Decit ban disusul lonjakan ringan membangunkan Hwang Injun dari tidur siang singkatnya. Dia mengerjapkan mata sekali, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina, kemudian disusul kerjapan lain. Buram perlahan menjadi jelas. Lanskap di sisi kanannya tidak lagi bergerak. Para penumpang lain yang satu bis dengannya mulai turun bergantian. Injun menyadari kalau dia sudah tiba di tujuan, di desa Gieog yang nampak asing walau kenyataannya di sinilah tempat dia dulu tinggal hampir sembilan belas tahun lamanya. Desa yang menyimpan banyak kenangan, tapi sayang sama sekali tak bisa dia ingat. Kecelakaan hebat yang terjadi enam tahun lalu-lah yang membuat semua ingatannya terenggut tanpa terkecuali, juga merenggut nyawa orangtuanya langsung di tempat kejadian, meninggalkan Hwang Injun dalam luka sekaligus kebingungan.
Benar-benar kosong, pun waktu itu beban di dadanya terus menumpuk tak terelakan. Enam tahun lalu merupakan fase terburuk dalam hidup seorang Hwang Injun. Dia kacau, sangat-sangat kacau sampai terlintas pikiran untuk menyusul kedua orangtuanya. Beruntung, Kangcheol, seseorang yang mengenalkan diri sebagai pamannya di hari pertama Injun membuka mata, berhasil meredam keinginannya itu meskipun prosesnya tak mudah. Kangcheol juga terus meyakinkan Injun kalau kecelakaan itu bukan akhir dari segalanya dan Injun sama sekali tidak sendirian—ada dirinya yang mulai hari itu akan menjadi wali untuk Hwang Injun, menyokong kebutuhan hidupnya sampai dukungan moril. Seketika beban di dada sedikit menguap. Betapa berterimakasihnya dia kepada Kangcheol.
Perlu setahun bagi Injun untuk pulih (baik fisik maupun mental). Dan, dia menyadari kalau dia tidak bisa terus mendekam tanpa melakukan apapun. Dia perlu keluar dan kembali menjalani kehidupan normal seperti sebelum kecelakaan itu terjadi. Karenanya Injun mencoba berbagai macam hal, sampai akhirnya dia memilih seni lukis.
(Lantas Kangcheol memberitahunya kalau sebelum kecelakaan itu Injun memang menenuki seni lukis, sama seperti ibunya.
"Berarti eomma yang mengenalkanku pada seni lukis?"
"Myungho cinta sekali dengan seni lukis lalu itu menurun padamu. Kalian berdua seperti lupa waktu kalau sudah melukis. Samchon ingat sekali Junhwi sampai mengadu karena terus diabaikan. Itu terjadi berulang kali sampai Samchon lelah mendengar rengekannya dan memutuskan berbicara pada Myungho. Kamu tahu bagaimana reaksinya? Hanya tertawa, begitu juga kamu di belakangnya."
"Lalu, reaksi appa?"
Dari helaan napas berat Kangcheol, Injun sudah tahu apa jawabannya.)
Dengan persiapan selama kurang lebih lima bulan, Injun mengikuti ujian masuk universitas seni dan lolos. Selama empat tahun Injun belajar tentang seni rupa sebelum akhirnya lulus empat tahun kemudian. Seperti yang sudah direncanakan, menjadi guru lukis adalah tujuan Injun berikutnya. Kangcheol menawarkan diri untuk membantu dalam mencarikan sekolah atau lembaga yang membutuhkan guru lukis, namun ditolak halus oleh Injun karena ingin mencoba mencari sendiri.
Injun lalu diterima menjadi guru lukis di salah satu sekolah dasar dekat kediamannya. Awalnya terasa canggung, namun beruntung Injun cepat beradaptasi hingga tak terasa sudah setahun dia menjadi guru lukis di sana. Sebuah pencapaian yang baik mengingat ini pertama kalinya Injun mengajar. Tapi, beberapa hari lalu Injun terbangun di tengah malam dengan napas terengah-engah. Perkataan dari para orangtua murid yang tak sengaja dia dengar terus menghantui kemudian menjadi mimpi buruknya. Injun mencoba menutup telinga untuk menghalau suara-suara mereka, namun percuma karena suara-suara tersebut berasal dari pikirannya yang berantakan.
"Mengapa Hwang seonsaengnim masih dipertahankan di sekolah ini, ya? Padahal kita sudah protes karena cara mengajarnya yang aneh. Yeojin juga berulang kali mengadu padaku kalau Hwang seonsaengnim selalu memarahinya karena hal kecil. Aku tidak terima putriku dimarahi begitu sedangkan aku tak pernah memarahinya!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Has Come
FanfictionSetelah sekian lama, Hwang Injun kembali ke desa Gieog di awal musim semi walau tak bisa mengingat apapun. Kecelakaan enam tahun lalu-lah yang menyebabkan dirinya mengalami retrograde amnesia. Alasan mengapa ia kembali ke desa itu adalah untuk beris...