"Ngaco lu, bentar dulu napa, gue belum selesai ngomong",ucap Jinan.

"Hehehehe, ya maap", balas Veno sambil tertawa.

"Nah gue tuh kayak gak asing sama tuh cewek. Tapi siapa ya?", tanya Jinan.

"Tapi katanya emang mau ada murid baru sih, harusnya dia masuk minggu lalu, tapi gajadi, berati jadinya hari ini. Denger-denger sih dia cantik, soalnya tadi pagi banyak anak-anak yang ngomongin. Gue jadi penasaran deh kayak apa sih dia?", ucap Zev.

"Nah Ji, lu kan udah ketemu dia, gimana? Cantik gak dia?", Tanya Veno.

"b aja", jawab Jinan singkat.

"Dih, lu mah kalo ditanyain jawabnya begitu", protes Veno.

"Lah emang bener", jawab Jinan.

Jam istirahat pun berbunyi, semua siswa berhamburan menuju ke kantin. Fidi yang langsung heboh menghampiri teman-temannya yang tengah menikmati makanannya di kantin.

"Woyy woyy woyy. Guyss, parah banget ini. Sumpah mimpi apa gue semalem", heboh Fidi.

"Apaan sih, Pid, dateng-dateng langsung heboh", ucap Zev.

"Aduh gue haus, bentar", ucap Fidi sambil meminum es jeruk milik Veno.

"Wah gila ya lu, ini minuman gue woy", kesal Veno.

"Hehehe maap, Ven, haus", ucap Fidi sambil tertawa.

"Jadi kenapa?", Tanya Zev.

"Gila, dia satu kelas sama gue. Mana dia duduk di depan gue lagi. Aduh jantung gue makin gak aman ini mah", ucap Fidi masih dengan kehebohannya.

"Siapa? Murid baru itu?", tanya Jinan santai.

"Iya Ji. Dan lu tau gak dia siapa? Namanya Kay, dia cewek yang waktu itu kita ketemu di café", ucap Fidi

"HA?!", ucap kaget Jinan, Veno, dan Zev bersamaan.

"Santai dong, gausah teriak juga kek toa, sakit kuping gue dengernya"

"Seriusan lu, Pid?", tanya Zev masih tak percaya.

"Iya guys, akhirnya gue bisa ketemu lagi sama dia. Jodoh emang gak kemana, bahkan waktu aja udah merestui gue", ucap Fidi.

"Pantes, gue ngerasa kayak udah pernah ketemu sama tuh cewek. Wah gak bener nih, masa kita satu sekolah sama dia, mimpi buruk beneran ini mah", ucap Jinan.

"Mimpi indah, Ji", ucap Fidi.

"Gak, buat gue", balas Jinan singkat.

Ditengah perdebatan mereka, Kay bersama Mala, Fina, dan Lala datang ke kantin. Kedatangan mereka seakan mencuri perhatian. Banyak yang tengah membicarakan Kay terutama para kaum adam yang terpesona dengan kecantikan Kay. Apalagi Kay datang bersama Mala, Fina, dan Lala yang tak kalah cantik. Kay seakan menjadi pelengkap kesempurnaan dalam circle itu.

"Wah gila, emang cantik banget", ucap para siswa yang tengah berada dikantin.

"Buset good looking semua bro itu mah", ucap siswa yang lainnya.

Kay yang mulai merasa tidak nyaman, karena semua pasang mata menuju kearahnya. Dari siswa cowok yang terus memuji dan beberapa tatapan siswi yang yang terlihat iri dan sinis bak ingin menerkam.

"Udah Kay, santai aja, diemin aja, gausah diperhatiin", ucap Mala yang mulai peka.

"Bawa ke kelas aja yuk makanannya", ajak Kay.

"Udah gapapa, lama-lama bakalan terbiasa", ucap Fina.

"Yes bener banget, emang gini nasib jadi cewek cantik", balas Lala sambil membanggakan diri.

Dari tempat duduknya, Jinan, Fidi, Zev, dan Veno masih memperhatikan keempat gadis itu.

"Surga duniawi banget ini mah", ucap Fidi.

"Yes bener banget Pid", jawab Veno.

"Belagu banget, baru juga jadi murid baru, udah cari perhatian aja", omel Jinan.

"Sama kan kek lu, banyak tebar pesona", ucap Zev yang langsung dihadiahi dengan tatapan tajam Jinan.

"Hehehe, ampun, Ji. Becanda doang elah", balas Zev.

"Gue bakal bikin perhitungan sama dia", ucap Jinan yang langsung berdiri untuk menghampiri meja Kay.

"Woy, Ji, lu mau kemana, jangan bikin ulah", teriak Veno.






















Kira-kira Fajri mau ngapain ya?

Perang dunia ketiga gak nih? wkwkwk

Mana nih yang penasaran sama lanjutannya?

Janlup tinggalin jejak ya, vote and comment

***

Maaf untuk nama karakternya beberapa aku ubah yaa, untuk kenyamanan bersama, tapi untuk visualnya masih tetep sama kok

Happy Reading🫶

Aksara Rasa [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang