10

373 194 359
                                    

Akhirnya mereka tiba di rumah Jimin, jujur saja tubuh Jimin benar-benar sakit saat ini, ia bahkan merasa tidak mampu untuk bergerak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya mereka tiba di rumah Jimin, jujur saja tubuh Jimin benar-benar sakit saat ini, ia bahkan merasa tidak mampu untuk bergerak. Dibantu oleh kedua sahabatnya, ia pun akhirnya berhasil mendudukkan punggungnya pada sofa empuk kesayangan di rumahnya itu.

Taehyung, Jungkook, dan Yoora pun ikut duduk di samping Jimin. Terdengar helaan nafas panjang dari mulut kedua sahabatnya itu, rasanya hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi mereka. Bagaimana tidak, tugas yang diberikan guru hari ini pun sudah sangat cukup untuk membuat tenaga mereka terkuras, ditambah lagi saat pulang sekolah di mana mereka tidak sabar akan merebahkan diri pada kasur kesayangan masing-masing, nyatanya malah disuguhkan dengan para berandal sialan yang membuat mereka terlibat dalam perkelahian.

"Apa ga sebaiknya lo ke rumah sakit aja Jim?" tanya Jungkook khawatir.

"Iya, ayo kita temenin." sambung Taehyung.

"Ah udah gausah, gue gapapa kok, cuma butuh istirahat doang. Kalian juga butuh istirahat, udah sana pulang aja, urusin tu luka masing-masing. Gausah khawatirin gue." jawab Jimin.

"Aelah, lo ngusir kita itu namanya." ujar Taehyung dengan nada kesal.
"Yaudah kita pulang ya Jim, obatin tu luka biar cepet sembuh." pamit Taehyung.

"Eh Yoor, ngomong-ngomong lo pulang pake apa?" tanya Jungkook yang sudah berada di dekat pintu.

"Gue bisa naik bus , udah santai aja gue mah." jawab Yoora. "Yaudah kita duluan ya." pamit Jungkook sambil melangkah keluar dari rumah Jimin.

Merasa ia juga harus pulang, Yoora pun hendak berdiri dari duduknya. Namun saat baru saja ia berdiri, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Jimin. Sontak Yoora pun terduduk kembali, ia menatap Jimin heran.

"Lo gamau obatin gue?" tanya Jimin tiba-tiba. Kening Yoora pun berkerut, lah tadi bilangnya mau obatin diri masing-masing, terus kenapa tiba-tiba berubah pikiran?, batinnya. "Obatin gue ya." sambung Jimin setelahnya.

Yoora pun sempat terdiam berusaha mencerna kalimat Jimin, sebelum akhirnya menyetujui dengan anggukan pelan. Yoora pun mengambil kotak P3K yang telah ditunjukkan Jimin, lalu kembali duduk di samping laki-laki itu. Yoora mulai membersihkan luka Jimin, dengan jarak sedekat ini Jimin bisa melihat wajah cantik Yoora, dapat dilihatnya Yoora yang sangat serius menangani luka-luka nya itu.

Jimin menyusuri wajah Yoora, dilihatnya sedikit lebam pada pipi Yoora dan luka robek pada ujung bibir gadis itu dengan darah yang sudah mengering. Bahkan Yoora begitu tidak pedulinya dengan diri sendiri. Merasa sedang diperhatikan, Yoora pun sontak menggerakkan matanya untuk menatap Jimin. Pandangan keduanya pun bertemu, dan entah mengapa tiba-tiba saja jantung Yoora berdetak tak karuan. Lantas ia segera memutuskan pandangan itu dan membuang muka sebentar, kemudian mulai melanjutkan kegiatan awalnya lagi.

Jimin menyadari jika Yoora saat ini sedang salah tingkah, kemudian ia berencana melancarkan aksinya demi taruhannya dengan Taehyung dan Jungkook. Jimin tiba-tiba menahan tangan Yoora yang sedang mengoleskan obat pada wajahnya, sontak Yoora pun terkejut. "Apaan si Ji-" belum sempat ia melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba saja Jimin memegang pipinya, dengan lembut Jimin mulai mengelus wajah Yoora. Yoora pun menahan nafasnya, rasanya ia benar-benar ingin pingsan saat ini juga.

THE GAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang