap Oliv dengan wajah seriusnya. Tapi justru terlihat imut dimata Elena."Oke sayang. Katanya nanti malam Daddy mau kerumah, setelah ini temani Mommy untuk beli bahan makan malam nanti ya."
Dengan semangat Oliv mengangguk dan segera menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap siap berbelanja. Entahlah meskipun ia belum begitu yakin dengan Daddy barunya, tak bisa dipungkiri bahwa ia juga merasa bahagia ketika akan mempunyai Daddy yang akan sayang padanya.
🍭🍭🍭
Sore harinya, Oliv ribut ingin membantu Elena dan Bi.Rini memasak makan malam. Yang menjadi masalah adalah Oliv bukannya membantu, tapi justru mengacau di dapur.
Seperti ia yang memaksa memotong wortel meski sudah dilarang oleh Elena, berakhir dengan tangan yang diplester karena terkena pisau.
"Sudah ya sayang, sekarang adek mandi aja gih.. biar Mommy sama bibi yang lanjutin masaknya.."
Ucap Elena setelah mengecup sekilas jari Oliv yang terbalut plester."Ta-tapii.. nanti kalo Daddy marah sama Oliv gimana..? Oliv nggak jadi bantu Mommy masak buat Daddy.."
Oliv menunduk, matanya berkaca kaca, hidungnya pun juga memerah."Tidak papa sayang, Daddy tidak akan marah. Percaya sama Mommy.. oke? Jangan nangis lagii.. adek jelek kalo nangis"
"Oliv cantiikk.. Kaya Mommy."
Ucap Oliv dengan percaya dirinya."Iya.. adek cantik kaya Mommy. Udah sana mandi yaa. Pakai baju yang tebal sayang, cuacanya baru dingin hari ini."
Oliv mengangguk dengan patuh, dan segera melaksanakan perintah Mommy nya.
🍭🍭🍭
Ding Dong.. Ding Dong..
Mendengar suara bel rumah yang berbunyi, Oliv yang sedang menonton TV langsung berdiri dan berjalan dengan semangat kearah pintu utama.
Itu pasti Daddy nya..
"Biar Oliv yang buka pintunya Mom..!"
Teriak Oliv sambil terus berjalan.Membuka pintu dengan hati hati, Oliv dapat melihat empat pria tampan yang berdiri didepan pintu. Oliv memiringkan wajahnya sambil mengerjap ngerjakan matanya. Jika dilihat, sepertinya pria paling depanlah Daddy nya.
"Daddy.."
Ucap Oliv tanpa sadar. Dan segera mentup mulut dengan tangan kecilnya ketika ia sadar salah berbicara.🍭🍭🍭
3 Agust 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Sister
Teen FictionSUDAH TERBIT DI PENERBIT GALAXY 🙏 Welcome to my first story.. Olivia Amora, gadis polos yang selama ini hanya dapat merasakan kasih sayang seorang mommy, kini juga bisa merasakan kehangatan seorang daddy. Bagaimana jika bukan hanya Daddy saja...