STIGMA-16

52.6K 8.7K 6K
                                    

Buat yang baca tapi nggak follow, nggak vote sama komen, selalu ku pantau👀

Buat yang baca tapi nggak follow, nggak vote sama komen, selalu ku pantau👀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selain komen next, bantu penuhin komentar di setiap paragraf lah prends.

Udah nggak sabar?

Lets go!

Lets go!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Fajar menuruni anak tangga dengan cepat untuk mengecek keadaan Alya. Ia berjongkok tepat disamping Alya dengan perasaan berkecambuk. Tubuh gadis itu bersih, tidak ada sedikitpun jejak darah dan tidak ada luka luar. Matanya terpejam tanpa beban, terlihat sangat tenang dan tidak ada tanda - tanda bahwa gadis itu akan bangun dalam waktu dekat.

"Bangun lo, gue tau lo cuma pura - pura!" ujar Fajar yang menganggap bahwa Alya sedang mengerjainya. "Lo ngeprank gue, hah? Lo nggak bakat! Gue nggak akan ketipu."

"Al, jangan bercanda lo!" Fajar melanjutkan, usahanya untuk membuat gadis itu terbangun, sia - sia.

Fajar semakin terlihat berantakan,"Gue sama sekali nggak niat celakain lo. Ini salah gue, biarin gue minta maaf sama lo, asal lo bangun dulu."

Shit!

Ia mengumpat ketika Alya tidak kunjung membuka kedua matanya, ia lantas segera menggangkat tubuh Alya dan menggendongnya dalam rengkuhannya untuk segera ia bawa kerumah sakit terdekat. Dengan bantuan orang - orang baik, Fajar dapat menemukan bantuan hingga ambulans datang tepat waktu

Sesampainya dirumah sakit, Alya segera dilarikan ke unit gawat darurat. Fajar membasuh wajahnya dan tidak berhenti mencaci maki dirinya sendiri. Jika seseorang celaka karena dirinya, ia pasti akan merasa bersalah seperti saat ini.

Fajar membalikan tubuhnya, disaat yang bertepatan, tiga orang polisi menghampirinya.

"Kami mendapatkan kabar seorang gadis remaja jatuh dari tangga dan kami juga mendapatkan informasi jika anda adalah terduga pelaku tersebut." ujar salah satu polisi yang pangkatnya lebih tinggi. "Sebelumnya anda dengan saudara siapa?"

STIGMA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang