Semua bangsawan yang sudah di obati langsung kembali ke kediaman masing-masing. Saat ini istana Kekaisaran sedang diawasi sangat ketat, para bangsawan juga dianjurkan untuk tidak berkeluaran terlalu jauh karna pelaku penyerangan kemarin belum ditangkap.
Ini adalah hari kelima Ilsya dikamarnya. Dia tidak diijinkan turun dari tempat tidurnya kecuali ingin ke kamar mandi. Selebihnya Ilsya akan cemberut satu harian karna tidak diijinkan kemana-kemana.
"Anda harus bersabar Nona kecil, Tuan Duke dan Tuan muda sangat khawatir dengan Anda" Ujar Lea sambil tertawa kecil.
"Ilsya tidak sakit! Ilsya ingin keluallll" Ilsya cemberut.
Wajah nya menekuk, pipi nya semakin kembung saat marah. Dela dan Lea hanya tertawa dan merasa gemas melihat raut wajah gadis kecil itu.
"Ilsya ingin susu dan puding"
"Nona Kecil kita masih lapar ternyata, Saya akan mengambil nya" Dela keluar dari kamar Ilsya setelah mengelus kepalanya.
"Bisakah Lea mengambil selimut balu untuk Ilsya? Selimut ini telasa kasal dan panas" Ilsya berujar dengan raut polos.
"Astaga, benarkah seperti itu Nona? Maafkan Saya, Saya pikir selimut tebal itu cocok untuk menghangatkan tubuh Nona"
"Saya akan mengambil yang baru, Nona kecil tunggu sebentar"
Lea mengambil selimut tebal yang sebenarnya sangat halus lalu berjalan keluar dengan cepat. Saat hendak menutup pintu kamar Ilsya, gadis kecil itu melarangnya.
"Jangan ditutup, Ilsya takut sendili. Bialkan pintunya telbuka, pwese"
"Baik Nona"
Ilsya bersorak senang dalam hati, Ilsya turun dari tempat tidurnya lalu keluar dengan mudah dari ruangan itu. Ilsya memandang lorong kediaman Duke dengan binar mata kesenangan. Akhirnya Ilsya keluar!
"Ilsya ingin keliling" Ucapnya pada diri sendiri.
Lorong tampak sepi, karna ini masih pagi. Sepertinya pelayan sedang sibuk membersihkan Kediaman Claiden. Ilsya berjalan dengan kaki kecil nya yang tidak memakai alas kaki sambil melihat ke kanan dan ke kiri, takut ketahuan keempat orang itu.
Ilsya tidak ingat banyak tempat-tempat di kediaman Claiden yang terlampau besar ini. Ilsya hanya samar-samar mengingat jalan ke tempat pelatihan prajurit. Maka gadis kecil itu memutuskan untuk kesana, lagi pula tempat itu sejuk karna berada di lapangan luas yang asri.
Ilsya melihat Kendrick yang sedang menajamkan pedangnya. Ilsya berlari sambil berteriak.
"Kakak" Suara gadis kecil itu terdengar keras.
Semua prajurit mengalihkan atensi mereka. Ada peri kecil yang sedang berlari dengan kaki mungilnya sambil berteriak 'kakak' dengan ceria.
Pemandangan manis yang membuat jiwa menyeramkan dari prajurit terkikis perlahan. Semua prajurit yang ada disana menatap Ilsya dengan pandangan lembut.
Kendrick berbalik saat mendengar suara manis itu, Ilsya dengan gaun merah muda dan rambut coklatnya terombang ambing saat berlari. Kaki Ilsya tidak memakai alas apapun dan dengan bebas menyentuh rumput dan tanah yang ada dilapangan.
Pandangan Kendrick menajam, bagaiman jika kaki kecil itu terluka? Kendrick akan menyalahkan dirinya dan orang-orang yang ditugaskan untuk menjaga Ilsya. Bagaimana bisa Ilsya sampai disini, padahal Duke Orizel dan ketiga putranya sudah memperingati para pelayan agar menjaga Ilsya 24 jam.
'hap' Kendrick tidak sadar Ilsya sudah sampai ketempatnya. Gadis itu memeluk kaki kiri Kendrick dengan senyuman manis dan pipi memerah, tampak butiran keringat di kening gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Precious Duke's Daughter
FantasyKehidupan pertama Ilsya adalah seorang gadis miskin dan hanya tinggal sendirian di perkotaan besar. Tidak menduga bahwa kehidupannya yang suram bertambah suram karna tertabrak saat bertindak sebagai super hero yang tidak jadi. Diberi Kehidupan kedu...