18. Luka dan ekspektasi.🌷

21 9 15
                                    

Luka dan ekspektasi, dua hal itu kadang saling berkaitan.

Luka. Siapa si manusia yang engga terluka? Aku rasa tidak ada. Setiap manusia pasti memiliki lukanya masing-masing. Mereka juga punya cara tersendiri untuk sembuh dan kembali bangkit dari luka itu.
Seringkali luka jadi hal yang sangat traumatis buat seseorang. Jadi, jangan pernah sepelekan luka orang lain ya guys, apalagi luka batin. Kita nggak pernah tau apa yang orang lain rasakan, meski mungkin kita pernah mengalami hal serupa, tapi setiap orang akan berbeda.

Ekspektasi. Membebani nggak si? Ekspektasi nggak cuma dari orang sekitar, lho. Bisa juga asalnya dari diri kita sendiri. Mulai sekarang, berekspektasi dan berharap lah dengan sewajarnya. Biar kalau kecewa juga nggak terlalu dalam, ya.

💫

- Apa luka yang masih kamu ingat hingga hari ini?

- Apa hal baik paling berkesan yang orang lain lakukan untukmu?

- Apa ekspektasi orang sekitar yang sampai saat ini masih membebani kamu?

💫💫



Orion :
- Sebenernya ada beberapa luka yang bener-bener membekas dan terus teringat sampai hari ini. Salah satunya saat aku mengalami pembullyan. Itu pahit banget si kalau diingat-ingat lagi. Nggak mau ceritain karena nggak mau bikin lukanya makin basah.

- Ini juga kayaknya ada beberapa. Salah satunya saat ada yang mendengarkan ceritaku tanpa menghakimi. Memberi kesempatan aku berbicara tanpa memotong lalu memberi aku kekuatan. Berterima kasih banget sama dia yang udah berusaha jadi temen curhat aku. Hai kamu yang jauh di sana, sehat dan bahagia terus, ya! Eonni.

- Menjadi anak yang berguna, maybe. Nggak tahu ya, saking banyaknya ekspektasi yang orang lain beri sampai-sampai pundakku mau patah. Mereka nggak salah kok naruh harapan, tapi setidaknya sadari bahwa aku punya batas kemampuan.





~~



Starla :
- Luka yang masih aku ingat hingga hari ini adalah saat aku dibully pas SMP dulu. Ucapan mereka tentangku masih terngiang di benak saat aku berusaha bernostalgia tentang masa SMP.

- Mereka mengatakan mereka menyukai kehadiranku karena aku membuat mereka merasa nyaman.

- Mereka ingin aku menjadi seperti yang mereka inginkan. Salah satunya mama yang menginginkan aku menjadi guru ngaji, tapi aku tidak mau. Karena aku inginnya menjadi penulis novel atau aktris.



~~




Alula :
- Sebenarnya banyak luka yang masih keinget sampai hari ini. Ada satu yang paling sakit. Ketika mereka semua temen satu kelas jauhi aku, bully, meriksak, dan aku sendirian:') Nggak ada yang bela ataupun melindungi bahkan wali kelas sendiri ikut marahin. Salah aku apa? Aku bahkan nggak berbuat tindakan kriminal. Aku bertahan sampai akhir cuma karena ingin lulus setelah itu jauh-jauh dari mereka.

- Waktu itu ada seseorang yang membantu aku. Dia lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. Motor aku mogok dan dia yang bantu aku ngestep motor. Pas aku udah sampai bengkel dia malah kehabisan bensin. Sempet mau aku kasih uang buat beli bensin tapi dia malah nolak akhirnya dia dorong motornya ke pom bensin mini. Untung jalannya agak menurun jadi nggak perlu ngedorong lama. Aku berterima kasih banget sama orang itu.

- Ekspetasi orang yang masih membebani aku dari yang terdekat. Mereka berharap aku bisa sekolah tinggi dan sukses tapi jalan pikirku lain lagi. Aku pengen kerja dulu. Soalnya pengen bisa nabung buat beli rumah. Atau nanti setelah punya uang dari hasil kerja insyaallah aku kuliah sambil kerja. Tapi mereka pengen aku langsung kuliah tanpa berpikir modal darimana.



The Story of Nine Stars [ Tamat ]Where stories live. Discover now