Chapter 13

78 55 58
                                    

Nada smirk menang bisa mengontrol Aizy, "Gue mau lu buat Lex benci sama lu, dan lu balik ke Leon," Dengan gembira Nada berkata.

Aizy hanya mengangkat satu alisnya dan tertawa, "Huh.. Nad, gue kasi tau ya.. semenjak dia keluar dari Sheikar dia udah benci ama gue karna gue larang hak dia. Tapi yang namanya manusia pasti ada titik saling memaafkan dan meminta maaf, dan yaudah gue ama dia balikan lagi. Sebagai teman." ucap Aizy dengan penuh penekanan.

"Tapi gue maunya kalian sekarang gak sama sama. Saling membenci sampai tua, itu yang gue mau. Atau nih temen lu kedepannya gak bisa lihat lu lagi." balas Nada dengan tak kalah siriknya dengan menodong pistol semakin dekat kearah Solfa.

"Gue harus ada ide supaya Solfa selamat." benak Aizy.

Aizy diam sementara lalu melihat kearah Lex dengan tatapan seperti mengisyaratkan ide satu sama lain, dan anehnya Lex paham. Bukankah suatu hal yang sangat aneh, tapi chemistry mereka sangatkan kuat.

"Okay, kalau gitu kasih gue cara supaya gue dan Lex saling membenci." pancing Aizy dengan menatap lurus sorot mata Nada.

Nada berpikir terlebih dahulu, lalu dia menemukan sebuah ide yang mungkin cukup cemerlang.

"Cium dia." Dengan menunjuk kearah Zyon.

Zyon membelakan matanya terkejut kenapa bisa ada waktu seperti ini, bukankah ini tentang penculikan kenapa malah seperti berdrama.

"Okay." ucap Aizy singkat lalu berjalan kearah Zyon yang ada dibelakangnya. Aizy berjalan terus lalu memegang bahu Zyon, Percayalah Zyon sekarang sangat keringat dingin dan kaku.

Saat Nada terus fokus menerus kearah Aizy, Lex langsung berlari kearah Nada lalu mengambil pistol dari genggamannya dan menodong langsung ke Nada. Aizy langsung tersenyum saat rencananya berhasil, dan melepas pegangannya dari Zyon. Sedangkan Zyon sudah menutup matanya menunggu ciuman itu tapi ternyata hanya pancingan, sakit? iya hati Zyon sangat sakit dan merasa malu.

"Makasih, ciuman itu akan berlanjut nanti." bisik Aizy ditelinga Zyon, lalu bibir Zyon dari cemberut langsung mengembang tinggi keatas setelah mendengar itu.

"Angkat tangan lu," ucap Lex sambil menodong terus kearah Nada, Nada yang merasa kesal terpaksa mengikuti arahan Lex dengan tatapan amarah.

Aizy membalikan badannya menghadap Nada dengan senyuman bahagia, "Nada, gue kasih peringatan ya, Siapapun orang yang bayar lu buat hancurin gue.. inget kalian akan berakhir dipenjara." ucap Aizy dingin dengan tatapan mematikan.

"Dan Leon akan berada disana," ujar Nada cepat dengan smirik.

Aizy tak bisa berhenti berkedip, dia terkejut karena selama ini tebakan dia benar.

"Jadi maksud lu ini semua ulah Leon, gitu?" tanya Aizy dengan mengangkat satu alisnya.

"Correct." Balas singkat dengan anggukan kepala.

Lalu Aizy menoleh kearah Lex, dengan tatapan pedih. Karena mantan pacarnya ingin menculik dirinya dengan ganas, sakit saat mengetahui kebenaran itu rasanya hati Aizy tertinju berkali kali.

Nada melihat pistol ditanah samping Solfa, ia mulai menyusun rencana dan tersenyum.

"Aizy, gue minta maaf. Harusnya gue ikutin arahan lu tadi, harusnya kita ga sampai kayak gini kalau gue dengerin lu, harusnya sepulang sekolah gue pulang tapi gue malah keliaran," sedih Solfa dengan tertunduk dan bersandar dipelukan Lucas, setelah pistol dari tangan Nada terebut Lucas langsung mendatangi Solfa dan melepas semua ikatan pada tubuh Solfa.

"Gak papa kok Fa, asal kamu gak kenapa napa itu udah syukur," balas Aizy dengan tersenyum.

Nada yang sedang tidak diperhatikan langsung bergerak cepat mengambil pistol di samping Solfa dan menembak kaki Lex hingga pistol ditangan Lex terlepas.

A I Z Y O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang